Eksklusif Dejan Gluscevic: Isu Naturalisasi dan Peluang Melatih di Indonesia

Hanputro Widyono

Editor:

  • Isu naturalisasi pemain untuk timnas Indonesia sudah ada pada dekade 1990-an, dan melibatkan Dejan Gluscevic.
  • Dejan Gluscevic mengakui sempat ada pembicaraan kemungkinannya bermain untuk timnas Indonesia.
  • Kini, setelah 20 tahun berkarier sebagai pelatih, Dejan Gluscevic membuka peluang untuk melatih timnas Indonesia ataupun klub Tanah Air.

SKOR.id - Eks-pemain asing Pelita Jaya dan Mastrans Bandung Raya, Dejan Gluscevic, tak menyangkal bahwa isu naturalisasi pemain timnas Indonesia sudah ada pada 1990-an.

Dejan Gluscevic yang hanya berkarier di Liga Indonesia selama empat musim, 1994-1998, mengakui pernah terlibat pembicaraan perihal kemungkinannya menjadi pemain timnas Indonesia.

Kualitas permainan dan performanya ketika membela Pelita Jaya maupun Mantrans Bandung Raya cukup membuatnya dilirik.

Apalagi waktu itu, Dejan Gluscevic sering bermain dengan para pemain langganan timnas Indonesia, seperti diceritakannya saat wawancara eksklusif dengan Skor.id.

"Ada beberapa percakapan saat saya bermain sepak bola di Indonesia tentang saya bermain sebagai pemain sepak bola teladan, populer dan efisien untuk tim nasional Indonesia," kata Dejan Gluscevic kepada Skor.id.

"Terutama karena saya sudah bermain dan mengenal para pemain tim nasional, dan negara saya tidak lagi berpartisipasi dalam kompetisi internasional," ia menambahkan.

Hanya saja, striker asal Montenegro tersebut tidak berpikiran beralih kewarganegaraan. Hingga saat ini pun, ia tercatat sebagai Warga Negara Montenegro.

Setelah memutuskan pensiun, lelaki berpostur 180 cm itu tidak mau jauh dari sepak bola. Ia menjajal peruntungan sebagai pelatih. Karier ini sudah dijalani selama 20 tahun, sejak 2001.

Klub pertama yang dipimpin Dejan yakni tim asal Kanada, North York Astros, yang juga tempatnya mengakhiri karier sebagai pemain. Di sana ia melatih selama lima musim.

Hingga saat ini, setidaknya ada 10 tim yang sudah dinahkodai Dejan. Menariknya, separuh di antaranya dihabiskan untuk melatih tim-tim junior.

Lima tim junior tersebut ialah Red Star U-19 (Serbia), Rad U-19 (Serbia), timnas U-19 Singapura, NFA U-19 (Singapura), dan timnas U-20 Vanuatu.

Menurut Dejan, ia memang sengaja mengembangkan kemampuannya melatih dengan menangani pemain-pemain junior, baik untuk tim laki-laki maupun putri.

Kini, kemampuannya bisa diandalkan karena Dejan tidak hanya menguasai teknik bermain sepak bola, tapi juga melakukan pendekatan terhadap budaya dan bahasa yang berkembang di tempatnya melatih.

Pendekatan melalui budaya dan bahasa bisa berdampak positif untuk membuat program-program atau materi latihan yang tepat bagi tim yang dilatihnya.

"Secara khusus, karier kepelatihan saya telah dikembangkan secara sistematis karena saya adalah salah satu dari sedikit pelatih yang, setelah karier bermain, telah melatih akar rumput, pemain muda dan senior, tim pria dan wanita dari klub dan asosiasi," kata Dejan.

"Di Singapura, saya bertanggung jawab atas 6 pusat pengembangan untuk pemain muda dan pada saat yang sama saya melatih generasi 1995-1996 dan membuktikan bahwa mungkin untuk mengembangkan pemain yang baik."

"Pengetahuan saya tentang budaya, sepak bola, dan bahasa telah menghasilkan pengembangan program pengembangan yang realistis untuk penggunaan potensi sepak bola secara maksimal."

"Hal itu telah dibuktikan dalam turnamen internasional melawan klub-klub terkenal dan dalam kualifikasi dengan tim nasional U-19," Dejan menjelaskan.

Lebih lanjut, pelatih berlisensi UEFA Pro itu tak menampik peluang untuk melatih klub atau timnas Indonesia, karena sudah mengenal baik karakter sepak bola Indonesia.

Namun, ia memang tidak mau menyebut secara spesifik tim mana yang ingin dilatihnya. Yang jelas, saat kesempatan itu datang, Dejang cukup percaya diri.

Ia yakin dengan kemampuannya, mampu mengantarkan tim yang dilatihnya tampil kompetitif pada kompetisi nasional maupun internasional yang diikuti.

