- Daniel Wenas sempat dihujani cibiran oleh netizen usai memutuskan pergi dari Bali United.
- Namun, Daniel mengaku tak memedulikannya dan membuktikannya dengan prestasi.
- Daniel Wenas buktikan kalau hujatan netizen salah dengan keberhasilannya jadi nominee MVP IBL 2021.
SKOR.id - Tak dipungkiri, Daniel Wenas merupakan salah satu pemain bintang yang ada di Indonesian Basketball League (IBL).
Namun, pemain yang mengawali karier di Pelita Jaya Jakarta ini memang penuh liku. Bahkan, ada satu fase dalam kariernya di mana ia menjadi bahan hujatan netizen.
Semua itu dimulai saat ia kembali ke Pelita Jaya pada akhir 2016 setelah sempat membela Garuda Bandung (sekarang Prawira) pada medio 2014-2016.
Hi Skorer, jangan lupa download apps Skor.id biar enggak ketinggalan update dan bisa mendapatkan banyak hadiah menarik.
Alumnus SMAN 3 Jakarta ini datang ke Pelita Jaya sebagai peraih gelar most improved player (MVP) IBL 2016.
Namun, membela Pelita Jaya pada IBL 2017 dan IBL 2017-2018, Daniel Wenas kurang menit bermain.
Pasalnya, Pelita Jaya juga mendatangkan eks pemain Aspac Jakarta, Xaverius Prawiro. Tak hanya itu, mulai musim 2017, IBL membuka pintu pemain asing.
Salah satu dari dua pemain asing di tiap klub harus memiliki tinggi di bawah 188 cm sehingga klub tentu harus mendatangkan guard impor.
Di sinilah, Daniel Wenas mulai kerap dicibir netizen dengan sebutan "pemain modal tampang".
Ini mengacu pada wajah Daniel Wenas yang rupawan namun perannya kurang terlihat di Pelita Jaya.
Netizen seolah lupa kalau saat di Pelita Jaya, Daniel Wenas tampil gemilang di saat yang tepat.
Ia menunjukkan penampilan menawan pada Semifinal IBL 2017 melawan Aspac Jakarta dan Final IBL 2017 melawan Satria Muda Pertamina Jakarta.
Penampilan hebatnya ini turut mengantar Pelita Jaya jadi juara IBL musim itu.
Pada 2018, Daniel Wenas pindah ke Bogor Siliwangi. Hujatan netizen ternyata belum berhenti meski ia sudah berganti bendera.
Puncaknya terjadi pada IBL All-Star. Saat itu, Daniel Wenas terpilih sebagai pemain inti melalui hasil voting fan. Namun, banyak fan yang menyebut ia tak pantas berada di perang bintang.
Alhasil, ia pun mendapat julukan "Lord". Sebutan ini sebenarnya sangat umum ditujukan untuk pesepak bola yang lebih sering bermain jelek namun tetap dipercaya pelatihnya.
Daniel Wenas sendiri mengaku dirinya tak pernah ambil hati hujatan netizen.
Bahkan, ia sudah membuktikan kalau cibiran netizen terhadapnya salah.
Itu terjadi waktu ia membela Louvre Surabaya di IBL 2020. Saat itu, ia tampil cemerlang sepanjang musim sehingga masuk dalam nominee atau kandidat MVP IBL 2020.
Sayang saat itu ia tak terpilih jadi MVP lantaran kalah suara dari Abraham Damar Grahita.
"Jelas, Lord itu awalnya sindirian kepada saya. Namun jadinya malah bagus, saya lanjutkan saja julukan itu," kata Daniel Wenas mengungkapkan.
Jangan lupa untuk follow dan subscribe akun media sosial kami di:
10 Atlet Terkenal Cina yang Hilang di Olimpiade Tokyo, Tak Hanya Lin Dan https://t.co/rJxdbjWWGZ— SKOR.id (@skorindonesia) July 19, 2021
Baca Juga Berita Olimpiade Lainnya:
Perasaan Gado-gado Akane Yamaguchi Jelang Olimpiade Tokyo 2020
Langka, Hanya 3 Non-Unggulan yang Mampu Raih Emas Bulu Tangkis Olimpiade