- Liga 1 dan Liga 2 2020 masih menunggu kepastian, namun kabar penghentian kompetisi semakin berembus kencang.
- Seandainya Liga 1 dan Liga 2 musim ini dihentikan, ada dua masalah yang kemungkinan akan muncul.
- Dua masalah tersebut berhubungan dengan kontrak klub dan kompetisi Asia musim depan.
SKOR.id - Sinyal penghentian Liga 1 2020 menguat setelah sebagian besar tim peserta menghendaki hal tersebut.
Klub-klub peserta Liga 1 dan Liga 2 2020 masih menungu kepastian kompetisi dari PSSI dan PT LIB.
Sebelumnya, PT LIB telah bersurat kepada seluruh tim untuk memberikan saran apabila masa darurat corona diperpanjang.
Berita Liga 1 Lainnya: Pelatih Persija Ingin Liga 1 Dilanjutkan untuk Hormati Suporter
Mayoritas klub menginginkan Liga 1 2020 dihentikan sementara sebagian lain meminta tetap dilanjutkan.
PT LIB juga telah menyarankan kepada PSSI untuk menghentikan Liga 1 dan Liga 2 musim ini.
"Berdasarkan surat LIB yaitu tanggal 1 Mei 2020, sebanyak 18 klub terdiri dari 5 klub Liga 1 dan 13 klub Liga 2, hasil masukan pada umumnya menyarankan kompetisi tahun 2020 untuk tidak dilanjutkan/dihentikan," tulis pernyataan resmi PT LIB yang ditandatangani oleh Direktur Utama, Cucu Somantri.
Namun, menghentikan kompetisi bukannya tanpa risiko meski dikehendaki mayoritas tim.
Ada dua masalah yang berpotensi muncul seandainya Liga 1 dan Liga 2 2020 benar-benar dihentikan.
Berikut dua potensi masalah tersebut:
1. Kontrak Kacau
Tanpa adanya kompetisi, kontrak pemain hampir bisa dipastikan akan batal.
Hal itu jelas bakal merugikan pemain dari segi finansial. Tak hanya pesepak bola, pelatih pun mengeluhkan hal serupa.
"Tentunya jika benar nanti kompetisi dihentikan, manajemen klub harus ingat bahwa ada kontrak kerja yang sudah dilakukan sebelum kompetisi," kata Jaya Hartono kepada Skor.id, Minggu (3/5/2020).
"Artinya, jangan kemudian jika kompetisi dihentikan, maka tanggung jawab klub juga lepas tangan begitu saja,” ia menambahkan.
Lebih jauh daripada itu, anggota tim lain seperti dokter tim, fisioterapis, masseure, kitman, dan lain sebagainya juga terancam kehilangan pekerjaan.
Kontrak klub dengan sponsor pun akan batal jika musim ini berhenti.
Namun itu dinilai tak seberapa karena pengeluaran klub juga akan berkurang.
2. Wakil Indonesia di Kompetisi Asia
Tiap tahun Liga 1 mengirimkan wakil ke kompetisi Asia, baik Liga Champions Asia maupun Piala AFC.
Juara Liga 1 2019, Bali United, mendapat tempat di Kualifikasi Liga Champions Asia 2020.
Adapun juara Piala Indonesia 2019, PSM Makassar, ambil bagian di Piala AFC 2020.
Kini kompetisi Piala AFC dan Liga Champions Asia masih terhenti dan belum dipastikan kapan akan berlanjut.
PSSI dan PT LIB harus memikirkan wakil Indonesia di Piala AFC/Liga Champions Asia musim depan dan tak sekadar menghentikan kompetisi tanpa juara.
Berita Liga 1 Lainnya: Persiraja Usul Liga 1 2020 Dilanjutkan Maksimal pada September
Penentuan klub yang tampil di turnamen Asia juga tak bisa sembarangan. Sebelumnya harus ada restu dari AFC seperti yang terjadi di Malaysia dengan memangkas jumlah pertandingan.
"Bagi AFC, tak ada masalah dengan format setengah kompetisi yang ditetapkan MFL selama ada pesetujuan pemerintah," ujar Sekretaris Jenderal AFC, Windsor Paul John, dilansir dari Berita Harian.
"Format yang disodorkan MFL menunjukkan bahwa mereka mencari jalan terbaik untuk menuntaskan liga," ujar Windsor lagi.