- Rumah Mesut Ozil didatangi dua laki-laki tak dikenal pada Agustus tahun lalu.
- Salam Ekinci dan Ferhat Ercun meminta para penjaga untuk meninggalkan tempat atau mereka akan dibunuh.
- Keduanya kemudian diringkus penjaga rumah Mesut Ozil saat datang untuk kali kedua.
SKOR.id – Aksi kekerasan terhadap Mesut Ozil ternyata bukan sebuah peristiwa acak. Persidangan pada Selasa (4/2/2020) mengungkap sebuah fakta baru.
Dalam persidangan itu terungkap bahwa para pelaku mengancam akan membunuh Mesut Ozil dan penjaga rumahnya yang terletak di London Utara, Inggris.
Sebelumnya, dua laki-laki tak dikenal mendatangi kediaman mewah bintang Arsenal itu pada Agustus 2019. Mereka lalu menyerang secara verbal para penjaga keamanan di sana.
Insiden tersebut terjadi setelah Mesut Ozil meningkatkan keamanan di rumahnya pasca-serangan pria bersenjata dialami dirinya dan Sead Kolasinac.
Baca Juga: Eks-Kapten Man United: Virgil van Dijk Tidak Pantas jadi Pemain Terbaik
Salaman Ekinci dan Ferhat Ercun, keduanya 27 tahun, menyangkal telah melontarkan kalimat ancaman, kasar, atau menghina kepada penjaga keamanan Mesut Ozil, Kemil Sezer.
Kedua terdakwa dituduh mencaci maki si penjaga dengan bahasa Turki, bahkan melecehkan ibunda Kemil Sezer dan Mesuti Ozil.
Sarah Gabay, penuntut umum, mengatakan kepada Pengadilan Magistrasi Highbury bahwa pada saat itu (8/8/2019) Kemil Sezer sedang bertugas dengan rekannya, Saadant Guldiken.
"Pada jam 8 malam, dua terdakwa melintas di depan rumah. Perhatian Sezer tertuju pada keduanya," tutur Sarah Gabay.
"Salah satunya menatap ke arahnya (Sezer). Ada dialog singkat dan para terdakwa menjauh.”
Gabay melanjutkan, pada pukul 10.35 malam itu Sezer dan penjaga lain berada di dalam mobil di luar rumah, ketika kedua terdakwa kembali.
“Kedua terdakwa lalu mencaci maki Sezer, bersumpah serapah atas Ozil. Saat itulah Ercun melontarkan ancaman akan membunuh mereka, juga Ozil.”
Baca Juga: Caroline Wozniacki Semringah Dapat Pesan Spesial dari Steven Gerrard
Ekinci dan Ercun sudah berlari ke jalan besar saat penjaga keamanan menelepon aparat yang berwajib. Kemudian polisi datang untuk menanyai Sezer dan kawan-kawan.
Lewat tengah malam, kedua terdakwa kembali dan kali ini para penjaga meringkus mereka lalu memanggil polisi.
"Saat wawancara, keduanya membantah telah menggunakan bahasa kasar. Mereka bahkan berbalik mengatakan mereka yang diserang oleh para penjaga itu."
Pada sisi lain, Sezer mengaku sudah mulai menjaga pemain Arsenal dengan 300 ribu pound (sekitar Rp5,3 miliar) per minggu itu tiga pekan sebelum insiden terjadi.
Pada awalnya, menurut Sezer, tidak ada yang aneh. Namun situasi memanas saat kedua terdakwa mulai berkata-kata kasar yang memaksa Sezer untuk menelepon polisi.
Baca Juga: Tren Pakaian Petenis Putri pada Australia Open 2020
"Saya tidak tahu siapa mengatakan apa. Mereka berdua lalu melecehkan ibu saya, juga ibu Tuan Ozil. Mereka bilang jika tidak pergi, mereka akan membunuh kami.”
Kata Sezer, dialog di antara mereka hanya berlangsung 10 detik. Dia bertanya pada salah satu terdakwa mengapa dia bersumpah serapah dan dijawab dalam bahasa Inggris.
"Saya benar-benar tak ingat apa yang dia katakan. Saya memegangi tali leher anjing penjaga yang kemudian menyerang mereka. Si terdakwa takut dan pergi.”
Saat keributan terjadi, Mesut Ozil keluar rumah untuk melihat apa yang sedang terjadi.
"Saya merasa tertekan karena Ozil begitu dicintai orang-orang Turki. Kami memiliki tanggung jawab untuk melindunginya."
Ekinci, dari Tottenham, dan Ercun, dari Highgate di London Utara, mendengarkan dengan tenang ketika bukti-bukti dibeberkan di depan sidang. Persidangan masih terus berlanjut.
View this post on Instagram