EKSKLUSIF Gilang Widya Pramana: Ingatan tentang SSB dan Menonton Arema FC

Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana mengaku dekat dengan dunia sepak bola sejak kecil.
Gilang Widya Pramana pernah gabung sekolah sepak bola (SSB) dari kelas 2 SD hingga SMP.
Tak hanya itu, Gilang Widya Pramana berbagi kenangan menonton pertandingan Arema FC di tribune ekonomi.

SKOR.id - Meski dikenal sukses sebagai pengusaha yang kini menjabat sebagai Presiden Arema FC, ternyata Gilang Widya Pramana memiliki masa lalu yang tak jauh dari sepak bola.

Kedekatan Gilang Widya Pramana dengan sepak bola sudah terjalin sejak menempuh pendidikan di jenjang sekolah dasar.

Menurut pengakuan Gilang Widya Pramana kepada Skor.id, dia sempat masuk Sekolah Sepak Bola (SSB) Tunas Muda di Probolinggo.

"Saya pernah ikut SSB Tunas Muda di Probolinggo, mulai dari kelas 2 SD sampe SMP," kata Gilang Widya Pramana dalam wawancara eksklusif bersama Skor.id.

Berdasarkan pengalamannya bermain sepak bola di SSB, dia dapat melihat banyaknya nilai-nilai positif yang bisa didapatkan anak dari sepak bola.

Oleh karena itu, Gilang tak pernah jemu melihat anak-anak bermain sepak bola di SSB meski saat ini ia sudah menjadi Presiden Arema FC.

"Sangat suka melihat kelihaian anak-anak di SSB, karena sepak bola itu jika ditanamkan sejak dini, banyak nilai-nilai positifnya," ujar Gilang.

"Ada tentang kedisiplinan, tentang team work, tentang loyalitas, tentang persaudaraan, karena itu sejak kecil saya sangat menyukainya," ia menambahkan.

Selain aktif bermain sepak bola di SSB, Gilang juga memiliki pengalaman menonton pertandingan Arema FC di stadion.

Waktu itu, dia belum memiliki kekuatan ekonomi seperti sekarang, sehingga hanya dapat menonton pertandingan Arema FC dari tribune ekonomi.

Namun justru pengalaman itu yang cukup berharga. Dia bergabung dengan para suporter yang seakan tak lelah bernyanyi untuk memberikan dukungan kepada Arema FC.

Hanya saja dukungan yang diberikan tak berbanding lurus dengan hasil yang didapatkan Arema FC.

Waktu itu tim berjulukan Singo Edan harus menelan kekalahan. Seperti Aremania yang lain, Gilang pun merasa kecewa.

"Yang paling berkesan ketika nonton Arema di tribune ekonomi, teriakan, makan bersama, kalah kalah sangat merasakan kekecewaanya," ucap Gilang Widya Pramana.