- Gelandang Persija Jakarta, Evan Dimas Darmono, menikah dengan Dewi Zahra pada 22 Februari 2020.
- Evan Dimas dan Dewi Zahra sedang menikmati masa bulan madu sebagai pasangan suami-istri.
- Kesibukan bersama Persija membuat Evan Dimas belum sempat mengajak sang istri berlibur bulan madu.
SKOR.id - Bintang Persija Jakarta, Evan Dimas Darmono, sosok yang jarang mengumbar kemesraan bersama sang istri, Dewi Zahra, di media sosial.
Namun Minggu (3/5/2020), Evan mengunggah foto bersama sang istri untuk pertama kalinya, sejak resmi menjadi pasangan suami-istri pada 13 Maret 2020.
Keduanya tampak kompak dan terlihat jelas raut kebahagiaan terpancar di wajah Evan dan Zahra. Evan hendak membonceng sang istri menggunakan sepeda motor.
Berita Persija Lainnya: Memori Ligina: Sukses Redam Luciano Leandro, Aceng Juanda Ditaksir Persija
Keduanya tampak serasi dengan sama-sama mengenakan baju berwarna hitam. Tak ayal, postingan tersebut pun dibanjiri komentar dari netizen.
Sebagai sepasang kekasih yang baru menjalani akad nikah pada 22 Februari 2020, keduanya kini tengah menikmati masa-masa bulan madu.
Apalagi dengan kesibukan Evan sebagai pemain profesional dan kondisi akibat virus corona, keduanya belum sempat berlibur untuk bulan madu.
Namun begitu, Evan mengucap syukur dengan apa yang telah diberikan Allah SWT, termasuk istri yang sholehah serta berbakti kepada keluarga.
Akan tetapi, yang juah lebih menarik dari foto kemesraan keduanya adalah syair yang ditulis mantan kapten timnas Indonesia U-19 (2013-2014) tersebut.
“Cinta yang halal. Cinta karena Allah untuk Allah, dan sesuai syariat Allah. Saling tolong menolong dalam kebaikan," tulis Evan
"Saling melarang dalam keburukan. Cinta yang tak hanya berharap dikumpulkan di dunia, tapi juga dikumpulkan hingga surga,” ia menambahkan.
Tak cukup sampai disitu, Evan menambahkan lagi kalimat-kalimat manis, yang sebelumnya jarang ia publikasikan. Seolah jadi bakat terpendamnya.
Berita Persija Lainnya: Persija Sukses Juara Perserikatan Terakhir dengan Gaya Main Ala Timnas Italia
“Untukmu. Aku tak ingin menjadi sebuah nama yang kau ukir di atas pasir. Sebab dengan mudah ombak mampu menerjang dan menjadikannya hilang.”
“Aku menginginkan menjadi peneman dalam juang yang setia. Bersama menuju jannah Allah ta’ala. Dalam langkah yang diridhai-Nya," tutupnya.