- Presiden AS Donald Trump kritik aksi boikot para pemain dan tim-tim NBA.
- Pemboikotan NBA adalah bentuk protes atas kasus penembakan Jacob Blake.
- Para pebasket bersedia melanjutkan playoff NBA pada Sabtu (29/8/2020).
SKOR.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim bahwa aksi boikot NBA sebagai aktivitas politik yang bisa menghancurkan kompetisi basket paling bergengsi itu.
Hal tersebut disampaikan Donald Trump setelah sejumlah bintang NBA, termasuk LeBron James, menolak untuk bermain dalam laga playoff pekan ini sebagai bentuk protes.
LeBron James dan kawan-kawan memboikot lanjutan playoff NBA 2019-2020 setelah aksi brutal polisi kembali terjadi di AS, tepatnya di Kenosha, Wisconsin, pada 23 Agustus lalu.
Seorang warga kulit hitam AS, Jacob Blake, menjadi korban kesewenang-wenangan polisi setempat. Ia ditembak tujuh kali dari belakang dalam sebuah penangkapan.
Insiden ini hanya berselang tiga bulan setelah publik Negeri Paman Sam dibuat murka oleh tindakan brutal polisi AS yang membuat George Floyd, seorang warga kulit hitam, tewas.
Peristiwa pada hari Minggu lalu itu pun membuat NBA menghentikan kompetisi sebagai solidaritas kepada Jacob Blake dan baru akan dilanjutkan pada Sabtu (29/8/2020) ini.
Asosiasi Pemain (NBPA) dan NBA mencantumkan kesepakatan terkait peningkatan akses ke pemungutan suara Pemilu Presiden AS pada 3 November 2020.
Dan ini mendapatkan sorotan dari Donald Trump. Ia mengkritik NBA dan para bintangnya terkait tindakan tersebut. Menurutnya, aktivisme ini bisa berdampak buruk bagi olahraga.
Ke Final Cincinnati Masters 2020, Milos Raonic Berpeluang Raih Milestonehttps://t.co/AY7GvKNU83— SKOR Indonesia (@skorindonesia) August 29, 2020
"Saya pikir apa yang mereka (pemain) lakukan, di NBA khususnya, akan menghancurkan basket. Ini ancaman bagi NBA," ujar Trump seperti dilansir The Guardian.
Wajar sang presiden cemas. LeBron James adalah salah satu sosok yang kerap mengkritik Donald Trump karena tidak berpihak kepada minoritas, khususnya warga kulit hitam AS.
Megabintang Los Angeles (LA) Lakers tersebut merupakan figur paling berpengaruh dalam NBA. Dan LeBron James menjadi salah satu inisiator aksi boikot kali ini.
Ia pun telah membantu untuk membentuk kelompok guna memerangi pencabutan hak pilih dalam pemilu di komunitas yang didominasi warga kulit hitam.
Donald Trump memang kembali dicalonkan sebagai Presiden AS oleh Partai Republuk. Kali ini, ia akan berhadapan dengan Joe Biden dari Partai Demokrat.
NBA dan para pemainnya mengatakan pada Jumat (28/8/2020), bahwa playoff musim ini bakal dilanjutkan setelah mencapai kesepakatan soal Pemilu Presiden AS 2020.
Mereka akan membentuk tim yang mengontrol agar kandang tim-tim NBA bisa menjadi tempat pemungutan suara yang aman di area rentan Covid-19 pada November mendatang.
"Saya tidak tahu banyak soal protes yang dilakukan NBA. Namun mereka telah menjadi seperti organisasi politik. Ini bisa menjadi preseden buruk," kata Donald Trump.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita NBA Lainnya:
Pemain NBA Setuju Lanjutkan Babak Play-off yang Sudah Terhenti 2 Hari
Keputusan Boikot yang Dilakukan Pemain NBA Didukung Barack Obama