SKOR.id - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus bicara penggunaan Video Assistant Referee (VAR) di Liga 1 2023-2024.
PSSI telah mendelegasikan kepada PT LIB sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam proses pemenuhan implementasi VAR di kompetisi sepak bola profesional Indonesia.
PSSI dan PT LIB memang sedang bersinergi untuk meningkatkan kualitas pertandingan di kompetisi kasta tertinggi, Liga 1, dengan penggunaan VAR.
Pertemuan untuk menggunakan VAR di kompetisi sepak bola Indonesia juga sudah dilakukan PSSI dan PT LIB pada Kamis (25/5/2023).
Terkait pelaksanaannya, Ferry Paulus mengaku perlu waktu dan tidak bisa secara instan VAR digunakan pada awal musim Liga 1 2023-2024.
Karena, jika berkaca dengan negara tetangga lainnya seperti Thailand dan Singapura yang sudah mengimplementasikan VAR di kompetisinya, butuh waktu yang cukup lama.
"Tidak mungkin (VAR digunakan di awal musim)," ujar Ferry Paulus di Hotel Fairmont, Jakarta, Jumat (26/5/2023).
"Kita ini mempersiapkan VAR sudah empat bulan, kemudian Thailand itu mempersiapkan sampai tiga tahun," ia menambahkan, usai menghadiri acara pelantikan kepengurusan PSSI.

"Meskipun dia (Thailand) ada beberapa kali miss leading juga, kita tak mau lah ada case macam Thailand itu," ucap Ferry Paulus lagi.
Diketahui, sesuai dengan panduan dari FIFA, setiap pihak yang akan menggunakan VAR harus melengkapi seluruh proses yang dinamakan Implementation Assistance and Approval Programme (IAAP).
Ada lima tahapan dalam IAAP yakni Innitial Consideration, VAR Declaration, Preparation & Training, Approval Process, dan Monitoring.
"Tapi Liga punya target kan secepat-cepatnya tujuh bulan dari kick-off (Liga 1 2023-2024, 1 Juli 2023)," kata Ferry Paulus.
Mantan Direktur Olahraga Persija Jakarta itu mengaku federasi dan pihaknya sudah bersurat dengan FIFA terkait implementasi VAR di Liga 1.
"FIFA sudah tahu kita mau pakai VAR, kemudian ya target kita enggak lebih dari seminggu atau dua minggu ini ada balasan, baru ada asistensi detail dari FIFA," ia menambahkan.
Selain itu, LIB dan PSSI menunjuk Deputy Director of Competition LIB, Asep Saputra, sebagai Project Leader dalam VAR Project Team.
Yakni untuk mengurusi semua hal komunikasi dan pemenuhan syarat dari FIFA serta instalasi teknologi VAR.
Kemudian, MoU antara PSSI dan JFA (federasi sepak bola Jepang) juga menjadi sangat produktif dengan menyertakan instruktur wasit VAR dari JFA dalam proses training dan lisensi VAR bagi wasit Indonesia.
"Perangkat kita sudah siap, dalam arti ada project director, technical director, dan ada kolaborasi dari JFA juga, karena di sini enggak ada yang mengerti soal VAR," Ferry Paulus memungkasi.