- Dino Sefriyanto, pelatih fisik Barito Putera, terkejut mendengar kabar Satia Bagdja meninggal dunia.
- Menurut Dino Sefriyanto, Satia Bagdja merupakan sosok yang tak pelit ilmu dan suka berbagai pengalaman.
- Bagi Dino Sefriyanto dan kolega, Satia Bagdja layak disebut sebagai legenda fitness coach Indonesia.
SKOR.id - Pelatih fisik Barito Putera, Dino Sefriyanto, terkejut mendengar legenda fitness coach Satia Bagdja Ijatna meninggal, Senin (3/8/2020) malam.
Sejuta kenangan dimiliki Dino Sefriyanto bersama almarhum yang sangat berkesan. Salah satunya almarhum yang tidak pelit ilmu yang dimilikinya.
"Innalillahi wainna ilahi roji'un, kami sekeluarga turut berduka cita atas wafatnya bapak haji Satya Bagdja (Legenda Fitnes Coach Football Indonesia)," kata Dino Sefriyanto.
"Semoga almarhum husnul khotimah. Selamat jalan senior. Jasamu akan selalu dikenang di dunia sepak bola negeri ini," Dino menambahkan, Selasa (4/8/2020).
Dino menyebut, komunikasi terakhir dengan almarhum terjadi empat atau lima hari sebelum beliau wafat, melalui video call (komunikasi video).
"Beliau sudah dipasang oksigen saat itu. Saya mencoba memberikan semangat untuk melawan penyakitnya. Hayo semangat kata saya, makasih Din, balas almarhum," ucap Dino.
Banyak kenangan Dino bersama almarhum Satia Bagdja, karena mereka berdua pelatih fisik yang paling lama dan masih aktif di liga profesional.
Dino sudah menjadi teman almarhum sejak 1980-an bersama pelatih-pelatih senior lainnya, mulai dari Indra Tohir, Hari Setiono dan pelatih senior lainnya.
Teman satu angkatan almarhum, saat ini, sudah sudah berkecimpung di berbagai instansi, baik kemenpora, tenaga ahli guru besar dan lainnya.
"Saya era 1990-an pelatih paling muda umur 26 tahun. Jadi saya dengan almarhum sudah seperti saudara. Makanya saya shock saat tahu beliau meninggal," katanya.
"Terakhir saya pernah satu kamar dengan almarhum saat workshop AFC Pro di Malang. Kami banyak diskusi sharing program. Kami merasa kehilangan almarhum," ucap Dino.
Dino mengakui, Satia Bagja sosok yang tidak pelit ilmu dan suka bicara soal perkembangan training methods yang baru.
Mulai dari metode Prof Bompa, Dr Raymond Verheijen, Dr Viktor Frede dan lainnya. Semua itu didiskusikan dan disampaikan kepada pelatih fisik muda.
"Bahkan, sekitar dua bulan lalu almarhum membagikan training program sesuai sport healty di masa pandemi bersumber FIFA, dari temannya di group pelatih fisik," kata Dino.
"Intinya almarhum dan kami semua karena sudah passion-nya berkutat di dalam conditioning football, kalau bertemu yang dibahas perkembangan," Dino mengenang.
Dino mengatakan, di dalam grup pelatih fisik liga, di ponsel yang diisi almarhum Satya Bagja, ada banyak pelatih fisik Indonesia.
Ada Kartono Pramdan (Bandung), Yaya Sunarya (Bandung), Dino Sefriyanto (Barito), Hendra Muhtar (Persita), Nuraselan (Jakarta), dan Gaseli (Persebaya)
Juga ada Danang (PSS), Irwansyah (Persiraja), Yogi dan Roni (Bali United), Agus Sugeng dan Wanda (Bhayangkara) dan banyak lagi.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Baca Juga Berita Satia Bagdja Lainnya:
Satia Bagdja Sudah Dianggap seperti Bapak oleh Dua Pemain Persija
Mendiang Satia Bagdja Selalu Ingin Memajukan Sepak Bola Putri Indonesia
Almarhum Satia Bagdja Akan Dimakamkan dengan Protokol Covid-19