- AOC bertekad untuk memenangi bidding Olimpiade 2032 demi memperbaiki perekonomian Australia.
- Olimpiade 2032 yang akan digelar di Queensland itu akan menjadi titik krusial kebangkitan perekonomian Australia dalam waktu dekat.
- Keputusan final diharapkan tercapai pada 2022 ketika rapat IOC menentukan tuan rumah Olimpiade 2032.
SKOR.id - Indonesia, India, dan Australia tampaknya tidak main-main dalam mempersiapkan manuver jitu demi memenangi bidding Olimpiade 2032.
Ketiga negara tersebut memiliki motivasi tersendiri di balik aksi serius menjadi tuan rumah ajang multiolahraga empat tahunan tersebut.
Indonesia tercatat telah menggelontorkan triliunan rupiah demi membangun ibu kota baru sebagai calon tuan rumah Olimpiade 2032.
India pun sesumbar memiliki pengalaman besar dalam mengadakan turnamen multiolahraga, seperti saat menggelar Commonwealth Games 2010.
Kini, giliran Australia yang bertekad memenangi bidding Olimpiade 2032 demi menyelamatkan perekonomian negara yang luluh lantak karena pandemi Covid-19.
Ketua Komite Olimpiade Australia (AOC) John Coates mengatakan bahwa kondisi internal negaranya tengah mengalami keterperukan yang lebih parah dari krisis ekonomi 1930-an.
"Queensland membutuhkan kenaikan lapangan kerja dan kebangkitan ekonomi setelah terdampak Covid-19," kata John Coates dalam koran lokal Australia yang dikutip Japan Today.
"Pemerintah pusat, federal, dan lokal Australia sepakat bahwa Olimpiade dan Paralimpiade 2032 adalah poin krusial untuk pemulihan ekonomi lokal dan nasional dalam waktu dekat."
AOC mengaku siap berjuang mati-matian dalam bidding tuan rumah Olimpiade 2032 ketika negara bagian Queensland memberi persetujuan.
Bulan lalu, Queensland memilih menunda agenda pembahasan rencana lanjutan seputar bidding demi fokus menangani Covid-19 di wilayah mereka.
"Mungkin keputusannya akan diambil pada awal 2022 atau 2023," tutur John Coates.
Anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) menegaskan bahwa Queensland memiliki sumber daya yang mumpuni sebagai tuan rumah ajang multiolahraga terbesar di dunia tersebut.
John Coates mengklaim bahwa saat ini Queensland memiliki 85% venue olahraga yang telah sesuai dengan standar Olimpiade.
Covid-19 tidak hanya menghancurkan perekonomian Australia, melainkan juga dunia.
Olimpiade 2020 yang sejatinya berlangsung bulan depan di Tokyo, Jepang, pun terpaksa mundur setahun karena pandemi ini.
Meskipun demikian, Paris, Prancis tetap siap menjadi tuan rumah untuk Olimpiade 2024 disusul Los Angeles, Amerika Serikat, empat tahun kemudian.
Untuk bidding tuan rumah Olimpiade 2020, unifikasi Korea pun menjadi saingan trio Australia, Indonesia, dan India.
Unifikasi Korea tidak hanya ingin tampil di bawah bendera yang sama seperti saat Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyeongchang, Korea Selatan, maupun Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.
Negara di Kepulauan Korea tersebut mengajukan Seoul (Korsel) dan Pyongyang (Korut) sebagai tuan rumah Olimpiade 2032.
Dari Benua Biru, Jerman dan Spanyol Juga tertarik untuk kembali menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.
Ikuti juga Instagram, Facebook, Youtube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Ketua Wimbledon Kecewa dengan Penyelenggaraan Adria Tour 2020https://t.co/rpj91qH1zk— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 25, 2020
Berita Olimpiade Lainnya:
Jokowi Ingin Ibu Kota Baru Gelar Olimpiade 2032
Liga Polo Air 2020, Proyek Persiapan PRSI Menuju Olimpiade 2032