- Pelaksanaan Elite Pro Academy (EPA) musim ini belum jelas dan posisi Diklat Persib adalah menunggu.
- Diklat Persib tak punya harapan apapun soal pelaksanaan Elite Pro Academy (EPA), sebab mereka percaya PSSI telah memikirkan hal itu.
- Saat ini, Liga 1, 2, dan 3 dipastikan bakal digulirkan PSSI dan mulai Oktober tahun ini secara serentak.
SKOR.id - Kompetisi sepak bola nasional bakal kembali semarak, walau Diklat Persib masih menunggu pelaksnaan pelaksanaan Elite Pro Academy (EPA) musim ini.
Saat Liga 1 sampai Liga 3 kembali berdenyut, praktisi terjadi lagi perputaran uang bagi pelakunya.
Meski nilai gaji komponen tim kabarnya akan menurun drastis, karena kompetisi digelar saat pandemi Covid-19 masih melanda.
Namun kepastian ini beda dengan nasib Elite Pro Academy (EPA). Kompetisi kelompok umur ini belum jelas masa depannya.
PSSI belum juga membahas soal masa depan EPA. Perhatian federasi tersedot pada pelaksanaan kompetisi level senior Liga 1, 2, dan 3.
"Yang kami tahu, sampai saat ini, EPA belum dibahas PSSI. Mungkin, EPA belum jadi kompetisi prioritas di masa pandemi Covid-19," kata Sekretaris Diklat Persib Ridwan Firdaus.
Produk kompetisi memang jadi tanggung jawab federasi. Mereka yang menentukan kompetisi digelar atau tidak.
Meski pelaksana kompetisi sudah siap dengan format dan jadwal pertandingan yang rapi, EPA tidak bisa bergerak tanpa instruksi PSSI.
Salah Analisa, Kurniawan Dwi Yulianto Dibuat Duduk Manis Legenda Jerman Andreas Brehmehttps://t.co/vR4p6NXChv— SKOR Indonesia (@skorindonesia) July 13, 2020
"Klub hanya menunggu keputusan PSSI. Karena, merekalah pemilik hajatan sepak bola di Indonesia," ucap Ridwan pada Skor.id, Senin (13/7/2020).
Meski begitu, Ridwan masih berharap tahun ini EPA tetap digelar, sehingga pembinaan pemain bisa terus berkesinambungan.
Sebab, Diklat Persib tidak pernah berhenti membina pemain. Mereka terus memberi ruang untuk pemain mengembangkan kariernya.
"Inginnya, EPA terus digelar setiap tahunnya. EPA tidak pernah putus di tengah jalan, jenjangnya ke timnas juga jelas," Ridwan bertutur.
Namun kalau harapannya bertolak belakang, Diklat Persib sudah punya program pengganti kompetisi EPA.
Mereka akan memperbanyak uji tanding ke daerah dengan tujuan untuk memberi pengalaman dan meningkatkan jam terbang pemain.
"Program kerjanya seperti itu. Tidak ada kompetisi, kami isi dengan uji coba ke luar Bandung," kata Ridwan.
"Aset kami harus mendapat pengalaman bertanding dan meningkatkan jam terbangnya," Ridwan memungkasi.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Diklat Persib Lainnya:
Robert Rene Alberts Apresiasi Perkembangan Pemain U-20 dari Diklat Persib
Kapten Persija Jelaskan Awal Mula Kariernya, Bukan Lahir dari Diklat Persib