Evolusi Skema Juventus Selama Sembilan Tahun Scudetto

Xaveria Yunita

Editor:

  • Dominasi Juventus di Liga Italia tak terbantahkan dengan diraihnya trofi juara kesembilan beruntun.
  • Mentalitas, organisasi dan kemauan tim beradaptasi dengan setiap pelatih baru yang membawa strategi berbeda adalah kunci sukses I Bianconeri.
  • Dalam sembilan tahun, Juventus terus berevolusi terkait strategi yang diterapkan di lapangan. 

SKOR.id – Dominasi Juventus di Liga Italia sulit didobrak selama sembilan tahun terakhir meski terjadi pergantian pelatih tiga kali dan revolusi internal tim.

Dari Antonio Conte beralih ke Massimiliano Allegri hingga Maurizio Sarri tentu memiliki metode pengelolaan tim dan prinsip permainan berbeda.

Komposisi pemain pun terus berubah seiring dengan kebutuhan tim serta kebijakan manajemen Juventus.

Musim ini, Maurizio Sarri membuktikan bahwa dirinya bukan seorang pelatih kelas ‘provinsi’ seperti yang dituduhkan suporter I Bianconeri.

Meski gagal mempersembahkan titel dari ajang Coppa Italia dan Supercoppa Italia, pelatih 61 tahun itu menyelamatkan reputasinya dengan Scudetto.

Allenatore tersebut meramu taktik yang meningkatkan kerja sama tim sekaligus skill individu. Kadang ia melihat lagi bagaimana sistem Juventus era Antonio Conte dan Massimiliano Allegri yang menghasilkan mahkota juara. 

 

Selama sembilan tahun terakhir, wajah Juventus tentu berubah. Berikut transformasinya dari musim ke musim.

Musim 2011-2012

Antonio Conte, yang menitikberatkan kekuatan tim pada lini pertahanan, menempatkan trio BBC sebagai fondasi.

Berkat tameng kuat yang dipasang Andrea Barzagli, Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellini, gawang Gianluigi Buffon hanya kebobolan 20 gol saja. Itu menjadi rekor di Liga Italia.

Formasi 3-5-2: Buffon; Barzagli, Bonucci, Chiellini; Lichtsteiner, Vidal, Pirlo, Marchisio, Pepe/Giaccherini; Matri, Vucinic.

Musim 2012-2013

Setelah pertahanan terbukti aman, Conte lantas menggenjot kinerja sektor serangan. Juru taktik bertangan dingin itu berhasil membuat para penyerangnya memproduksi gol dobel digit.

Mirko Vucinic menggelontorkan 14 gol, Alessandro Matri 10, Fabio Quagliarella 13, Sebastian Giovinco 11.  Arturo Vidal yang beroperasi di lini tengah pun menyumbangkan 15 gol.

Formasi 3-5-2: Buffon; Barzagli, Bonucci, Chiellini; Lichtsteiner, Vidal, Pirlo, Marchisio/Pogba, Asamoah; Vucinic, Giovinco/Matri.

Musim 2013-2014

Pada musim itu, Antonio Conte tinggal menikmati hasil kerja kerasnya. Mekanisme berjalan sempurna, tak heran kalau mereka mampu mengukir sejarah sebagai pengumpul poin terbanyak, yakni 102.

Bergabungnya Carlos Tevez berpengaruh besar dan memberi 20 gol. Sayangnya, kiprah di Liga Europa dihentikan Benfica saat semifinal.

Formasi (3-5-2): Buffon; Barzagli, Bonucci, Chiellini; Lichtsteiner, Vidal, Pirlo, Pogba, Asamoah; Tevez, Llorente.

Musim 2014-2015

Antonio Conte memutuskan pergi sehingga mendorong revolusi dalam tim. Massimiliano Allegri pun ditunjuk untuk menggantikannya. Banyak yang pesimistis dengan keputusan klub. Apalagi formula andalan Conte berbeda jauh daripada modul ala Allegri.

