- Bobot Deontay Wilder dan Tyson Fury naik signifikan jelang rematch kelas berat, Minggu (23/2/2020) pagi WIB.
- Wilder raih berat badan maksimal sepanjang kariernya, Fury capai bobot tertinggi kedua selama bertinju.
- Berat badan bisa menentukan dalam rematch tinju kelas berat Deontay Wilder vs Tyson Fury II.
SKOR.id – Deontay Wilder dan Tyson Fury tampak siap menghadapi duel ulang (rematch) kelas berat (90,7 kg) perebutan gelar WBC, Sabtu (22/2/2020) malam atau Minggu (23/2/2020) pagi WIB.
Ini terbukti dalam sesi timbang berat badan di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, Amerika Serikat (AS), Jumat (21/2/2020) malam waktu setempat.
Kedua petinju sama-sama lebih berbobot dibandingkan pertarungan pertama, 1 Desember 2018. Berat badan Deontay Wilder mencapai 104,7 kg atau naik 8,4 kg.
Sementara bobot Tyson Fury menjadi 123,8 kg. Ini berarti terjadi peningkatan 7,5 kg dari berat badannya ketika menghadapi Wilder, 14 bulan lalu.
Yang pasti, Bronze Bomber, julukan Deontay Wilder (42-0-1, 41 KO), dan Gypsy King, nickname Tyson Fury (29-0-1, 20 KO), sama-sama lebih berbobot dalam rematch nanti.
Bagi Wilder, 104,7 kg merupakan berat badan maksimalnya sepanjang karier. Sedangkan untuk Fury, 123,8 kg adalah yang tertinggi kedua setelah duel melawan Sefer Seferi pada Juni 2018 (125,1 kg).
Baca Juga: Prediksi Deontay Wilder vs Tyson Fury II: Rival, Kolega, dan Legenda Angkat Bicara
Namun Deontay Wilder tidak ambil pusing dengan masalah bobotnya yang bertambah jelang rematch. Sementara Tyson Fury mengaku puas dengan berat badannya.
“Saya sangat nyaman dengan bobot saat ini karena sesuai dengan target awal,” ujar Fury. “Namun kelas berat tidak memiliki batas. Anda bisa bertarung dengan berat badan 90,7 hingga 136 kg.”
Faktor bobot bisa memberikan keuntungan, namun pada saat yang sama, juga berpotensi menjadi kerugian bagi kedua petinju kelas berat yang punya rekor tak terkalahkan tersebut.
Dari segi keuntungan, bobot yang bertambah otomatis membuat Wilder dan Fury menjadi lebih kuat. Pukulan-pukulan mereka tentu akan semakin bertenaga dan mematikan.
Sebaliknya, dengan tubuh yang lebih berat, sangat mungkin memengaruhi kecepatan Bronze Bomber maupun Gypsy King. Pergerakan keduanya bisa melambat.
Mereka tentu menyadari positif dan negatif tersebut. Di sini, taktik masing-masing petarung jelas bakal memainkan peranan krusial. Apalagi kedua petinju sama-sama menargetkan menang KO.