- Dias Angga, pemain Bali United, merasa ada yang beda dengan nuansa Ramadan tahun ini.
- Meski begitu Dias Angga tetap berusaha menjalani ibadah puasa dengan semaksimal mungkin.
- Salah satu upaya Dias Angga adalah dengan mengkhatamkan Al-Qur'an selama satu bulan.
SKOR.id - Nuansa Ramadan tahun ini sangat berbeda dibandingkan Ramadan sebelumnya bagi Dias Angga. Ritual ibadah di masjid tidak bida dilakukan lagi.
"Salat tarawih dan salat wajib berjamah di masjid sudah tidak ada lagi. Padahal pahala dari salat berjamaah besar sekali," kata Dias Angga.
Hal ini yang dinilai bek Bali United sebagai rasa yang kurang lengkap. Budaya puasa di Indonesia yang meriah mengalami perubahan besar.
Baca Juga: Serangan Virus Corona Tak Padamkan Naluri Bisnis Dias Angga
"Stay at home jadi pilihan terbaik saat ini. Meski ada hal-hal yang indah dan menyejukkan hati di bulan Ramadan terpaksa hilang," kata Dias Angga.
Tapi banyak cara untuk tetap merasakan nikmat Ramadan. Karena beribadah bisa dilakukan di mana saja dan kapan pun.
"Seperti mengaji, sebenarnya bukan di bulan Ramadan saja, tapi kapan pun harus dilakukan. Karena itu kewajiban umat muslim," ujar Dias pada Skor.id, Jumat (24/4/2020).
Soal mengaji, Dias mengaku, Ramadan kali ini memang terasa lebih intens. Bahkan dia sudah beberapa kali khatam membaca Al-Qur'an.
"Tapi esensinya bukan berapa kali khatam. Yang utama mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan dengan membaca Al-Qur'an," ungkap lelaki kelahiran Bandung ini.
Itu sebabnya Angga sudah lama membuat grup WhatsApp untuk mengaji bersama-sama. Pesertanya sekitar 30 orang dari berbagai profesi.
"Ada pesepak bola. Ada profesi lain, selain teman-teman main. Yang penting semua anggota punya waktu untuk mengaji one day one juz," Dias bercerita.
"Karena anggotanya 30 orang, harus bisa mencapai 30 juzz. Tapi jika ada yang absen karena kesibukannya, anggota lainnya membantu menyelesaikannya," Dias menambahkan.
Baca Juga: Dias Angga Berlatih dengan Paulo Maldini dan Ricardo Kaka
Begitu seterusnya ritual ibadah ngaji yang dilakukannya. Sehinga pendemi virus corona tidak menganggu kewajiban yang harus dilakukannya selama ini.
"Sudah jadi kebutuhan, mengalir saja tanpa beban. Maklum sejak SD kelas V saya belajar ngaji Al-Qur'an lewat bimbingan," Dias mengisahkan.
"Ustad Mamat dan pesan-pesan orang tua untuk tidak lupa mengaji selepas salat Subuh," mantan pemain Persib menutup ceritanya.