- Christian Horner mengaku gerah dengan aksi penggemar Lewis Hamilton dan Max Verstappen yang saling ejek saat balapan.
- Saat GP Austria 2022 digelar pekan lalu, Christian Horner menilai aksi Orange Army yang menyoraki Lewis Hamilton menunjukkan polarisasi penggemar F1.
- Pimpinan tim Red Bull Racing tersebut mengutuk ujaran rasisme dan sejenisnya di olahraga.
SKOR.id - Christian Horner akhirnya angkat bicara mengenai aksi saling menghina para penggemar Lewis Hamilton dengan Max Verstappen yang kembali memanas.
Dalam beberapa tahun terakhir kedua fans memang kerap terlibat "gesekan" terlebih pada F1 2021 saat Max Verstappen dan Lewis Hamilton bersaing ketat untuk gelar juara dunia.
Pada F1 2022, hubungan antara dua fans kembali memanas meski saat ini Verstappen masuh konsisten di papan atas sementara Hamilton kesulitan dengan mobil barunya.
Hubungan kian memanas menyusul ucapan rasisme yang dilontarkan oleh Nelson Piquet terkait Lewis Hamilton.
Nelson Piquet sendiri punya kedekatan dengan Max Verstappen yang menjalin hubungan istimewa dengan Kelly Piquet.
Meski demikian, Max Verstappen tak segan mengutuk ucapan Nelson Piquet Sr. tetapi bersikeras menyebut bahwa ayah kekasihnya itu bukan seorang yang rasis.
Namun nasi sudah menjadi bubur. Ucapan Piquet membuat Verstappen mendapat cemoohan sepanjang F1 GP Inggris 2022 yang merupakan balapa kandang untuk Hamilton.
Merasa tak terima, Orange Team yang merupakan basis penggemar Verstappen membalasnya di F1 GP Austria dengan menyoraki Hamilton.
Christian Horner pun mengaku gerah melihat kondisi penggemar F1 yang terpolarisasi dan seolah menciptakan situasi kubu pahlawan melawan penjahat.
"Dukungan penggemar telah terpolarisasi. Anda juga melihatnya di olahraga lain," kata pimpian tim Red Bull Racing itu dilansir dari Metro UK.
"Anda melihat rekor penonton tercipta dan audiens baru (Formula 1) mulai berdatangan. Kami memecahkan rekor tersebut di setiap serinya. Popularitas Formula 1 meningkat."
"Dengan adanya banyak penggemar baru, maka akan muncul sosok pahlawan dan penjahat dari sirkuit ke sirkuit. Dalam pandangan pembalap dan tim, hal tersebut sering terjadi."
"Sebenarnya, saya lega tidak lagi mendengar ejekan untuk Lewis di podium. Mereka menghormati semua pembalap yang memang sudah seharusnya begitu," katanya.
Meski begitu, Horner mengutuk keras jika euforia tersebut berimbas negatif mulai dari intoleransi, pelecehan, intimidasi, hingga rasisme yang menodai semangat Formula 1.
"Terkait soal insiden pengucilan yang terjadi (di GP Austria), kami tidak memaafkan segala jenis pelecehan, intimidasi, rasisme, atau prasangka dengan bentuk apa pun," katanya.
"Kami mendukung persatuan seluruh anggota komunitas Formula 1. Satu hal yang tidak dapat ditoleransi adalah segala jenis pelecehan, prasangka, rasisme, atau homophobia."
Pada F1 GP Austria 2022 kemarin, Charles Leclerc (Ferrari) keluar sebagai pemenang disusul Max Verstappen di tempat kedua dan Lewis Hamilton finis ketiga.
Berita Formula 1 Lainnya:
Bos Red Bull Racing Sebut Ferrari Kini Unggul di Trek Lurus
Hasil F1 GP Austria 2022: Charles Leclerc Juara, Asapi Verstappen dan Hamilton