- Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, menyebut PT LIB masih memiliki defisit keuangan sebesar Rp13 miliar.
- Kekurangan keuangan tersebut merupakan dampak dari penyelenggaraan Liga 1 2021-2022 di tengah pandemi Covid-19.
- Mochamad Iriawan pun menjelaskan alasannya untuk meminta PT LIB tetap menggulirkan Liga 1 2022-2023 meski dalam kondisi sulit.
SKOR.id - Operator kompetisi sepak bola nasional, PT Liga Indonesia Baru (LIB), memastikan subsidi untuk klub kontestan Liga 1 2022-2023 mengalami kenaikan.
Meski belum ada angka pasti yang akan diterima setiap klub, Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, menyebutkan nilai subsidi mencapai lebih dari Rp5 miliar.
Kabar baik bagi klub-klub Liga 1 2022-2023 tersebut rupanya masih dibayangi kenyataan bahwa laporan keuangan PT LIB masih minus Rp13 miliar.
Kabar tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum (Ketum) PSSI, Mochamad Iriawan, saat menjadi bintang tamu di segmen LIRIK pada channel Youtube Skor Indonesia.
"Laporan ke saya masih defisit Rp13 miliar. Kan kemarin (Liga 1 2021-2022) utangnya banyak," kata Mochamad Iriawan, kepada Skor.id.
Lelaki yang akrab disapa Iwan Bule itu menjelaskan bahwa defisit keuangan PT LIB disebabkan banyaknya pengeluaran dalam penyelenggaraan Liga 1 2021-2022.
Seperti diketahui, kompetisi musim lalu digelar di tengah pandemi Covid-19 yang membuat pelaksanaannya juga harus diimbangi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Pemain, pelatih, perangkat pertandingan, dan pihak-pihak yang terlibat di kompetisi wajib melakukan tes PCR atau antigen untuk memastikan dalam kondisi sehat dan tidak terpapar Covid-19.
"Karena kan ada PCR dulu setiap mau bertanding. Ada berapa ribu orang itu PCR bolak-balik. Belum antigen," ucap Iriawan.
"Itu kan mahal. Pak Luluk (sapaan Akhmad Hadian Lukita) cukup pusing, saya bilang jalan terus," ia menambahkan.
Pertimbangannya, Iriawan tak mau ekosistem sepak bola di Indonesia rusak karena pandemi Covid-19. Terhentinya kompetisi akan berdampak pada kualitas sepak bola di Tanah Air.
Selain itu, PSSI juga ingin menunjukkan kepada dunia bahwa sepak bola Indonesia tetap bisa berjalan di tengah situasi sulit.
Apalagi Indonesia tengah dalam sorotan dunia karena akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Maka, keberhasilan penyelenggaraan Liga 1 2021-2022 bisa menjadi bukti bahwa Indonesia siap menggelar turnamen bertaraf internasional.
"Ya musim lalu karena situasi Covid-19. Tapi kami harus jalan karena kalau tidak jalan ekosistem bola berhenti. Itu yang pertama," ujar Iriawan.
"Yang kedua kita ini mau menggelar Piala Dunia U-20 2023. Kalau tidak ada kompetisi, nanti dinilai FIFA tidak mahir, tidak mampu menjalankan roda sepak bola."
"Mungkin dianalisa, saya enggak mau itu. Kasihan Pak Presiden kita yang sudah ketemu Presiden FIFA di Bangkok untuk menyampaikan dukungan personal maupun pemerintah, tiba-tiba dinilai kompetisi tidak jalan."
"Maka saya memohon kepada pemerintah supaya kompetisi jalan. Alhamdulillah Agustus tahun kemarin teralisasi," ia menjelaskan.
Untuk melihat wawancara selengkapnya dengan Ketum PSSI, Mochamad Iriawan, simak dalam video di bawah ini:
Baca Juga Berita PSSI Lainnya:
Eksklusif Ketum PSSI: Rencana Membangun Tempat Training Center Timnas Indonesia di Banten
PSSI Tanggapi Kekhawatiran Shin Tae-yong soal Nasib Pemain Timnas Indonesia di Liga 1
Timnas Indonesia Dapat Sumbangan Bus dari BRI, PSSI Minta Tambahan