- Bintang tim basket Minnesota Lynx, Maya Moore, memutuskan cuti berkarier pada Februari 2019.
- Maya Moore ingin memperjuangkan nasib Jonathan Irons yang didakwa 50 tahun penjara akibat kasus perampokan dan penyerangan bersenjata.
- Pada Senin (9/3/2020), pengadilan Missouri membebaskan Jonathan Irons dari penjara keamanan maksimum setelah 22 tahun.
SKOR.id - Bintang tim basket putri Amerika Serikat (AS), Maya Moore, sangat memaknai arti International Women’s Day tahun ini. Dia berhasil memperjuangkan nasib Jonathan Irons!
Pada Senin (9/3/2020), di hadapan ruang sidang yang penuh sesak di Jefferson City, AS, Hakim Daniel Green membatalkan putusan terhadap Jonathan Irons.
Sang hakim memerintahkan untuk membebaskan narapidana 39 tahun itu dari penjara keamanan maksimum yang telah dijalaninya selama 22 tahun terakhir.
Air mata sontak membanjiri mata Maya Moore, 30, yang duduk di kursi barisan depan, dikelilingi sekitar 20 anggota keluarga dan teman Jonathan Irons.
Baca Juga: 1 Pasien Virus Corona Meninggal, MotoGP Argentina 2020 Tunggu Kepastian
"Seperti tidak nyata," kata Maya Moore, menggambarkan momen itu dalam wawancara dengan The New York Times tak lama setelah sidang berakhir.
“Kami akhirnya mendapatkan keadilan. Saya hanya berpikir ‘Apakah ini benar-benar terjadi? Kita berhasil melakukannya?’”
Pada Februari 2019, bintang Minnesota Lynx, Maya Moore, tiba-tiba mengumumkan akan cuti dari karier profesionalnya. Alasan perempuan itu mengejutkan dunia.
Moore mengatakan dia ingin mewujudkan arti keadilan sosial dalam bentuk nyata yang sesungguhnya. Irons, narapidana yang divonis 50 tahun adalah prioritasnya.
Rupanya Moore berpendapat bahwa Irons tak bersalah atas kasus perampokan dan penyerangan bersenjata yang didakwakan kepadanya.
Banyak pihak menyayangkan keputusan peraih dua medali emas Olimpiade itu.
Saat itu, Moore berada di puncak kariernya usai membawa Minnesota Lynx memenangkan Liga Bola Basket Putri Amerika (WNBA) untuk keempat kalinya.
Artinya, Moore bakal melewatkan musim WNBA keduanya secara beruntun. Ia juga tersingkir dari skuat bola basket AS di Olimpiade 2020 Tokyo.
Moore pertama kalinya bertemu Irons pada tahun 2017 saat mengunjungi Jefferson City Correctional Center di Missouri.
Sejak itu, Moore membantu membayar tim pengacara bagi Irons, bahkan menghadiri audiensi sidang untuk menawarkan dukungannya.
Menurut ESPN, pemilik rumah memberikan kesaksikan bahwa Irons memang benar orang yang menyerangnya dengan pistol.
Namun, pengacara Irons berpendapat tidak ada bukti yang mendukung dugaan itu.
Irons adalah keturunan Afrika-Amerika, berusia 16 tahun pada waktu itu, tapi diadili sebagai orang dewasa dan dinyatakan bersalah oleh dewan juri yang semuanya berkulit putih.
Yang pasti, Moore sangat menyadari kasus ini belum berakhir.
Kantor penuntut umum Missouri di St. Charles County, tempat kejahatan terjadi, kini punya sekitar 45 hari untuk memutuskan akan banding atau membuka kembali kasus ini.
Selama itu pula, pengacara Irons akan berusaha membebaskannya dengan uang jaminan. “Maya menyelamatkan hidup saya,” ujar Irons, dari sambungan telepon.
Kantor Jaksa Agung Missouri menolak mengomentari kasus ini.