Tentu saja sulit mengubah kebiasaan main dengan 3-5-2 menjadi 4-3-1-2. Sang pelatih anyar pun mengambil jalan tengah dengan melakukan perubahan secara perlahan-lahan. Keseimbangan dihadirkan Claudio Marchisio, Andrea Pirlo, Paul Pogba dan Arturo Vidal.

Allegri berhasil membungkam orang-orang yang memandang sebelah mata. Di tahun perdananya, ia mempersembahkan Scudetto keempat beruntun bahkan melampaui capaian pendahulunya dengan maju ke final Liga Champions. Sayangnya, Juventus takluk dari Barcelona.

Formasi (4-3-1-2): Buffon; Lichtsteiner, Bonucci, Chiellini, Evra; Marchisio, Pirlo, Pogba; Vidal/Pereyra; Tevez, Morata/Llorente.

Musim 2015-2016

Kepercayaan Giorgio Chiellini dan kawan-kawan kepada pelatihnya makin besar. Namun, Massimiliano Allegri terpaksa kehilangan Tevez, Pirlo dan Vidal.

Direktur Eksekutif Juventus, Giuseppe Marotta, membeli Paulo Dybala, Mario Mandzukic, Alex Sandro, Sami Khedira dan Juan Cuadraro.

Perombakan tersebut membuat Juventus terseok-seok di awal musim. Mereka seolah kehilangan identitas sebagai juara bertahan dan bertengger di tengah papan klasemen, bahkan minus 11 dari posisi puncak yang dikuasai AS Roma.

Derbi Turin menjadi titik awal kebangkitan si Nyonya Tua. Setelah mengalahkan Torino, 2-1, pasukan Allegri sulit dibendung, memborong kemenangan 15 beruntun dan kembali menjejak di podium juara.

Formasi (4-4-2): Buffon; Lichtsteiner, Bonucci, Chiellini/Barzagli, Alex Sandro; Cuadrado, Pogba, Marchisio/Khedira; Dybala, Mandzukic.

Musim 2016-2017

Massimiliano Allegri mengutak-atik skema dari 4-4-2 menjadi 4-3-3 dan formasi berlian 4-2-3-1. Juventus lebih agresif dengan adanya Cuadrado, Dybala, Mandzukic dan Gonzalo Higuain yang dibeli dengan harga sangat mahal, 90 juta euro (sekitar Rp1,5 triliun).

Mereka kembali melangkah ke final Liga Champions, di Cardiff, yang sayangnya kalah dari wakil Spanyol, Real Madrid.

Formasi (4-2-3-1): Buffon; Dani Alves, Bonucci, Chiellini, Alex Sandro; Pjanic, Khedira; Cuadrado, Dybala, Mandzukic; Higuain.

Musim 2017-2018

Trio BBC digembosi dengan kepergian Bonucci ke AC Milan. Di jantung pertahanan, Medhi Benatia melengkapi BBC versi baru.

Pelatih asal Livorno kembali menggunakan 4-3-3. Douglas Costa dan Federico Bernardeschi memberi warna berbeda dalam permainan Juventus.

Meski mulus di kompetisi domestik, perjalanan di level internasional tersendat. Mereka dijegal Real Madrid di perempat final Liga Champions, meski sempat mengalahkan tuan rumah, 3-1. Pasalnya, Real Madrid mencuri kemenangan 3-0 di Allianz Stadium.

Formasi (4-3-3): Buffon; Lichtsteiner/De Sciglio, Barzagli, Chiellini, Alex Sandro; Khedira, Pjanic, Matuidi; Dybala, Higuain, Douglas Costa.

Musim 2018-2019

Presiden Juventus, Andrea Agnelli, membuat publik terbelalak ketika memberi lampu hijau untuk merampungkan megatransfer Cristiano Ronaldo senilai 112 juta euro.

Bonucci pun pulang ke pelukan La Vecchia Signora setelah percobaan di Milanello gagal total.

