- Serial dokumenter 'Simeone. Vivir partido a partido' tentang kehidupan Diego Simeone telah ditayangkan di Amazon Prime Video.
- Salah satu scene mengisahkan hubungan pelatih Atletico Madrid itu dengan bekas rekannya di timnas Argentina dan Lazio, Juan Sebastian Veron.
- Juan Sebastian Veron tidak pernah menganggap El Cholo sebagai temannya.
SKOR.id - Mereka tidak dipersatukan oleh cinta, tetapi oleh sepak bola. Ungkapan itu bisa bertentangan dengan banyak contoh di tim-tim hebat yang membuat sejarah.
Dari ketegangan yang paling terkenal antara Juan Riquelme dan Martin Palermo dari skuat juara Boca Juniors era pelatih Carlos Bianchi, konfrontasi antara para pemain dan pelatih yang terjadi saat bola mulai bergulir.
Mantan pesepakbola internasional Argentina, Juan Sebastián Verón dan Diego Simeone bisa dibilang merupakan dua petinju kelas berat dalam daftar tersebut.
“Dia seorang pria yang jika saya harus memilih dia untuk menang, saya tidak akan ragu saya akan memilih dia,” jelas El Cholo - julukan Simeone - ketika dia bicara tentang La Brujita - julukan Veron - dalam serial dokumenter tentang hidupnya yang disiarkan di Amazon Prime Video.
Mereka bermain bersama di tim nasional Argentina, berbagi Piala Dunia di Prancis 1998 dan Korea-Jepang 2002. Mereka juga merupakan bagian dari skuad Lazio di Serie A Italia. Kemudian, El Cholo mengarahkannya ke Juan Sebastián saat kembali ke Estudiantes dan berjaya.
Di masa itu, yang akan berakhir dengan keberhasilan bersejarah Estudiantes di depan Boca arahan pelatih Ricardo La Volpe, Pincha Veron harus menjernihkan rumor tentang hubungannya dengan pelatih Atletico Madrid itu.
“Saya berbicara dengan Cholo. Kami berbagi pendapat, tetapi kami tidak pergi makan setiap hari. Kami dipersatukan oleh keinginan untuk menang. Saya berbagi tim dengan dia dan saya tahu dia pria yang lapar untuk memenangkan banyak hal. Setiap saat."
"Tetapi memang seperti itu, ketika keadaan tidak berjalan baik, mereka (publik) akan langsung mengatakan ada perkelahian. Itu (sebenarnya) tidak ada di sini," kata Veron.
Dalam serial “Simeone. Vivir partido a partido", sang Penyihir Kecil pun terus terang: “Saya biasa 'membunuh' di lapangan dan saya tahu bahwa Cholo juga akan 'membunuh' untuk saya. Saya tidak percaya bahwa kita bisa bergaul dan tidur bersama di satu kamar. Karena, sebaliknya, harus ada perbedaan."
Veron melanjutkan: "Saya sangat menghormati dan mengagumi Cholo, tetapi saya bukan temannya. Saya tidak pernah menganggap diri saya sebagai temannya. Hari ini, seiring berjalannya waktu saya dapat menganggap diri saya sebagai rekan setim yang baik. Di Tim Nasional kami memiliki perbedaan kami sendiri. Di Lazio juga sama."
Hubungan itu termasuk adegan yang sekarang berubah jadi aneh. Selama kamp pemusatan Lazio dan berbagi puluhan pertandingan di Timnas, tarikan tak berhenti.
"Saya duduk di sebelahnya. Kami berganti posisi dan saya bahkan tidak menyapanya, dia tidak menyapa saya dan hubungan itu ada di lapangan," ujar Simeone saat ini.
Tapi ketika berurusan untuk membela diri di lapangan, semua dikesampingkan. "Jika mereka menyentuh Verón, dia itu saudara saya. Dia adalah milik saya. Seorang pria yang telah memilih dia untuk menang, saya tidak ragu bahwa saya akan memilih dia.
"Yang menyatukan kami adalah gol, jika Anda menginginkan hal yang sama dan saya juga menginginkannya, let's go for it."
Seri El Cholo
Simeone bergabung dengan Cristiano Ronaldo, Sergio Ramos, Neymar atau Zlatan Ibrahimovic, beberapa pesepakbola yang telah membawa hidup mereka ke layar kaca. Kasus El Cholo cukup mengejutkan, karena ia selalu tampil low profile di luar lapangan.
"Saya tidak pernah ingin menanggalkan karakter saya sepenuhnya, tetapi saya mulai paham bahwa saya lebih tua dan perlu menceritakan bagaimana momen ini tercapai," ungkapnya.
"Anda harus tahu bahwa untuk mencapai sukses, ada jalan yang sangat panjang sebagai sosok pribadi, pemain, dan pelatih, dan semua dijelaskan dengan sangat jelas."
Sepanjang enam episode yang masing-masing berdurasi 40 menit, dokumenter tentang El Cholo itu menelusuri sejarah Simeone sejak dia mulai bermain di tim junior Vélez hingga perannya saat ini sebagai pelatih.
Dia membuka diri untuk berbicara tentang masa mudanya dan nasihat pertama yang telah dia terima dari ayahnya ketika dia memulai sebagai pesepakbola.
Simeone bahkan menunjukkan sisinya sendiri sebagai sosok ayah yang sensitif, yang tidak malu mengaku bahwa dia menangis ketika Giovanni harus beremigrasi ke Eropa untuk bermain di Eropa.
Giovanni, yang kini bermain untuk Hellas Verona di Italia, berpartisipasi dalam urutan paling intim dari film dokumenter bersama dengan keempat anak Simeone lainnya, yang banyak menyumbangkan materi arsip keluarga.
Referensi hebat juga datang dari rekan, saingan pemain Cholo dan pelatihnya, seperti Lionel Messi, Ronaldo, David Beckham, Ramos, Ronaldo Nazario, Pep Guardiola, José Mourinho, dan Javier Zanetti, diantaranya.
"Semua orang yang ada di film dokumenter ini adalah orang-orang yang telah membuat saya menjadi diri saya yang sekarang. Itu membuat saya sangat bahagia karena mereka telah membuat saya tumbuh dan merangsang kreativitas saya sebagai pelatih untuk menjadi lebih baik. Mereka mengubah sedikit apa yang harus saya jalani selama ini," kata El Cholo.***
Berita Entertainment Lainnya:
Diego Simeone Genap 50 Tahun. Selamat Ulang Tahun El Cholo!
Giovanni Simeone, Putra Diego Simeone, yang Suka Meditasi dan Film Rocky