- Joko Susilo, pelatih Persik Kediri, mulai bosan karena sudah 42 hari tak bisa kemana-mana.
- Beruntung, Joko Susilo punya anak yang juga pemain bola, sehingga bisa latihan bersama.
- Saat ini Joko Susilo sedang berada di Malang dan tak akan pulang kampung ke Cepu, Jawa Tengah.
SKOR.id - Pelatih Persik Kediri, Joko "Gethuk" Susilo, mulai merasakan kejenuhan yang amat sangat selama 42 hari, sejak 27 Meret 2020, hanya di rumah.
Pandemi virus corona memaksa PSSI, yang didukung Surat Keputusan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, menghentikan Liga 1 2020 sementara waktu.
“Kondisi saya bersama keluarga, istri, dan anak-anak di Kota Malang, alhamdulillah sehat-sehat semua," kata Gethuk kepada Skor.id, Jumat (8/4/2020).
Berita Persik Lainnya: Striker Persik Ingin Kompetisi Lanjut, Alasannya Soal Finansial
"Tapi jujur saja, sebulan lebih dua minggu ini terus-menerus aktivitas di dalam rumah atau halaman rumah, saya mulai merasa amat sangat jenuh," ia menambahkan.
Tetapi, karena situasi seperti ini, tak ada pilihan bagi Gethuk selain sabar. Harapannya, wabah virus corona segera berakhir dari Indonesia dan dunia.
Jebolan tim amatir PS Cepu Putra (1985) dan Persikaba Blora (1986-1987) tersebut, saat ini berdomisili di kawasan Jalan Kapi Mantasti, Kota Malang.
Tak banyak aktivitas yang ia lakukan, kecuali melakukan latihan ringan bersama putra sulungnya di halaman rumah, Roista Reistifar, mantan winger Arema U-19.
“Untuk jaga kondisi fisik, setiap sore sebelum buka puasa, saya latihan ringan saja sama anak pertama yang juga pemain sepak bola," katanya.
"Ya, seeperti itu kegiatan saya, nonton TV, baca-baca buku sepak bola, lihat video sepak bola, latihan ringan di rumah sorenya," ia menjelaskan.
Bahkan, pemegang AFC Professional Diploma Coaching Certificate Course 2019 tersebut, juga tak memikirkan untuk mudik ke kampung halamannya, di Desa Balun, Cepu.
Terlebih, banyak ruas dan rute jalan di beberapa kota dan kabupaten di Jawa Timur dan Jawa Tengah yang sudah di-lockdown secara lokal.
Berita Persik Lainnya: Kapten Persik Kediri Bicara Kemungkinan Pensiun
“Mudik tentu saja menyenangkan saat lebaran ini ke kampung saya di Desa Balun, Cepu, tapi sulit. Keluar masuk Malang saja sulit," ujar Gethuk.
"Apalagi menembus tapal batas Jawa Timur ke Jawa Tengah. Situasinya bahaya kalau memaksakan mudik, antara dua saja, ditulari atau menulari,” ia memungkasi.