CR7 menemukan keselarasan dengan Mario Mandzukic. Keduanya mampu menghasilkan total 30 gol di Liga Italia. Sementara penampilan gelandang Miralem Pjanic dan Blaise Matuidi pun tak kalah apik.

Formasi (4-3-3): Szczesny; Cancelo, Bonucci, Chiellini, Alex Sandro; Bentancur/Emre Can, Pjanic, Matuidi; Dybala, Mandzukic, Cristiano Ronaldo.

Musim 2019-2020

Puas memberikan lima scudetti dan dua kali treble winner di level domestik, Massimiliano Allegri menyudahi petualangan di Juventus dengan alasan ingin fokus kepada keluarga.

Melalui seleksi panjang, Maurizio Sarri yang baru saja menyabet gelar Liga Europa dengan Chelsea pun direkrut. Reputasi apiknya ketika menukangi Napoli menjadi pertimbangan.

Juventus memberi kado selamat datang, yakni Matthijs de Ligt, Adrien Rabiot, Merih Demiral, Danilo, Aaron Ramsey serta Gianluigi Buffon.

Sarri berusaha memahami para pemainnya dan tidak pernah memaksakan mereka untuk menyerap ide permainannya secara serta merta.

Memang proses ini memakan waktu cukup lama dan membuat suporter tak sabaran. Perlu disadari pula ia mengambil alih Juventus yang identik dengan Allegri selama lima tahun.

Pada akhirnya, ia berhasil menepis keraguan dengan menyegel Scudetto di pekan ke-36. Sekarang mantan bankir itu harus mulai mempersiapkan duel di perdelapan final Liga Champions lawan Olympique Lyonnais.

Formasi (4-3-3): Szczesny; Cuadrado, Bonucci, De Ligt, Alex Sandro; Bentancur, Pjanic, Matuidi/Rabiot; Bernardeschi/Douglas Costa, Dybala/Higuain, Cristiano Ronaldo.

Ikuti juga InstagramFacebookYouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.

Berita Juventus Lainnya:

Legenda Brasil Sarankan Douglas Costa untuk Tinggalkan Juventus

Negosiasi Perpanjangan Kontrak Paulo Dybala di Juventus Berjalan Lancar

Source: Juventusnews24

RELATED STORIES

Jika Absen kontra Cagliari, Cristiano Ronaldo Bisa Rugi

Jika Absen kontra Cagliari, Cristiano Ronaldo Bisa Rugi

Klub asal Italia, Juventus, besar kemungkinan akan mengistirahatkan megabintangnya, Cristiano Ronaldo pada laga pekan ke -37 Liga Italia.

4 Pilar Juventus Absen pada Laga kontra Cagliari

4 Pilar Juventus Absen pada Laga kontra Cagliari

Juventus tidak diperkuat empat pilarnya pada pertandingan perdana dengan label juara Liga Italia 2019-2020 kontra Cagliari, dini hari WIB.

Link Live Streaming Liga Italia: Cagliari vs Juventus

Link Live Streaming Liga Italia: Cagliari vs Juventus

Juventus akan menghadapi Cagliari pada lanjutan pekan ke-37 Liga Italia 2019-2020.

Susunan Pemain Liga Italia: Cagliari vs Juventus

Susunan Pemain Liga Italia: Cagliari vs Juventus

Juventus akan menghadapi Cagliari pada lanjutan pekan ke-37 Liga Italia 2019-2020.

Juventus Kelelahan, Maurizio Sarri Pertimbangkan Tampilkan Skuad U-23 lawan AS Roma

Juventus Kelelahan, Maurizio Sarri Pertimbangkan Tampilkan Skuad U-23 lawan AS Roma

Pelatih Juventus, Maurizio Sarri, ingin menurunkan tim U-23 saat menjamu AS Roma.

