- Bek Persita Tangerang, Dedy Gusmawan, sempat menjajal kompetisi di Liga Myanmar.
- Ada sosok penting yang mengantarkan Dedy Gusmawan ke Liga Myanmar.
- Dedy Gusmawan memiliki pengalaman suka dan duka ketika berseragam Zeyar Shwe Myay FC.
SKOR.id - Bek Persita Tangerang, Dedy Gusmawan, mengenang sosok penting yang mengantarkannya bermain di Liga Myanmar.
Untuk diketahui, Dedy Gusmawan sempat bermain untuk tim Zeyar Shwe Myay FC yang berkompetisi di Liga Myanmar pada 2015-2016.
Sosok penting yang dimaksud Dedy Gusmawan yakni mantan pelatihnya di Mitra Kukar, Stefan Hansson.
Pelatih asal Swedia kelahiran 6 Desember 1957 itu melatih Mitra Kukar pada 2012 hingga 2014.
Setelah kontraknya di Mitra Kukar tak diperpanjang, Stefan Hansson pindah ke Myanmar untuk menangani Zeyar Shwe Myay FC.
Karena itu, ketika PSSI dibekukan FIFA pada 2015 dan kompetisi resmi tidak berjalan, Dedi Gusmawan menerima pinangan tim asal Myanmar.
"Ada mantan pelatih Mitra Kurar, Stefan Hansson," kata Dedy Gusmawan saat live Instagram bersama Skor.id, Jumat (15/4/2022).
"Waktu itu dia jadi pelatih kepala di tim itu dan dia butuh pemain asing Asia untuk putaran kedua."
"Pemain asing Asia mereka di putaran pertama berasal dari Jepang di posisi gelandang. Tapi mungkin menurut mereka kurang maksimal, jadi ia dicopot."
"Dia menghubungi saya melalui istrinya yang orang Palembang. Ia menawarkan mau enggak bergabung di sini," Dedy bercerita
Setelah menandatangani kontrak dengan Zeyar Shwe Myay FC, Dedy sempat mengalami kesulitan mengurus International Transfer Certificate (ITC) sebagai kelengkapan berkasnya.
Waktu itu, ia tak memiliki agen, jadi harus mengurus berkas-berkas kepindahannya ke tim Zeyar Shwe Myay FC seorang diri.
"Wah, saya sudah tiga minggu tanda tangan, sudah terima uang, sempat ribet ngurus ITC. Karena saya enggak pakai agen, jadi apa-apa harus ngurus sendiri," ujar Dedy.
Namun, akhirnya semua bisa diatasi. Sebagai debutan di Liga Myanmar, ia mendapat dukungan dari Stefan Hansson.
Pelatih asal Swedia itu yang menyarankannya agar tidak menerima gaji dengan mata uang Myanmar, tapi dengan dolar Amerika Serikat.
Bahkan, sang pelatih juga memberi kesempatan kepadanya untuk menjalankan puasa selama berlatih dengan tim. Bantuan diberikan dengan menggelar latihan tim di sore hari.
"Kebetulan, pelatih Hansson ini sedikit mengerti (soal puasa). Jadi tidak setiap hari tim latihan pagi, diselingi latihan sore," ucap Dedy.
"Dia pelatih bagus. Apapun yang ada pada saya, dia bekingi saya terus," bek berusia 36 tahun itu menambahkan.
Tapi sayangnya, Stefan Hansson tak terlalu lama menjadi pelatih kepala Zeyar Shwe Myay FC sebab dilepas oleh manajemen klub.
Situasi tersebut cukup dilematis bagi Dedy, yang kemudian berpikir untuk pulang ke Indonesia saja.
"Di situ pilihan tersulit (saya) karena dia (Stefan Hansson) yang merekomendasikan saya, tapi malah dia yang enggak dipertahanin klub," kata Dedy.
"Sempat saya mau balik (ke Indonesia), enggak usah ke sana lagi karena pelatih enggak dipertahanin," ia menambahkan.
Tapi akhirnya, hal itu urung terjadi. Dedy bertahan di Liga Myanmar untuk musim berikutnya dan baru kembali ke Indonesia setelah sanksi FIFA dicabut.
Baca Juga Berita Liga 1 Lainnya:
Rapor Dua Kiper Persija di Liga 1 2021-2022: Andritany Ardhiyasa Raja Save
Bursa Transfer Liga 1: Persik Rekrut Kartika Ajie, Persikabo Lepas Veniamin Shumeyko