- Christopher Rungkat kembali memperkuat Tim Davis Cup Indonesia setelah tahun lalu absen.
- Ini merupakan penampilan ke-23 Christopher Rungkat yang kini berusia 30 tahun itu dalam kompetisi tenis beregu putra tersebut.
- Kali ini, Christopher Rungkat tampil bersama David Agung Susanto, M. Rifqi Fitriadi, dan Gunawan Trismuwantara.
SKOR.id – Christopher Rungkat kembali memperkuat Tim Davis Cup Indonesia dalam upaya untuk bertahan di Grup II.
Tim Davis Cup Indonesia akan menghadapi Kenya pada babak play-off di Gelora Bung Karno (GBK) Tennis Stadium, Jakarta, 6-7 Maret 2020.
Christo, sapaan akrab Christopher Rungkat, bakal tampil bersama tiga pemain lainnya yakni, David Agung Susanto, M. Rifqi Fitriadi, dan Gunawan Trismuwantara.
Mereka akan berada di bawah arahan kapten tak bermain, Febi Widhiyanto.
Baca Juga: Davis Cup 2020: Indonesia Wajib Atasi Kenya untuk Bertahan di Grup II
Bagi Christopher Rungkat, ini merupakan kali ke-23 tampil membela tim Davis Cup Indonesia.
Sejak debut pada 2007, Christopher Rungkat yang lahir pada 14 Januari 1990 itu tercatat hanya satu kali tak membela tim Davis Cup Indonesia.
Ini terjadi tahun lalu, ketika Indonesia kalah dari Selandia Baru, 1-3.
Petenis 30 tahun itu tercatat sebagai petenis Merah Putih yang sering memberikan kemenangan.
Secara keseluruhan, Christo telah meraih 37 kemenangan dari 54 laga. 23 kemenangan di antaranya terjadi pada sektor tunggal.
Dengan segudang pengalaman, Febi Widhiyanto berharap sosok Christo dapat membawa Indonesia meraih kemenangan atas Kenya.
Baca Juga: Meski Tak Bermain, Indonesia Gelar Pra-Kualifikasi Davis dan Fed Cup Junior
“Semua pemain yang tampil adalah yang terbaik. Mereka terpilih sesuai dengan kriteria," kata Feby Widhiyanto kepada wartawan di GBK Tennis Stadium, Rabu (4/3/2020).
"Tidak hanya peringkat dan fisik, sebagai tim kita juga butuh semangat dan mental,” kata Feby Widhiyanto.
Tidak dapat dipungkiri, sosok Christo dalam tim Indonesia cukup berpengaruh. Namun, Febi Widhiyanto menegaskan bahwa semua pemain diperlakukan sama.
"Tidak ada senior dan junior. Ketika berada dalam satu tim, hak sama. Pemain terpilih tidak ada perlakuan khusus,” katanya.
Ketika ditanya komposisi pemain yang akan diturunkan, Febi Widhiyanto tak menampik jika Christo akan turun pada sektor tunggal dan ganda.
Baca Juga: Artem Dzyuba Bermain Tenis-Sepak Bola bersama Daria Kasatkina
“Saya berharap begitu, tetapi kami juga tidak bisa memaksakan. Christo selama ini fokus bermain ganda, tetapi setelah turnamen di Tennis Open 2019, belum ada pemain Indonesia yang mampu mengalahkannya di sektor tunggal,” ucap Febi Widhiyanto.
“Makanya, saya akan pilih pemain yang terbaik untuk pertandingan pertama (tunggal). Saya akan melihat kondisi dan menanyakan kesiapan mereka," ujarnya.
Febi ingin ketika pemain itu turun, maka dia harus menang.
"Kita harus menang dan harus bersemangat,” ujar Febi.
Menurut Febi, kembalinya Christo membuat kondisi tim bisa lebih baik. Mereka makin percaya diri dan memiliki sosok leader yang dibutuhkan tim.
“Christo sudah banyak pengalaman dan sering bermain dalam multievent. Dengan adanya dia, yang lain makin termotivasi," ujar Febi.
"Walaupun ia tidak main, atmosfernya yang kami jaga. Jadi keadaan kami jaga, kami pupuk motivasi,” tuturnya.
Baca Juga: Maria Sharapova Tidak Akan Tinggalkan Tenis
Adapun drawing dilakukan pada Kamis (5/3/2020). Ini merupakan kali pertama Indonesia bertemu Kenya.
Secara tim, Indonesia yang menempati peringkat 65 tak lebih baik dari Kenya yang berada di urutan 63.
“’Kenya ini yang kami tidak tahu. Mereka lebih sering mencari poin di turnamen Eropa yang kualitasnya mungkin lebih bagus. Ini beda dengan lawan-lawan di Asia. Jadi kami tetap fokus dan lihat perkembangan situasi di lapangan," kata Febi.