"Saya sangat akrab dengan sepak bola di Asia Tenggara karena saya berkompetisi sebagai pemain di Piala Champions dan sebagai pelatih dengan tiga kualifikasi Asia dan satu Piala Dunia," ucap Dejan.

"Selain berbicara bahasa dan mengetahui budaya dan sepak bola Indonesia, saya pikir saya akan membantu sebagian besar tim bersaing di kompetisi internasional (klub atau tim nasional)​," ia menambahkan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Skor.id (@skorindonesia)

Berita Dejan Gluscevic Lainnya:

Eksklusif Dejan Gluscevic: Cerita Awal Karier Sepak Bola di Indonesia

Eksklusif Dejan Gluscevic: Punya Pilihan Bek hingga Striker Terbaik di Indonesia

Ekslusif Dejan Gluscevic: Kejayaan Mastrans Bandung Raya dan Namanya untuk Anak Indonesia

Source: Skor.id

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Selangor FC vs Persib Bandung di Grup G AFC Champions League Two 2025-2026 atau ACL 2 2025-2026 pada 6 November 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

National

Prediksi dan Link Live Streaming Selangor vs Persib di ACL 2 2025-2026

Jelang duel Grup G AFC Champions League Two 2025-2026, Kamis (6/11/2025) malam, Persib Bandung dan Selangor FC kontras.

Taufani Rahmanda | 05 Nov, 15:13

Venue Grand Final KPL 2025, Bird Nest Stadium.

Esports

AG Super Play vs Wolves, Grand Final KPL 2025 Siap Masuk Buku Rekor Dunia

Grand Final KPL 2025 Siap Pecahkan Rekor Dunia setelah akan berlangsung di Bird Nest Stadium,

Gangga Basudewa | 05 Nov, 14:23

Borneo FC vs Dewa United FC di pekan ke-11 Super League 2025-2026 pada 5 November 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Liga 1

Dewa United Kalah Telak, Borneo FC Lanjut Selalu Menang di Super League 2025-2026

Hasil dan jalannya pertandingan penutup pekan ke-11 Super League 2025-2026 yang digelar pada Rabu (5/11/2025) malam.

Taufani Rahmanda | 05 Nov, 13:56

Logo PBSI

Badminton

Menuju Desentralisasi Pembinaan, PBSI Luncurkan Pelatnas Wilayah

Program ini sebagai langkah strategis menuju desentralisasi pembinaan atlet bulu tangkis di tanah air.

Gangga Basudewa | 05 Nov, 13:18

CdM Indonesia di SEA Games 2025, Bayu Priawan Djokosoetono berkunjung ke pelatnas Angkat Besi. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Other Sports

CdM SEA Games 2025 Optimistis Angkat Besi Juara Umum Lagi

Bayu Priawan Djokosoetono menyebut angkat besi seharusnya bisa menyumbang tujuh hingga delapan medali emas.

Gangga Basudewa | 05 Nov, 13:09

Kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia atau Championship 2025-2026 untuk Grup 1. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 2

Prediksi dan Link Live Streaming Championship 2025-2026: Grup 1 Pekan Kesembilan

Sriwijaya vs Adhyaksa, Garudayaksa vs Sumsel, PSPS vs Persiraja, Persikad vs Persekat, dan FC Bekasi vs PSMS, Jumat-Minggu (7-9/11/2025).

Taufani Rahmanda | 05 Nov, 12:15

PSBS Biak vs Persita Tangerang di pekan ke-12 Super League 2025-2026 pada 6 November 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Liga 1

Prediksi dan Link Live Streaming PSBS vs Persita di Super League 2025-2026

Pembuka pekan ke-12, Kamis (6/11/2025) sore, Persita Tangerang diunggulkan mencuri poin penuh dari PSBS Biak.

Taufani Rahmanda | 05 Nov, 11:00

Kompetisi Liga Champions. (Grafis: Kevin Baggus Prinusa/Skor.id).

World

Daftar Pemain Termuda yang Tampil di Liga Champions, Terbaru Gelandang Arsenal

Gelandang Arsenal, Max Dowman, memecahkan rekor sebagai pemain termuda yang tampil di Liga Champions.

Rais Adnan | 05 Nov, 08:31

Thom Haye, Persib. (Foto: Dok. Persib/Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Dijamu Selangor, Thom Haye Ungkap Suasana Tim Persib

Thom Haye pun menegaskan dirinya masih lapar kemenangan bersama Persib.

Rais Adnan | 05 Nov, 08:01

Pelatih Sunderland, Regis Le Bris. (Grafis: Kevin Bagus Prinusa/Skor.id).

Liga Inggris

Regis Le Bris Bantu Sunderland Mencuri Perhatian di Liga Inggris Musim Ini

Regis Le Bris membawa Sunderland tampil mengesankan di Liga Inggris 2025-2026.

Pradipta Indra Kumara | 05 Nov, 07:39

Load More Articles