- Erica Hernandez asal Spanyol menyebut dirinya fisioterapis perempuan pertama dalam sepak bola profesional Cina, tepatnya Liga Super Cina.
- Namun, Erica Hernandez yakin dia tidak akan menjadi perempuan yang terakhir pada Liga Super Cina.
- Bersama dengan suaminya, Jordi Escura, mantan bek Andorra, Erica Hernandez mengepalai layanan medis untuk klub Liga Super Cina, Qingdao Huanghai FC.
SKOR.id - Pasangan asal Spanyol, Jordi Escura dan sang istri, Erica Hernandez saat ini memiliki karier pada Liga Super Cina untuk tim medis.
Lalu, media Cina menyebut mereka adalah pasangan medis yang menghasilkan keajaiban. Itu setelah melihat perkembangan medis klub tempat mereka kerja.
Sementara ini, perempuan perlahan-lahan menjadi lebih terlibat dalam sepak bola putra, Erica Hernandez adalah pemandangan yang tidak lazim pada Liga Super Cina yang didominasi lelaki.
"Hanya ingin mengatakan, bahwa yang ingin saya lihat segera adalah bahwa kami tidak diperlakukan sebagai perempuan atau lelaki yang bekerja di posisi tertentu," kata Hernandez kepada AFP.
"Saya berharap kami semua akan diperlakukan sebagai profesional, tanpa memperhitungkan jenis kelamin," tambah perempuan berusia 40 tahun itu.
Saat ini, Erica Hernandez adalah perempuan yang percaya bahwa dia adalah satu-satunya fisioterapis putri pada kompetisi sepak bola Cina.
"Dari pengalaman saya, apa yang diinginkan pemain adalah pulih lebih cepat dan lebih baik," tutur Erica Hernandez.
"Mereka tidak peduli siapa yang memperlakukan atau merawat, selama Anda membantu mereka mendapatkan apa yang diinginkan."
Erica Hernandez, yang telah bersama Qingdao Huanghai selama sekitar lima tahun setelah bertugas pada sepak bola Thailand, sangat ingin menekankan bahwa dia tidak pernah menghadapi diskriminasi seksual.
Satu Pemain Barcelona Positif Terjangkit Covid-19https://t.co/K0Py6Qg1v5— SKOR Indonesia (@skorindonesia) August 15, 2020
Bersama klub Liga Super Cina ini, semua pekerjaan dan pemberlakuan berjalan normal serta tak ada yang berbeda.
"Karena itu, saya tahu ada beberapa takhayul dan tradisi yang mendiskriminasi perempuan, seperti tidak bisa naik bus yang sama dengan tim atau tidak duduk di bangku cadangan selama pertandingan,” kata Erica.
Hernandez menyebut Eva Carneiro, yang pernah menjadi dokter tim Chelsea hingga 2015, sebagai salah satu inspirasinya.
Pada 2016, Carneiro menyelesaikan kasus pemecatan yang konstruktif lalu klub Liga Inggris tersebut meminta maaf "tanpa syarat" atas perlakuannya.
Carneiro juga mencapai penyelesaian diskriminasi dengan mantan Manajer Chelsea, Jose Mourinho.
Lorena Torres, salah satu direktur klub NBA, Philadelphia 76ers dan juga dari Spanyol, adalah orang lain yang dipandang Erica Hernandez jadi cara dia menempa kariernya saat ini.
Erica Hernandez percaya bahwa terkadang perempuan memberikan beban tambahan pada dirinya sendiri karena merasa harus membuktikan diri.
"Itu karena kami ingin menghindari situasi di mana seseorang bisa saja berkata: Jika dia laki-laki, itu tidak akan terjadi," kata Erica.
Saat ini, kinerja Erica Hernandez pada sepak bola Cina menjadi fokus tajam sejak musim yang ditunda karena virus corona lalu akhirnya dimulai bulan lalu.
Apalagi, Qingdao Huanghai FC baru dipromosikan ke divisi teratas Liga Cina atau Liga Super Cina.
Ada 16 tim Liga Super Cina dan telah dibagi menjadi dua grup untuk lanjutan kompetisi, dengan memainkan laga terpusat di Suzhou dan Dalian.
Mereka tidak diizinkan meninggalkan hotel untuk batas waktu yang ditentukan di setiap kota untuk mencegah kontak dengan dunia luar.
Satu-satunya agenda pemain dan staf klub dapat pergi adalah untuk berlatih serta memainkan pertandingan.
Itu berarti Erica Hernandez tinggal di lingkungan yang sangat jantan selama dua bulan berturut-turut.
Dia menyangkal itu sesak atau merindukan teman sesama pekerja perempuan lain. Justru, dia mengatakan menikmati pertemuan dengan staf dari tujuh tim lain yang tinggal di hotel yang sama.
Hanya saja, Erica mengakui bahwa Cina tertinggal dari beberapa negara dalam hal memberlakukan perempuan dalam olahraga.
Erica pun menantikan hari ketika dia melihat lebih banyak fisioterapis perempuan berkarier pada Liga Super Cina.
"Apa yang terjadi di Cina adalah bahwa negara ini membutuhkan lebih banyak waktu untuk merangkul evolusi ini," kata Erica.
"Ini akan membutuhkan waktu lebih lama untuk melihat realitas yang sama yang seperti di Eropa."
"Tetapi, waktunya nanti pasti akan tiba. Saya yakin akan semua hal baik ini," ujarnya penuh semangat.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Liga Super Cina lainnya:
Direncanakan Bergulir Juni 2020, Liga Super Cina Bakal Dibagi Dua Grup