- Ketum The Jakmania, Diky Soemarno, mengaku lebih baik Liga 1 musin ini dihentikan.
- Jika memang ingin dilanjutkan, Diky menyarankan PSSI meniru kompetisi di Vietnam.
- Diky Soemarno tidak setuju jika kompetisi dilanjutkan tetapi tanpa penonton.
SKOR.id - Kelanjutan kompetisi Liga 1 musim ini masih belum ada kejelasan. Hingga kini, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) masih berdiskusi untuk memutuskan.
Akibat pandemi virus corona, Liga 1 dan 2 dihentikan dengan status force majeure sejak pertengahan Maret 2020.
Kondisi ini ditanggapi oleh Ketua Umum The Jakmania, Diky Soemarno, yang merasa lebih baik kompetisi tidak dilanjutkan.
Berita Persija Lainnya: Adrianus Dwiki Punya Kekuatan Kasat Mata untuk Bersaing di Persija
Meski pemerintah telah menyiapkan skema kenormalan baru atau new normal agar masyarakat bisa kembali beraktivitas di tengah virus corona.
"Alhamdulillah kalau liga bisa berjalan dengan normal. Normal dalam artian dengan penonton dan seperti keadaan sebelum adanya pandemi," ujar Diky Soemarno kepada wartawan.
"Kalau dijalankan tanpa penonton, namanya ya bukan keadaan normal," Diky menambahkan.
Diky menilai sebaiknya liga musim ini dihentikan. Kemudian, federasi dan operator liga menyiapkan secara matang untuk kompetisi tahun depan.
"Daripada harus melanjutkan liga kemarin yang baru (berjalan) tiga pertandingan, ada baiknya disetop saja dan semua disiapkan untuk liga normal berikutnya," katanya.
"Federasi (PSSI) dan operator (PT LIB) harus segera ambil kebijakan karena ini menyangkut nasib klub juga. Sebagai suporter tugas kami menjaga klub dalam segala hal," ucap Diky.
Selain itu, Diky mendukung seandainya kompetisi Indonesia meniru Liga Vietnam.
Kompetisi di Vietnam penonton boleh datang langsung dengan protokol kesehatan lengkap dan hanya separuh stadion saja yang dibuka.
Akan tetapi, perlu diingat penyebaran virus corona di Vietnam sudah menurun drastis.
Sementara di Indonesia masih terus ditemukan pasien baru yang terinfeksi virus tersebut setiap harinya.
"Itu adalah kebijakan federasi dan mungkin bisa saja diterapkan di Indonesia asal semuanya berkomitmen untuk melakukan itu," katanya.
"Karena bukan hanya suporter yang dituntut komitmen, tapi panpel juga pasti harus bisa menjalankan protapnya sesuai dengan protokol kebijakan itu," ujar Diky.
PSSI sudah menggelar rapat virtual dengan perwakilan klub Liga 1, Liga 2, Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), Asosiasi Pelatih Sepakbola Seluruh Indonesia (APSSI), hingga PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Berita Persija Lainnya: Beasiswa 900 Ribu Antarkan Alfath Fathier Jadi Pemain Persija
PSSI meminta masukan dari pihak-pihak tersebut terkait kelanjutan kompetisi.
Hasilnya cukup beragam. Namun mayoritas klub ingin kompetisi musim ini dinyatakan berakhir karena penyebaran virus corona masih terus bertambah di Tanah Air.