- Charles Leclerc mengaku lebih sulit mengatasi kesalahannya sendiri daripada kesalahan timnya, Ferrari.
- Leclerc tak mau sepenuhnya menyalahkan Ferrari atas performa buruknya dalam beberapa waktu terakhir.
- Di sisi lain, Leclerc senang Ferrari dapat tampil kompetitif bersama Red Bull Racing dan Mercedes.
SKOR.id - Charles Leclerc mengaku bahwa lebih sulit untuk mengatasi kesalahannya sendiri daripada kesalahan timnya, Ferrari.
Leclerc begitu tangguh di awal musim dengan memenangi dua seri awal berturut-turut dan sempat memuncaki klasemen sementara.
Namun, dalam beberapa seri menjelang jeda musim panas, penampilan pilot asal Monako itu melempem.
Tiga kali gagal menyelesaikan balapan hingga Ferrari yang kerap blunder, menyebabkan peluang Leclerc merebut gelar juara musim ini makin berat.
Apalagi, kini ia terpaut 80 poin dari sang pemuncak klasemen sekaligus favorit juara, Max Verstappen (Red Bull Racing).
Tapi, Leclerc tak ingin sepenuhnya menyalahkan Ferrari atas situasi sulit yang dia hadapi. Bagaimanapun, ia yang memegang kendali atas performanya di lintasan.
"Saya sangat keras dengan diri saya sendiri. Jadi jauh lebih sulit untuk mengatasi kesalahan saya sendiri daripada (kesalahan) tim, meskipun kami jelas satu tim dan kami kalah dan kami menang bersama." Leclerc menjelaskan.
“Saya selalu lebih keras setiap kali saya yang melakukan kesalahan, dan jelas GP Prancis adalah salah satu yang membuat luka."
“Tetapi setiap kali saya melewati masa sulit ini, saya menjalani proses yang sama seperti yang saya katakan sebelumnya, mencoba menganalisis apa yang salah. Dan itu sebagian besar secara mental."
“Untuk membicarakannya tampaknya cukup mudah, tetapi tidak selalu mudah untuk menunjukkan dengan tepat apa yang ada di kepala Anda saat itu."
"Tapi saya pikir ini adalah kekuatan saya dan membantu saya untuk berkembang sebagai pembalap setiap kali saya membuat keputusan dan kesalahan." tambahnya.
Di sisi lain, Leclerc mengatakan dia senang bahwa Ferrari akhirnya kembali mampu bersaing di garis terdepan setelah melihat Red Bull dan Mercedes mendominasi dalam beberapa tahun terakhir.
"Pertama-tama, sungguh menakjubkan melihat kami akhirnya kembali berjuang untuk meraih kemenangan," katanya.
“Di sisi lain, kami belum berhasil memaksimalkan semua potensi yang kami miliki. Dan ini tidak bagus."
"Kami masih memiliki paruh kedua musim untuk mengejar, saya harap, dan saya akan mendorong secara maksimal. Tapi beberapa balapan terakhir agak sulit."
Meski begitu, Leclerc tak menampik masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki tim Kuda Jingkrak jika tak ingin makin tertinggal dengan para pesaing.
"Kami benar-benar ingin melakukan segalanya untuk menjadi lebih baik dalam setiap hal yang kami lakukan, dan jelas melihat bagian pertama musim ini, ada beberapa masalah strategi, ada beberapa masalah keandalan, dan ada kesalahan mengemudi," Leclerc menambahkan.
"Pada reliabilitas dan strategi, kami bekerja sangat keras untuk menjadi lebih baik."
"Dan setelah kesalahan, kami selalu melalui proses yang persis sama, yaitu mencoba dan menganalisis dari mana kesalahan itu datang, mengapa kami mengambil keputusan yang salah pada saat yang tepat." tuturnya.
Berita F1 Lainnya:
F1 GP Hungaria 2022: Gagal Raih Podium, Charles Leclerc Sesali Strategi Ban Keras Ferrari
Kesialan Charles Leclerc di F1 2022, 3 Kali Gagal Finis dari Posisi Pole Position