- Zein "Mamak" Al Haddad merupakan legenda Niac Mitra medio 1980-an.
- Mamak mengisahkan dua laga berkesan selama kariernya yakni saat melawan Arsenal dan timnas Oman.
- Niac Mitra berhasil menang 2-0 atas Arsenal, sementara Mamak mencetak dua gol k gawang Oman bersama timnas Indonesia.
SKOR.id - Mamak Al Haddad, mantan pemain Niac Mitra, mengenang dua laga yang bersejarah sepanjang kariernya bermain sepak bola.
Niac Mitra adalah salah satu klub yang pernah eksis dan berjaya di Surabaya pada tahun 1980-an.
Klub milik Agustinus Wenas ini pernah juara kompetisi Galatama sebanyak tiga kali di tahun 1980, 1982, dan 1987.
Berita Niac Mitra Lainnya: Kisah Niac Mitra yang Membuat Arsenal Tak Berkutik di Surabaya
Salah satu pemain andalannya ketika itu adalah Muhammad Zein Al Haddad atau biasa disapa Mamak.
Dia merupakan Arek Suroboyo asli yang kemudian menjadi andalan lini depan klub yang berseragam dominan hijau itu.
Salah satu pertandingan yang tak dilupakan oleh Mamak adalah ketika menghadapi klub asal Inggris, Arsenal. Meski turun sebagai pemain pengganti dia mengaku tetap senang.
"Saya masih muda ketika itu. Tapi sudah dipercaya oleh pelatih M. Basri," ujarnya kepada Skor.id, Jumat (24/4/2020).
Laga antara Niac Mitra dan klub berjulukan The Gunners tercatat pada 16 Juni 1983.
Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Gelora 10 November ketika itu di luar dugaan Niac Mitra berhasil menang dengan dua gol tanpa balas.
Selain pemain lokal, ketika itu Niac Mitra juga diperkuat sejumlah bintang asing asal Singapura, seperti Fandi Ahmad dan David Lee.
"Waktu itu saya memang tidak mencetak gol. Tapi tentu bangga bisa bermain dan turun karena yang dilawan adalah klub asal Inggris. Saya masuk di babak kedua," Mamak mengenang masa itu.
Arsenal ketika itu diperkuat sejumlah pemain terbaiknya seperti David O’Leary, Pat Jennings, Kenny Sansom, Brian Talbot, Alan Sunderland, dan Graham Rix.
"Kami kalah 0-2 di pertandingan terakhir dan saat itu kami sedikit kelelahan setelah menjalani musim yang panjang. Mungkin di sana juga terlalu banyak sinar matahari," ujar Terry Neill, pelatih Arsenal saat itu.
Berita Timnas Indonesia Lainnya: Kilas Balik Piala Tiger 2002: Imran Nahumarury Ungkap Gejolak Kegagalan Adu Penalti Timnas Indonesia
Selain laga melawan Arsenal yang menjadi kenangan Mamak adalah saat memperkuat timnas Indonesia.
Pada tahun 1987 dalam turnament Kings Cup, Indonesia mampu menang atas lawan kuat Oman. "Ketika itu saya mencetak dua gol," kata Mamak.
Hingga kini Mamak mengaku bangga dengan karier sepak bolanya tersebut. Beberapa foto ketika aktif bermain masih dia simpan dan dipajang di ruang tamu rumahnya.