- Cristiano Ronaldo didatangkan Manchester United dari klub Portugal, Sporting CP, di bursa transfer 2003.
- Namun, penyerang yang kini membela Juventus itu sempat mengalami kesulitan pada awal kedatangannya di Old Trafford.
- Kerja keras Ronaldo membuahkan hasil dengan menyabet beragam gelar bergengsi, baik di level klub dan individu.
SKOR.id - Darren Fletcher menceritakan bagaimana Cristiano Ronaldo sempat frustrasi saat awal kedatangannya di Manchester United, namun kerja keras sang bintang membawanya menjadi pemain terbaik di dunia.
The Red Devils mengangkut Ronaldo dari Sporting CP pada musim panas 2003 dan langsung tampil mengesankan dalam laga pramusim di bawah komando Sir Alex Ferguson.
Manchester United kemudian memberinya nomor punggung 7 yang pernah dipakai gelandang legendaris, David Beckham.
Berita Manchester United Lainnya: Manchester United Belum Jelas, Jadon Sancho Ingin ke Chelsea
Ekspektasi tinggi dibebankan kepada Ronaldo sejak awal kedatangannya ke Old Trafford, namun ternyata performa pemain Portugal itu belum sesuai harapan.
"Ketika Anda melihat kemampuannya, ia frustrasi di awal, ia sangat muda, kurus, tapi dedikasi dan usaha yang ia lakukan, pikiran itu memungkinkan dia menjadi pemain terbaik di dunia," kata Fletcher, dikutip Goal.
Pemain yang kini berseragam Juventus tersebut dikenal memiliki etos kerja sangat baik. Keinginan Ronaldo untuk terus belajar berhasil menjadikannya salah satu pemain top dunia seperti sekarang.
Ronaldo yang kini berusia 35 tahun sudah mengoleksi berbagai gelar mayor bersama Man United, Real Madrid, dan Juventus, serta lima Ballon d'Or untuk menambah koleksi penghargaan individunya.
Akan tetapi, Fletcher mengaku tidak terkejut melihat keberhasilan Ronaldo setelah menjadi saksi karena pernah bermain bersama di Old Trafford.
Berita Manchester United Lainnya: Ander Herrera Tak Berniat Tinggalkan Manchester United
"Ia mungkin berterima kasih datang ke lingkungan itu karena ini menjadikannya sebagai pemenang," ujar Fletcher.
"Ia belajar bahasa Inggris begitu cepat, ia baru berusia 18 tahun, ia melakukan latihan ekstra setiap hari, ia pemain pertama yang mendapatkan koki pribadi. Ia memakai beban di pergelan kaki untuk latihan, jadi di pertandingan ia merasa lebih tajam saat melepas beban tersebut."