- Banyak publik Filipina yang menyalahkan sang pelatih yaitu Bon Chan terkait strategi draft yang dilakukannya pada Grand Final IESF 2022 yang tidak melakukan respect ban kepada Yu Zhong.
- Melalui akun Facebook pribadinya sang CEO membela strategi yang digunakan Bonchan dan mengatakan apa yang dia pilih dalam draft memang ada sebab penyebabnya.
- Tryke Gutierrez juga memberikan pesan kepada para penggemar Blacklist International, bahwa timnya memang tak selamanya bisa menang terus.
SKOR.id - Secara mengejutkan, timnas Mobile Legends Indonesia berhasil memutus dominasi Filipina dalam turnamen internasional.
Hal ini terlihat pada gelaran IESF World Esports Championship 2022, dimana Indonesia berhasil keluar sebagai juaranya usai mengalahkan Filipina pada pertandingan Grand Final.
Bahkan pada turnamen ini timnas Mobile Legends Indonesia yang diwakili oleh roster EVOS Esports mampu mengalahkan Filipina 2x.
Hasil tersebut tentunya sangat mengecewakan bagi publik Filipina mengingat timnas mereka diisi oleh pemain Blacklist International.
Banyak publik Filipina yang menyalahkan sang pelatih yaitu Bon Chan terkait strategi draft yang dilakukannya pada Grand Final.
Karena banyak yang menilai Bon Chan tidak melakukan respect ban terhadap hero Yu Zhong yang digunakan oleh Saykots.
Hal tersebut pun akhirnya sampai ke telinga sang CEO Blacklist International yaitu Tryke Gutierez yang membela para pemain dan pelatihnya.
Tryke menyebut apa yang telah dilakukan Bon Chan sudah yang terbaik untuk tim pada saat itu.
Yung CEO na ang directly sumasagot sa issues???? boss @trykegutierrez talaga best CEO ng team????#BreakTheCode #IESF pic.twitter.com/OO3h8zLFr6— Rays (@RaysMme) December 11, 2022
"Apakah aku tidak apa-apa dengan tidak respect ban Yu Zhong? Ya, karena katanya ada hero yang lebih ditakuti dari pada Yu Zhong," cuit Tryke pada akun Twitter pribadinya.
Bahkan melalui akun Facebook pribadinya sang CEO membela strategi yang digunakan Bonchan dan mengatakan apa yang dia pilih dalam draft memang ada sebab penyebabnya.
"Pelatih Bon tidak respect ban karena kesombongan? Itu tidak mungkin, pelatih kami telah mengorbankan lebih dari sekadar kebanggaan untuk tim ini," ujar sang CEO.
"Apakah dia sempurna? Tentu saja tidak, tapi memang seperti itu. Ada sejuta cara untuk mencapai apa pun, apa pun yang dia pilih ada sebabnya. Memang mudah bilang salah setelah selesai, tapi kalau menang tidak ada masalah kan? Hidup memang seperti itu," kata Tryke.
Tryke Gutierrez juga memberikan pesan kepada para penggemar Blacklist International, bahwa timnya memang tak selamanya bisa menang terus tetapi dirinya tetap bangga karena tim memiliki etos menang yang tinggi.
Dirinya juga meminta untuk para pemain untuk tetap tegap dan siap untuk turnamen selanjutnya yaitu M4.
"Memiliki budaya pemenang bukanlah semata-mata tentang mengamankan semua turnamen, terkadang ini tentang menghadapi kekalahan dengan kelas dan rasa hormat," tutur Tryke.
"Tetap poercaya diri dan bangga agen, kita mungkin kalah tapi itu tim yang bisa kita banggakan terlepas dari hasilnya. Bersulang! Sampai jumpa di M4!" pungkasnya.
Berita Mobile Legends lainnya:
Kalahkan Filipina, Timnas Mobile Legends Indonesia Juara IESF World Esports Championship 2022
UBS Gold Jadi Sponsor Resmi M4 World Championship