- Free Fire mempunyai berbagai role bagi para pemainnya dalam pertempuran.
- Salah satu role yang ada dalam permainan Free Fire adalah Shotcaller.
- Namun, banyak pemain Free Fire yang enggan menjadi Shotcaller karena dianggap sulit.
SKOR.id – Dalam pertempuran Free Fire, setiap tim biasanya mempunyai pembagian role pada para pemainnya.
Role pemain dalam Free Fire di antaranya adalah Rusher, Support, Flanker dan Shotcaller.
Dari berbagai role yang ada dalam Free Fire, banyak dari pemain yang tak ingin menjadi Shotcaller.
Tugas pemain dengan role Shotcaller bisa dikatakan seperti pemandu pergerakan satu tim.
Karena itu, menjadi Shotcaller bukan hal yang mudah, sebab skill pemain dalam membaca pertempuran sangat dibutuhkan.
Skill yang harus dimiliki seorang Shotcaller adalah wajib menguasai map dengan baik, demi memperlancar rotasi yang dilakukan tim.
Untuk melancarkan serangan, kemampuan memprediksi zona juga menjadi hal penting bagi Shotcaller, mengingat ia harus memimpin timnya untuk menuju zona selanjutnya.
Hal yang membuat Shotcaller menjadi sulit lainnya adalah harus bisa menentukan keputusan yang akan diambil.
Untuk membuat tim yang dipimpinnya menjadi satu suara, bukan hal yang mudah. Pasalnya, harus menyatukan beberapa kepala.
Oleh karena itu, kebijaksanaan dan kesabaran juga dibutuhkan untuk menjadi Shotcaller dalam Free Fire.
Follow dan subscribe akun media sosial Skor.id di Instagram, Facebook, Twitter, YouTube, LinkedIn, TikTok, dan Helo.
Sentinels Rebut Gelar Juara VCT Amerika Utara Stage 3 Challengers Playoff https://t.co/C1MWx5toqY
— SKOR.id (@skorindonesia) August 16, 2021
Berita Free Fire lainnya:
Rayakan Ulang Tahun Keempat, Free Fire Gandeng DJ Alok, KSHMR, Dimitri Vegas and Like Mike
Jelang Hari Kemerdekaan Indonesia, Pemain Free Fire Bisa Lakukan Berbagai Hal Ini