- Sorotan dalam laga final Piala FA antara Arsenal vs Chelsea salah satunya menuju sosok Mateo Kovacic.
- Mateo Kovacic harus dikeluarkan dari lapangan setelah mendapatkan kartu kuning kedua.
- Padahal, Mateo Kovacic merupakan pemain yang paling ambisius dan berharap Chelsea menjadi juara Piala FA.
SKOR.id - Mateo Kovacic menjadi sosok soratan dalam laga final Piala FA antara Arsenal vs Chelsea, Sabtu (1/8/2020).
Kovacic diusir pada menit ke-73 pada saat Chelsea tertinggal 1-2, lewat dua kartu kuning hasil melanggar Granit Xhaka.
Padahal, sosok Mateo Kovacic juga menjadi pemain yang paling ambisius dan percaya diri bahwa Chelsea bisa jadi juara Piala FA.
Ambisi juara
Ambisi Mateo Kovacic agar Chelsea menjuarai Piala FA sudah digemborkan sehari sebelum pertandingan di hadapan pers.
"Kami harus memenangkan gelar (Piala FA), karena jika Anda tidak memenangkan gelar, itu (pertanda) tidak baik," ujar Kovacic dikutip dari laman Chelsea.
"Musim ini, Chelsea tampil baik dan mampu merekrut pemain hebat. Kami pun percaya Frank Lampard. Gelar ini akan berarti baginya."
Kovacic bahkan mengatakan bahwa Chelsea dan gelar juara adalah sesuatu yang saling berkaitan.
"Chelsea sudah terbiasa menjadi juara dan kami akan berusaha menjadi juara Piala FA," kata Mateo Kovacic optimistis.
Kontroversi kartu merah
Dalam laga, Mateo Kovacic diturunkan Frank Lampard sebagai starter bersama Jorginho sebagai gelandang tengah.
Akan tetapi, Kovacic harus melanggar pemain Arsenal yang sama, Granit Xhaka, pada menit ke-14 dan 73. Akibatnya, Kovacic harus diusir dari lapangan pertandingan.
Diusirnya Kovacic ternyata menjadi sebuah kontroversi yang ditanggapi serius oleh Frank Lampard.
"Itu (pelanggaran Kovacic) tidak seharusnya kartu merah. Itu telah mengubah permainan," kata Lampard dikutip dari Daily Mail.
"Saya tidak bisa menyalahkan upaya dia (Kovacic) untuk melakukan itu (pelanggaran), tapi itu tidak seharusnya menjadi kartu merah."
Bahkan, Frank Lampard juga menyebut bahwa kartu merah Kovacic adalah bagian dari konspirasi untuk mengalahkan Chelsea.
"Kami seharusnya bisa (menambah gol) jika Christian Pulisic tidak mengalami gangguan hamstring, dia bisa mencetak gol. Ada konspirasi yang melawan kami (agar Chelsea kalah)," ucap Lampard menegaskan.
Konspirasi ini ternyata ditarik oleh catatan Squawka. Wasit yang memimpin laga, Anthony Taylor, ternyata berada di balik dua kekalahan Chelsea atas Arsenal di final Piala FA.
Musim 2016-2017, Victor Moses menjadi sosok yang diusir oleh Taylor lewat situasi yang mirip dengan Kovacic, dengan dua hukuman kartu kuning.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Chelsea lainnya: