- Pemimpin Pengprov Pordasi Bali, Dicky Kamsari ingin pembentukan Pengprov Pordasi Bali tidak menyisakan polemik berkepanjangan.
- Dicky Kamsari sudah terpilih menjadi pemimpin Pengprov Pordasi Bali sesuai dengan Surat Rekomendasi Konida Bali No 266/KONI-Bali/VIII/2020.
- Namun, PP Pordasi dibawah kepemimpinan Triwatty Marchiano menganggap ada aturan-aturan yang dilanggar dalam proses pembentukan Pengprov Pordasi Bali
SKOR.id - Pembentukan Pengurus Provinsi (Pengprov) Pordasi Bali masih menyisakan polemik.
Dicky Kamsari sebagai tokoh olahraga berkuda di Bali yang memimpin Pengprov Pordasi Bali sesuai dengan Surat Rekomendasi Konida Bali No 266/KONI-Bali/VIII/2020, pada 5 Agustus 2020.
Dicky menyatakan dirinya dan para pendukungnya sudah menjalankan prosedur Musyawarah Provinsi (Musprov) sesuai dengan aturan yang berlaku.
Namun, PP Pordasi dibawah kepemimpinan Triwatty Marchiano menganggap ada aturan-aturan yang dilanggar dalam proses pembentukan Pengprov Pordasi Bali tersebut.
Sebenarnya, pembentukan Pengprov Pordasi Bali bermula jelang berakhirnya masa kepemimpinan H. Eddy Saddak sebagai Ketum PP Pordasi pada 2019.
Bibit Soecipto yang saat itu menjabat sebagai Kabinpres PP Pordasi turut menginisiasi sekaligus mengumpulkan para tokoh masyarakat dan tokoh olahraga berkuda di Bali untuk bermusyawarah ikhwal pembentukan Pengprov Pordasi Bali.
Dari hasil musyawarah tersebut akhirnya diputuskan bahwa Dicky Kamsari didaulat dan mendapat amanah untuk menjadi Ketua Pengprov Pordasi Bali.
“Saat musyawarah tersebut, Saya pun baru mengetahui bahwa kepengurusan Pordasi di Bali sudah vakum selama kurang lebih 16 tahun," ujar Bibit.
"Saya pun sempat kesulitan untuk menelusuri struktur kepengurusan yang lama hingga akhirnya ditempuhlah musyawarah dengan para tokoh masyarakat disana yang hasilnya mendaulat Dicky Kamsari sebagai Ketua Pengprov Pordasi Bali," ungkapnya.
Sementara itu Dicky Kamsari menyatakan bahwa Penprov Pordasi Bali saat ini tetap solid dan tetap bekerja sesuai program yang telah direncanakan.
Menurut Dicky, apa yang sudah ditempuhnya telah sesuai dengan prosedur hingga tidak ada alasan bagi PP Pordasi untuk menghambat kinerja dari Pengprov Pordasi Bali.
Dicky yang juga baru saja menggelar Rapat Konsolidasi dengan jajarannya pada Senin, 2 November 2020 lalu di Bali.
“Rapat konsolidasi tersebut menghasilkan beberapa butir rencana kerja diantaranya adalah penyelenggaraan Rakerda yang akan digelar Bulan Desember mendatang dan juga pembentukan Pengcab-pengcab yang saat ini sudah terbentuk 5 Pengcab," ucap Dicky.
"Semua ini merupakan keinginan dari teman-teman disini untuk tetap bekerja demi kemajuan olahraga berkuda di Bali meskipun Kami belum mendapat restu dari PP Pordasi," kata Dicky.
Secara dukungan, Dicky Kamsari memang banyak didukung oleh tokoh-tokoh masyarakat dan juga tokoh olahraga berkuda di Bali.
Dari berbagai dukungan tersebut, Dicky juga meraih simpati dari empat keluarga kerajaan di Bali yang siap membantunya dengan ikut padastruktur kepengurusan Pengprov Pordasi Bali.
Tak hanya dari kalangan tokoh keluarga kerajaan di Bali, Dicky pun mendapatkan dukungan dari beberapa tokoh olahraga berkuda Indonesia yang ikut juga dalam struktur organisasi Pengprov Pordasi Bali.
Mereka diantaranya, Jupri Mardi, Bibit Soecipto, Nico Pelealu, dan Albert Extegenus Pelealu.
Sementara itu, Waketum II PP Pordasi, Ir. H. Widodo Edi Sektianto, M.M sempat memberi tanggapan atas pembentukan Pengprov Pordasi Bali.
Menurut Widodo, dikarenakan Pengprov Pordasi Bali telah vakum selama bertahun-tahun tentu penyelenggaraan Musprovnya berbeda dengan Pengprov yang aktif.
Tahapan tersebut diantaranya adalah dengan pembentukan panitia kecil yang mengajukan permohonan penyelenggaraan Musprov kepada PP Pordasi.
Pembentukan panitia kecil tersebut juga diimbangi dengan penyelenggaraan kegiatan seperti kompetisi antar club atau mengikuti kompetisi diluar provinsi yang dilaporkan kepada PP Pordasi.
“Semua itu akan menjadi pertimbangan PP Pordasi dalam menjawab surat permohonan musprov tersebut, dan apabila disetujui, maka perwakilan PP Pordasi akan hadir saat musprov sebagai pengawas dan pemantau jalannya musprov," ujar Widodo.
Sedangkan Triwatty Marciano selaku Ketum PP Pordasi menekankan agar segala proses tersebut harus melewati tahapan-tahapan sesuai denga aturan AD/ART yang berlaku.
“Siapapun yang memimpin Pengprov Pordasi Bali bagi Saya bukanlah masalah, namun yang terpenting harus mengikuti AD/ART, dan untuk itu semua Saya menginginkan terlaksananya musprov ulang untuk menyelesaikan permasalahan ini," Ujar Triwatty.
Dicky juga menambahkan bahwa dalam pembentukan kepengurusan Pengprov Pordasi Bali ini harus dihargai.
“Kami bersikap atas aspirasi dari semua teman-teman di Bali. Kami menolak bila diadakan musprov ulang, untuk itu Kami berharap akan adanya inisiasi dan menunggu restu dari PP Pordasi," ucap Dicky.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Olimpik Lain:
Skorpedia: Panahan, Cabor Pertama yang Sumbang Medali dalam Olimpiade
Menpora Pastikan Tak Ikut Campur Polemik Panahan
Dicoret dari Pelatnas Panahan Olimpiade 2020, Riau Ega Bantah Anggapan Indisipliner