SKOR.id - Cristiano Ronaldo masih akan menjadi bagian Timnas Portugal pada gelaran Euro 2024 (Piala Eropa 2024).
Pada ajang Euro 2024 ini, Cristiano Ronaldo telah berusia 39 tahun, usia yang tak lagi muda untuk seorang pesepak bola, terutama di level internasional.
Meski begitu, kualitas Cristiano Ronaldo dinilai masih cukup baik untuk berada di skuad Selecao, dan pengalamannya masih sangat dibutuhkan oleh tim.
Portugal menyegel tiket di Euro 2024, sebagai tim dengan catatan kemenangan 100 persen di babak kualifikasi, (10 laga, 10 kemenangan).
Cristiano Ronaldo masih mampu unjuk gigi di babak kualifikasi dengan menorehkan 10 gol dalam sembilan pertandingan di babak Kualifikasi Euro 2024.
Ini akan menjadi turnamen internasional ke-11 Cristiano Ronaldo bersama Portugal, dan tidak menutup kemungkinan ia masih ingin tampil di Piala Dunia 2026.
Mengingat kini usianya sudah tidak lagi muda, muncul berbagai pertanyaan apakah eks andalan Real Madrid dan Manchester United itu masih bisa memimpin generasi muda Portugal di Euro 2024.
Ketika dilatih oleh Fernando Santos, Ronaldo menjadi bagian Portugal yang sukses merengkuh gelar Euro 2016, diikuti UEFA Nations League 2019.
Kedatangan Roberto Martinez pada Januari 2023 dinilai akan membawa perubahan baru di dalam skuad Timnas Portugal.
Apalagi di akahir kepemimpinan Fernando Santos, Selecao lebih mengandalkan permainan defensif, Roberto Martinez diharapkan menampilkan permainan berbeda, dan memberikan kesempatan lebih banyak untuk talenta-talenta muda Portugal.
Pertanyaan lain muncul, yaitu seberapa banyak Roberto Martinez akan mengandalkan Ronaldo, terutama di Euro 2024 nanti.
Namun, sebelumnya Ronaldo telah menunjukkan dirinya masih merupakan pemain penting. Hanya Bruno Fernandes (10) yang tampil lebih banyak dibanding Ronaldo (9) selama babak kualifikasi.
Sedangkan untuk menit bermain, Cristiano Ronaldo (726 menit) hanya kalah dari Bruno Fernandes (844) dan Ruben Dias (810).
Menanti Peran Cristiano Ronaldo di Euro 2024
Pada babak kulifikasi, 10 gol yang digelontorkan Ronaldo setidaknya empat lebih banyak dibanding pemain Portugal lain, dan ia hanya kalah dari Romelu Lukaku (14), yang mencetak gol lebih banyak di babak Kualifikasi Euro 2024.
Meski begitu, banyak yang menyebut jumlah gol tersebut tercipta karena lawan yang dihadapi Portugal bukan tim kuat (Slovakia, Luksemburg, Islandia, Bosnia-Herzegovina, dan Liechtenstein).
Terlepas dari berbagai pertanyaan mengenai perolehan golnya, Ronaldo sukses menunjukkan jika ia mampu menjalankan peran yang diberikan kepada dirinya.
Namun, perebuhan taktik di bawah Roberto Martinez juga mulai menunjukkan bahwa Portugal saat ini tidak terlalu bergantung kepada Ronaldo.
Taktik Portugal di masa lalu dinilai terlalu Ronaldo-sentris, yaitu selalu memberikan bola kepada Ronaldo. Namun, di bawah kepemimpinan Roberto Martinez hal tersebut tidak lagi terjadi.
Sepanjang babak Kualifikasi Euro 2024, Ronaldo rata-rata mencetak 36,9 sentuhan di setiap pertandingan, dengan 16 pemain Portugal lain memiliki rata-rata lebih tinggi.
Kemampuan teknis para pemain yang dapat beroperasi di lini tengah seperti Bernardo Silva, Bruno Fernandes, Vitinha, Rafael Leao, hingga Joao Felix, membuat Ronaldo mulai kehilangan perannya sebagai pusat permainan.
Satu dekade lalu Ronaldo adalah sosok yang sudah merasa menjadi tugasnya untuk membawa Portugal melewati batas kemampuan, di usianya saat ini, dia bukan pemain itu lagi, dan tak seharusnya memerankan peran itu lagi.
Roberto Martinez mencoba membangun permainan Selecao yang dapat mengalir bebas dan lebih menyerang, di saat yang sama ia tetap memasukkan Ronaldo.
Hal tersebut membuat tanggung jawab Ronaldo berkurang di pertandingan yang ia jalani, ia lebih diandalkan dalam menggunakan pengalaman dan naluri pembunuhnya untuk menyelesaikan pergerakan, daripada mengharuskan di aterlibat dalam membangun serangan atau menggiring bola dari sisi sayap.
Namun, tak seperti di masa Fernando Santos, pergerakan bola tak hanya berpusat kepada dirinya.
Roberto Martinez juga dinilai belum dapat menggantikan Ronaldo dengan penyerang yang mungkin lebih dinamis dan lebih muda, karena belum ada pemain yang benar-benar mampu menunjukkan performa gemilang di depan gawang, di level klub.
Hanya Diogo Jota yang bisa dibilang sebagai pengecualian, yaitu dia mencetak 10 gol dalam 21 penampilan (14 sebagai starter), yang mencatatkan rata-rata 115 menit per gol. Masalahnya bukan kemampuan mencetak golnya, tetapi cedera yang menjadi masalah utama.
Sedangkan Cristiano Ronaldo memang prestasinya tak terlalu dipandang di Liga Arab Saudi, tak seperti saat ia tampil membela klub dari liga top Eropa.
Dia keluar sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Arab Saudi, dengan torehan 35 gol dalam 31 penampilan, lebih banyak dibanding Aleksandar Mitrovic (28 gol).
Hal tersebut mungkin menjadi faktor yang membuat Roberto Martinez masih memperhitungkannya, kiprahnya di Euro 2024 pun dinantikan untuk membayar kepercayaan pelatih Portugal tersebut.