- Erick Thohir, Ketua Umum PSSI periode 2023-2027, langsung digoyang isu tak sedap.
- Hadir di Mata Najwa edisi Jumat (17/2/2023), Erick menjawab dugaan misi politik praktis di balik jabatannya menjadi ketua umum PSSI.
- Erick Thohir pun menjawab, bahwa dugaan tersebut adalah bagian dari persepsi publik.
SKOR.id - Baru sekitar sehari menjabat sebagai Ketua Umum PSSI yang baru, sosok Erick Thohir langsung digoyang dengan isu negatif dari beragam publik.
Dalam acara Mata Najwa edisi 'PSSI Babak Baru,' Erick Thohir pun menjawab isu yang turut dilontarkan tuan rumah talkshow, Najwa Shihab.
Sebenarnya, isu ini bukan muncul hanya pada era Erick Thohir. Isu serupa juga menghantam Edy Rahmayadi dan Mochammad Iriawan pada saat menjabat, dua periode berturut sebelumnya.
Namun, jawaban menarik dilontarkan oleh Erick Thohir. Menteri Badan Usaha Milik Negara ini melihat bahwa isu politik praktis ini bergulir sebagai persepsi publik.
Erick bahkan mengungkit kembali isu serupa kala Ia menjabat sebagai Ketua Umum PP Perbasi pada periode 2004-2006 lalu.
"Itukan semua persepsi (publik). Sama seperti dulu ketika saya menjadi ketua basket (PP Perbasi), ketika saya umur 24. Orang bilang 'oh mau jadi Menpora', engga juga tuh (tidak terbukti)," kata Erick Thohir.
Dalam kesempatan yang sama, Erick turut menekankan bahwa sepak bola adalah bidang yang ia tekuni, sama seperti basket.
"Saya cuma dua tahun jadi ketua basket (PP Perbasi), tapi sampai hari ini kita dorong (prestasi) bola basket."
Najwa Shihab lalu kembali menegaskan, apakah ada kemungkinan Erick Thohir hanya menjabat selama enam bulan ke depan, sampai pendaftaran calon presiden RI atau calon wakil presiden RI untuk Pemilihan Umum 2024 dilakukan?
Jawaban yang terlontar dari mulut Erick Thohir pun terbuka. Mengingat bisa terjadinya Kongres Luar Biasa di PSSI, Erick merasa bahwa jabatannya bisa tidak tuntas hingga tahun 2028.
Meskipun, Erick Thohir "berharap" bisa menjabat hingga periode jabatannya habis.
"Secara titah (peraturan, statuta PSSI) kan kita periodenya lima tahun, kecuali di KLB-in lagi. Kan engga tahu," kata Erick Thohir.
"Kalau bisa selesai-lah 5 tahun (4 tahun)."
Menutup disuksi mengenai isu politik praktis ini, Erick Thohir turut membuka opsi untuk mengubah statuta PSSI terkait masa jabatan di dalam struktur organisasi induk sepak bola nasional ini.
Reformasi statuta PSSI ini salah satunya, dalam kaca mata Erick, bertujuan agar publik tak terjebak dalam prasangka politik praktis di dalam lembaga.
"Bahkan di statuta, ketua PSSI maksimal dua periode saja.... Jangan terjebak politik terus, enggak maju-maju nanti," kata Erick Thohir menambahkan.
Sebelum Erick Thohir, dua ketua umum PSSI yakni Edy Rahmayadi dan Mochamad Iriawan turut digoyang isu serupa.
Edy Rahmayadi yang kini menjadi Gubernur Sumatera Utara turut dikaitkan isu " jabatan ketua PSSI sebagai batu loncatan politik" saat menjabat pada tahun 2016-2020.
Begitupun Mochamad Iriawan yang juga dikaitkan dengan kursi calon gubernur setelah menjabat sebagai Ketua PSSI tahun 2020-2023.