SKOR.id – Bintang sepak bola internasional, Jesse Lingard, melanjutkan kegiatannya selama di Indonesia pada Sabtu (10/6/2023).
Pada hari ketiga kunjungannya ke Tanah Air, Lingard menjadi tamu spesial dalam agenda coaching clinic yang diadakan Concave Indonesia di Stadion Madya, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
Sebagai informasi, kedatangan eks penyerang klub top Liga Inggris, Manchester United tersebut ke Indonesia merupakan bagian dari peluncuran produk hasil kolaborasi antara Concave dengan sang pemain.
Jesse Lingard sendiri sudah berada di Jakarta sejak 8 Juni 2023 dan telah melakukan berbagai kegiatan, seperti hadir dalam konferensi pers bersama Concave Indonesia sembari menyapa para penggemar.
Kembali ke kegiatan coaching clinic, kehadiran Lingard disambut begitu antusias para peserta yang merupakan siswa dari Jakarta Intercultural School (JIS) dan beberapa sekolah sepak bola lainnya.
Tercatat ada kurang lebih 100 peserta dari rentang usia mulai 6 tahun hingga 19 tahun yang mengikuti coaching clinic ini.
Lingard memantau langsung aksi para pemain muda tersebut sekaligus memberikan banyak arahan kepada mereka.
Salah satu pelatih pendamping di coaching clinic ini, yakni Yahya Broer mengatakan masukan yang paling sering Lingard berikan kepada para peserta adalah cara atau trik memenangkan ‘50:50 chance’ dalam merebut bola.
“Lingard melihat beberapa pemain, kemudian memberikan masukan. (Masukan) Yang banyak dilihat adalah memenangkan ‘50:50 chance’. Ketika kita bisa memenangkan ‘50:50 chance’, kemungkinan besar bisa memenangkan permainan atau menjadi pemain yang lebih bagus dari pemain-pemain lain,” ujar Yahya.
’50:50 chance’ sendiri menurut penjelasan Yahya yakni peluang pemain dalam menguasai bola ketika berada dalam posisi tidak terlalu dekat maupun tidak terlalu jauh dari bola tersebut.
"Biasanya, orang cenderung langsung lari menghampiri bola. Tetapi, pemain-pemain bola yang hebat cenderung untuk menunggu kapan momennya menang (merebut bola)," jelasnya.
"Kalau sang pemain tahu momennya dia akan menang, dia akan langsung lari ke bola. Namun, jika pemain lawan yang akan menang, dia cenderung main bertahan untuk bisa memenangi bola di gerakan berikutnya."
Dijelaskan lebih jauh oleh Yahya Broer, Jesse Lingard menyatakan pentingnya memahami konsep ’50:50 chance’ ini, terlebih kepada para pemain Asia yang sebagian besar berpostur tidak terlalu tinggi.
Hal berdasarkan pengalaman Lingard sendiri yang memang hanya memiliki tinggi badan sekitar 175cm. Postur tersebut terhitung ‘pendek’ jika dibandingkan rata-rata tinggi badan pesepak bola Eropa.
Konsep ’50:50 chance’ tersebut pun jadi salah satu trik andalannya saat berlaga dalam menghadapi pemain-pemain yang berpostur lebih tinggi.
Tak hanya para peserta yang selama coaching clinic terlihat antusias, Lingard juga begitu menikmati kegiatannya kali ini. Yahya menyebut bahwa pemain yang kini memperkuat Nottingham Forest itu merasa sangat bahagia ketika mengetahui jumlah peserta coaching clinic menyentuh 100 orang.
“Dia juga kaget sebenarnya karena tadi ekspektasi dia gak sebanyak ini, begitu kita kasih tahu bahwa ada sekitar 90-100 yang main dia senang banget, dia happy banget. Jadi dia ketika stay di beberapa grup cenderung lama untuk lihat antuasiasme anak-anak. Jadi senang banget dia lihat yang sudah datang ke sini,” Yahya menuturkan.
Lebih lanjut, Yahya berharap di beberapa kesempatan yang akan datang, Indonesia dapat mendatangkan lebih banyak bintang-bintang sepak bola internasional lainnya untuk menambah motivasi para pesepak bola muda Tanah Air.
“Kita juga berharap bukan hanya Jlingz (panggilan Lingard), tapi juga ada superstar-superstar sepak bola lainnya yang datang untuk memberikan inspirasi kepada anak-anak dan motivasi agar mereka lebih tergerak untuk di kegiatan positif dan sehat,” tuturnya.