- Jajang Sukmara, mantan pemain Persib, mengingat laga yang membuat namanya diperhitungkan bobotoh.
- Derbi antara Bandung antara Pelita Jaya kontra Persib, dijadikan Jajang Sukmara sebagai laga pemnuktian.
- Dalam pertandingan yang dimenangi Persib dengan skor 3-1 itu, Jajang Sukmara melesakkan satu gol.
SKOR.id - Stadion Si Jalak Harupat (SJH) bergemuruh oleh 15.887 bobotoh dalam laga derbi Pelita Jaya vs Persib Bandung, Minggu, 5 Februari 2012.
Laga ini sangat ditunggu. Pasalnya, ini untuk membuktian siapa yang terbaik di belakang layar, Rahmad Darmawan (Pelita) atau Drago Manic (Persib).
"Kebetulan saya untuk kali pertama dipercaya tampil sebagai starter dan menjadi pencetak gol pertama dalam laga yang berakhir 1-3 untuk Persib," kata Jajang Sukmara.
Berita Persib Lainnya: Abdul Azis, Pemain Persib dengan Mental Baja
Saat itu Pelita bermarkas di SJH dan bertindak sebagai tuan rumah. Tapi, tuan rumah tidak mampu menahan badai yang diciptakan Pangeran Biru, julukan Persib.
Laga baru berlangsung enam menit, Jajang sudah mencatatkan namanya di papan skor. Disusul dwigol Moses Sakyi. Adapun gol tuan rumah diciptakan Safee Sali.
"Itu gol perdana saya di musim pertama berseragam Persib. Gol yang selalu dikenang karena saya bikin gol dari solo run," Jasuk, sapaan akrabnya, bercerita.
Lewat permainan kolektif satu dua sentuhan dari bawah, serangan Persib sulit dihentikan. Jasuk yang mendapat bola dari lini tengah langsung berlari kencang.
Dua lawan yang menghadanya berhasil dilewati. Sampai kotak 16 mendekati penalti, dia melepaskan bola tanpa bisa dicegah Made Wardana, kiper Pelita.
"Saat itu lini belakang Pelita sangat paten. Ada (Victor) Igbonefo, Ruben (Sanadi). Tapi saya bisa punya ruang untuk cetak gol," ucap Jasuk kepada Skor.id, Jumat (8/5/2020).
Hati Jasuk pun bergelora. Dia bisa membuktikan keputusannya bergabung dengan Maung Bandung bukan karena kebetulan tetapi karena prestasi.
Ya, Jasuk membuktika ia bukan bermodalkan keberuntungan semata. Maklum, saat itu Persib disesaki pemain top nasional yang prestasinya tengah berkibar.
Untuk penjaga mistar gawang ada Jendri Pitoy. Lini belakang dibentengi Maman Abdurachman, Zulkifli Syukur, dan Tony Sucipto.
Ada pula M. Ilham di lapangan tengah, yang makin menegaskan kualitas teknik Persib pada musim itu benar-benar bersaing dengan tim papan atas lainnya.
Berita Persib Lainnya: Miljan Radovic, Satu- Satunya Pemain Asing Yang Melatih Persib
"Saat itu Persib lumayan bertabur bintang. Jangankan cetak gol, bisa jadi pemain regular saja susahnya minta ampun," Jasuk mengisahkan.
"Makanya, bahagia saya nggak habis-habis usai cetak gol ke gawang Pelita. Ternyata kalau pede, hambatan psikologis bisa cair," ucap pria kelahiran Soreang ini.
Setelah itu, perlahan tapi pasti sosok Jasuk mulai diperhitungkan. Penampilan yang disajikan menegaskan bahwa Bandung tidak kekurangan pemain berbakat.