- Kompetisi divisi 2 Weplay! Pushka League kembali menghadapi masalah.
- Hal tersebut terungkap setelah salah satu tim kontestan, Yolo Knight, diketahui menggunakan 10 pemain yang berbeda selama gelaran kompetisi.
- Hal itu tentunya menjadi kontroversial karena melanggar aturan resmi yang dikeluarkan oleh Valve selaku pengembang Dota 2.
SKOR.id - Tim Dota 2 Yolo Knight, memainkan 10 orang player yang berbeda selama Weplay! Pushka League divisi kedua.
Weplay! Pushka League kembali mendapatkan masalah.
Masalah tersebut muncul setelah salah satu tim kontestan divisi kedua, Yolo Knight, diketahui menggunakan 10 pemain berbeda selama mengikuti kompetisi tersebut.
Hal itu tentunya dianggap ilegal jika melihat peraturan yang dikeluarkan oleh Valve selaku pengembang Dota 2.
Valve mengatur ketat jumlah pemain yang bisa bertanding dalam setiap kompetisi di bawah naungannya.
Berita Dota 2 lainnya: 10 Tim Terima Undangan Dota 2 PIT Minor 2020
Berita Dota 2 lainnya: Saksa Tembus 10 Ribu MMR di Dota 2
Valve hanya memperbolehkan satu tim menggunakan satu orang pemain pengganti di setiap event.
Itupun apabila salah satu pemain utama tidak bisa ikut serta akibat permasalahan Visa atau yang lainnya.
Sehingga Valve tidak mengijinkan adanya perubahan susunan pemain di tengah berlangsungnya event.
Namun kondisi berbeda dihadapi WePlay! Pushka League.
Kompetisi tersebut bukanlah ajang yang diawasi langsung oleh Valve, sehingga aturan tersebut tak berlaku.
Berita Dota 2 lainnya: Turnamen Cyber.bet Dota 2 Cup 2020 Akan Hadir di Asia Tenggara dan Eropa
Selain itu WePlay! Pushka League digelar secara online, sehingga para pemain dapat ikut serta dari rumah mereka masing-masing.
Hal itulah yang dimanfaatkan Yolo Knight selama kompetisi berlangsung dengan menggunakan 10 pemain yang berbeda dalam empat pertandingan.
Kejadian tersebut tentunya menimbulkan pro dan kontra dari sejumlah penggemar Dota 2.
Sebelumnya WePlay! Pushka League menghadapi masalah terkait pengaturan skor yang dilakukan oleh tim divisi kedua.
Pelanggaran yang tergolong berat tersebut dilakukan oleh tim asal Rusia, Cyber TRAKTOR, yang kemudian dijatuhi hukuman diskualifikasi dan digantikan oleh Team Unique.
Berita Dota 2 lainnya: Enam Tim Dota 2 Terbaik Eropa Akan Bertarung dalam BLAST Bounty Hunt