- Dimas Bagus Kurniawan berbagi pengalamannya menjalankan tugas sebagai manajer timnas futsal Indonesia.
- Sebagai pemilik klub Bintang Timur Surabaya (BTS), Dimas Bagus ada perbedaan sangat jauh dengan jadi manajer timnas futsal Indonesia.
- Tugas sebagai manajer timnas futsal Indonesia membuat Dimas Bagus sadar bahwa futsal itu milik semua orang.
SKOR.id - Pemilik tim Bintang Timur Surabaya (BTS), Dimas Bagus Kurniawan, bercerita pengalamannya mengemban tugas menjadi manajer timnas futsal Indonesia.
Dimas Bagus mengaku pertama kali menjabat sebagai manajer timnas futsal Indonesia sejak 2019.
Artinya ia sudah merasakan bekerja sama dengan dua pelatih yakni Kensuke Takahashi dan Mohammad Hashemzadeh.
Dimas Bagus mengaku tak sengaja menjadi manajer timnas futsal Indonesia. Ada orang yang mendorongnya untuk mengisi posisi itu, tapi tak pernah menyesal.
"Diceburin saya. Yang nyeburin kabur. Tapi enggak nyesel," kata Dimas Bagus, ketika menjadi bintang tamu di kanal Youtube Skor Indonesia.
Pengalamannya sebagai pemilik BTS ternyata tidak bisa dibandingkan ketika menjalankan tugas sebagai manajer timnas futsal Indonesia.
Sebagai manajer, ia harus bisa menjadi orang pertama yang bisa merangkul semua anggota tim mulai dari pelatih, pemain, hingga staf.
Ia pun harus siap membuka lebar-lebar telinganya untuk mendengarkan berbagai keluh kesah anggota tim. Semua itu dilakukan untuk menjaga kondisifitas tim.
"Tugas manajer itu merangkul anak-anak supaya nyaman, pelatih (juga). Paling enggak mereka memiliki tempat untuk mengadu atau berkeluh kesah. Bukan pemain saja, tapi staf juga," ucap Dimas Bagus.
Selain itu, sebagai manajer tim juga harus siap memenuhi berbagai kerewelan pelatih. Namun, tentunya kerewelan itu demi kebaikan timnas futsal Indonesia.
"Semua pelatih rewel. Tapi itu wajar aja. Mungkin (kerewelannya) lebih kegiatan pemain, video pemain (untuk analisa taktikal), makanan, segala macam. Iya (nonteknis)," ujar Dimas Bagus.
Ketika menjadi manajer timnas futsal Indonesia, Dimas Bagus tak bisa semena-mena menggunakan kekuasaannya karena setiap langkah yang ditempuh sudah ada aturannya.
Pada titik itu lah, lelaki yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) Jatim tersebut menyadari bahwa futsal itu milik semua orang.
Ia merasa tugas dan tanggung jawab seorang pemilik klub dan manajer tim itu ibarat langit dan bumi alias berbeda sekali.
Maka tak heran ketika menjalankan perannya sebagai manajer timnas futsal Indonesia, ekspresi Dimas Bagus terasa lebih tegang.
Ia sadar bahwa saat itu tengah mengabdi untuk negara dan akan ada banyak pihak yang siap memberikan komentar-komentar negatif jika ada kesalahan.
"Beda banget. Saya (seperti) bawa 'Indonesia' di belakang. Banyak banget. Kalau saya salah sedikit saja, jari-jari itu (netizen) udah enggak karu-karuan," kata Dimas Bagus.
"Tapi yang jelas, tugas yang baru dan saya dapat banyak banget pengalaman sih, bahwasanya futsal itu bukan milikmu sendiri."
"Iya (seperti mengabdi pada negara). Jadi kamu enggak bisa seenak sendiri. Apa-apa ada rules-nya," ia menambahkan.
Untuk melihat wawancara selengkapnya dengan Dimas Bagus Kurniawan simak dalam video di bawah ini:
Baca Juga Berita Futsal Lainnya:
Women Pro Futsal League 2021: Jadwal, Hasil, dan Klasemen
Pro Futsal League 2021: Jadwal, Hasil, Klasemen, dan Profil Tim Peserta