- Kebijakan membatasi kedatangan WNA yang diambil Pemerintah Bahrain dan Vietnam sulitkan F1.
- Semua orang yang terlibat dalam GP Bahrain dan GP Vietnam wajib mengikuti karantina 14 hari.
- Direktur Operasional F1 Ross Brawn berjanji segera mencari solusi.
SKOR.id – Liberty Media selaku pemegang hak komersial Formula 1 (F1) dihadapkan pada situasi sulit, menyusul pembatasan terhadap para pendatang yang makin ketat diberlakukan oleh Vietnam dan Bahrain.
“Ada banyak hal yang terjadi saat ini dan itu berubah dari hari ke hari. Sulit untuk kami membuat keputusan sekarang,” ujar Direktur Pelaksana F1, Ross Brawn, kepada Reuters dan dilansir Pitpass.com, Selasa (3/3/2020).
Badan Pariwisata Vietnam menginstruksikan warga negara asing (WNA) asal Cina, Korea Selatan, Italia, dan Iran, yang akan memasuki wilayah mereka harus disertai dengan surat keterangan kesehatan.
Vietnam juga mewajibkan WNA tersebut untuk mengikuti karantina 14 hari sebelum tiba di negara mereka. Aturan ini dianggap menyulitkan tim peserta F1 2020 asal Italia seperti Ferrari dan AlphaTauri.
Untuk diketahui, Vietnam akan melakoni debut sebagai tuan rumah F1. Negara yang dipimpin oleh Presiden Nguyen Phu Trong itu bakal menggelar putaran ketiga F1 2020 di Sirkuit Jalan Raya Hanoi, 3-5 April.
“Jika sebuah tim dicegah memasuki sebuah negara, maka kami tidak akan bisa menggelar balapan. Tentu akan berbeda jika sebuah tim membuat keputusan untuk tidak ikut lomba,” Ross Brawn menambahkan.
Bahrain sebagai tuan rumah putaran kedua F1 2020, melalui badan imigrasi dan kesehatan setempat, meminta daftar nama dan detail penerbangan yang terlibat dalam Grand Prix (GP) Bahrain, 20-22 Maret.
Utamanya bagi mereka yang transit melalui Cina (termasuk Hong Kong) atau berasal dari Iran, Irak, Italia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Mesir, Lebanon, dan Thailand, 14 hari sebelum kedatangan.
Baca Juga: Persiapan Tersistem, Australia Optimistis Gelar F1 2020 Pekan Depan
Adanya pembatasan dari Vietnam dan Bahrain disebabkan kekhawatiran makin meluasnya penyebaran virus corona. Tidak terkecuali di Indonesia, di mana dua warganya dinyatakan positif tertular COVID-19.
Vietnam sejatinya telah mengonfirmasi bahwa seluruh korban virus corona yang berjumlah 16 orang, telah pulih. Namun, kebijakan untuk membatasi masuknya WNA tetap diberlakukan sebagai upaya pencegahan.
Tapi, Ross Brawn yakin segera menemukan solusi. Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan otoritas kesehatan di masing-masing negara. “Mereka (Vietnam) ingin lomba tetap digelar tapi di sisi lain harus melindungi warganya.”
“Ini adalah situasi yang sangat serius dan kami tak akan menyepelekannya. Kami berusaha keras agar lomba (F1 2020) tetap digelar dan akan melakukan itu dengan cara yang bertanggung jawab.”
F1 akan meminta setiap tim untuk meminimalisasi jumlah kru yang nantinya berada di paddock sirkuit. Dengan kata lain, hanya orang-orang yang benar-benar memiliki kepentingan terhadap jalannya balapan.
Opsi lain yang muncul adalah F1 akan menyewa pesawat untuk menerbangkan tim yang berasal dari Italia agar tiba lebih awal karena mereka harus menjalani screening setibanya di Bahrain maupun Vietnam.
Sumber: Pitpass.com, Reuters.