Gerard Deulofeu, Dibuang Barcelona kini Terdampar di Divisi Championship

Mantan pemain Barcelona, Gerard Deulofeu, harus rela turun kasta ke Divisi Championship bersama Watford.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Lando Norris, Lewis Hamilton, Max Verstappen, Charles Leclerc

Formula 1

Daftar 10 Pembalap F1 dengan Bayaran Tertinggi pada 2024

Beberapa pembalap Formula 1 menerima bonus yang lebih besar dibandingkan gaji pokok mereka sepanjang musim ini.

I Gede Ardy Estrada | 23 Dec, 17:28

Kepa Arrizabalaga, kiper Bournemouth. (Jovi Arnanda/Skor.id).

Liga Inggris

Meredam Arsenal, Tottenham, dan Man United, Kepa Arrizabalaga Bangkit di Bournemouth

Kepa Arrizabalaga menjadi kunci sukses Bournemouth meraih hasil bagus di musim 2024-2025 ini.

Irfan Sudrajat | 23 Dec, 16:24

saddil

National

Saddil Ramdani Tak Ada di DSP, Sabah FC ke Semifinal Piala Malaysia 2024-2025

Sabah FC hanya bermain imbang dengan Kuching City FC pada leg kedua semifinal Piala Malaysia 2024-2025.

Sumargo Pangestu | 23 Dec, 16:07

Antonio Conte (tengah) merupakan pelatih tercepat dalam meraih kemenangan ke-150 di Liga Italia. (Jovi Arnanda/Skor.id).

Liga Italia

Antonio Conte Pelatih Tercepat yang Meraih 150 Kemenangan di Liga Italia

Antonio Conte meraih kemenangan ke-150 sebagai pelatih di Liga Italia ketika membawa Napoli menang atas Genoa, pekan lalu.

Irfan Sudrajat | 23 Dec, 14:16

NBA Christmas games

Basketball

NBA Christmas Games 2024 Sajikan Duel Klasik Golden State Warrios Vs LA Lakers

NBA Christmas Games 2024 menggelar lima pertandingan, salah satunya adalah Golden State Warrios melawan LA Lakers.

Arin Nabila | 23 Dec, 13:57

Inter Milan vs Como 1907. (Jovi Arnanda/Skor.id).

Liga Italia

Prediksi dan Link Live Streaming Inter Milan vs Como di Liga Italia 2024-2025

Prediksi dan link live streaming Inter Milan vs Como di Liga Italia 2024-2025 yang akan digelar pada Selasa (24/12/2024) pukul 02.45 WIB.

Irfan Sudrajat | 23 Dec, 12:18

Liga TopSkor

Ikut TC Timnas U-20 Indonesia, Evandra Dapat Pesan dari Nova Arianto

Terdapat 13 Alumni Liga TopSkor yang mengikuti TC timnas U-20 Indonesia.

Sumargo Pangestu | 23 Dec, 11:31

Rapor pemain Indonesia yang berkiprah di luar negeri, lebih tepatnya di kompetisi negara Asia. (Hendy AS/Skor.id)

National

Rapor Pemain Indonesia di Asia: Jordi Amat Absen, Brisbane Roar Kalah Tanpa Rafael Struick

Jordi Amat tidak masuk DSP ketika Johor Darul Takzim pesta gol ke gawang Kuala Lumpur City.

Sumargo Pangestu | 23 Dec, 10:08

persija vs pss

Liga 1

Parade Foto: Hat-trick Gustavo Almeida Bawa Persija Taklukkan PSS Sleman di JIS

Deretan momen dalam kemenangan Persija Jakarta atas PSS Sleman di pekan ke-16 Liga 1 2024-2025, Sabtu (21/12/2024).

Teguh Kurniawan | 23 Dec, 09:50

Petinju Tyson Fury

Other Sports

Petinju Tyson Fury Isyaratkan Pensiun Usai Takluk dari Oleksandr Usyk

Setelah dua kali kalah dari Oleksandr Usyk, satu-satunya pertarungan yang tersisa untuk Tyson Fury adalah melawan Anthony Joshua.

I Gede Ardy Estrada | 23 Dec, 08:38

Load More Articles