- Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, tak bisa memastikan besaran subsidi yang akan diberikan kepada klub Liga 1 dan Liga 2.
- Sebab sampai saat ini, PT LIB masih belum bisa menghitung pemasukan yang didapat dari kontrak dengan sponsor Liga 1 serta Liga 2.
- Meskipun demikian, Dirut PT LIB memastikan bahwa sponsor Liga 1 dan Liga 2 masih berminat melanjutkan kerja sama.
SKOR.id - PT Liga Indonesia Baru (LIB) masih belum bisa memastikan kenaikan subsidi untuk klub Liga 1 dan Liga 2 saat kompetisi dilanjutkan.
Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita menyebut, bahwa pihaknya belum mendapat memperkirakan jumlah pemasukan dari sponsor.
Menurut Akhmad, besaran subsidi yang akan diberikan kepada pihak klub tergantung dengan pemasukan yang didapat PT LIB.
Wawancara - Legenda Persib Sutiono Door to Door Demi Pemasukan Pemkot Bandunghttps://t.co/eIWer0v4jd— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 30, 2020
Soal pemasukan itu, kata Akhmad, sampai saat ini masih abu-abu. Sebab, kondisi pandemi virus Corona akan berdampak pada nilai kontrak dengan sponsor.
"Saya pribadi ingin jumlahnya naik seperti rencana. Namun situasi pandemi Covid-19 ini membuat kami harus saling memahami," kata Akhmad, dikutip dari Antara.
"Bisa saja pemasukan dari sponsor mengecil karena kondisi sedang tidak normal," ia menambahkan.
Sebelumnya, klub Liga 1 direncanakan menerima subsidi sebesar Rp 800 juta pada setiap termin.
Angka itu sebetulnya lebih tinggi dibandingkan saat sebelum pandemi yang hanya menyentuh angka Rp 520 juta.
Sementara itu, subsidi klub Liga 2 yang akan mereka terima setiap termin mengalami kenaikan sebesar 100 persen, yakni Rp 200 juta.
Hanya saja, Akhmad belum bisa memberi kepastian. Lagi-lagi, itu tergantung dengan pemasukan dari sponsor.
"Pada prinsipnya, kami inin permasalahan terkait subsidi segera beres. Namun semuanya tergantung sponsor," katanya.
"Kalau tidak dari sponsor, kami harus membayar subsidi dari mana? PT LIB tentu saja akan transparan soal keuangan, karena ini perusahaan milik klub," ia menambahkan.
Kendati demikian, lelaki 55 tahun itu menyebut bahwa pihak sponsor masih berminat untuk menjalin kerja sama.
Namun, PT LIB harus membuat kontrak baru dengan pihak sponsor. Sebab, kontrak lama harus diperbarui karena kondisi kahar atau force majeure.
"Sebenarnya sponsor masih berminat. Akan tetapi, kami harus ada tanda tangan kontrak baru," katanya menjelaskan.
Berita Soal Subsidi Klub Liga 1 Lainnya:
COO Bhayangkara FC Berharap Tambahan Subsidi Liga 1 Sebesar Rp800 Juta Bukan Sekadar Wacana
Visi Wajib PT LIB: Penuhi Subsidi Klub Rp15 Miliar Per Musim
Soal Subsidi Klub Liga 1, Tira Persikabo Usulkan Ada Bayaran per Pertandingan
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.