- Erik ten Hag membela Casemiro setelah dikartu merah melawan Southampton.
- Pelatih Manchester United ini menilai Casemiro pemain yang fair.
- Erik Ten Hag juga geram dengan inkonsistensi wasit Liga Inggris.
SKOR.id - Pelatih Manchester United, Erik ten Hag, menuding Liga Inggris mengingkari janji mereka untuk membiarkan kontak fisik selama itu dilakukan dengan cara yang fair (adil).
Erik ten Hag komplain setelah Casemiro diusir wasit untuk kedua kalinya hanya dalam kurun sebulan, terakhir saat imbang 0-0 lawan Southampton pada lanjutan Liga Inggris, Minggu (12/3/2023).
Gelandang Manchester United itu terancam hukuman empat pertandingan setelah wasit Anthony Taylor menilai tekel Casemiro terhadap pemain Southampton, Carlos Alcaraz, dianggap pelanggaran keras dan berbahaya.
Casemiro terlihat menangis dan sempat dihibur rekan setimnya setelah diusir di menit ke-34, saat Manchester United bermain imbang tanpa gol dengan 10 pemain.
Erik ten Hag membela pemain berusia 31 tahun tersebut dan mengatakan bahwa klub masih mempertimbangkan apakah akan mengajukan banding terkait kartu merah Casemiro.
Hanya, pelatih asal Belanda itu menyayangkan sikap wasit yang menurutnya tidak adil dan juga tidak konsisten.
“Wasit datang ke musim ini dengan sebuah kebijakan, bahwa kami adalah Liga Inggris, kami ingin intensitas dan ingin kuat,” tutur Erik ten Hag.
“Casemiro telah memainkan lebih dari 500 pertandingan di Eropa dan tidak pernah mendapat kartu merah langsung, dan sekarang dia mendapat dua. Permainannya keras namun adil."
Sewaktu d Real Madrid, Casemiro hanya dua kali mendapat kartu merah (untuk dua kartu kuning) sebelum bergabung Manchester United musim panas lalu.
Jumlah yang sama diterima Casemiro di Old Trafford, setelah sebelumnya dia juga diusir wasit di pertandingan melawan Crystal Palace, pada 4 Februari.
Dengan demikian, pemain asal Brasil ini absen delapan pertandingan hanya dari hukuman kartu.
“Dia tidak banyak bicara di ruang ganti. Dia kecewa,” kata Erik ten Hag, mencoba menggambarkan emosi yang dirasakan Casemiro pada laga tersebut.
Ten Hag juga mengeluhkan kenyataan bahwa timnya lebih banyak diabaikan ketika mengklaim penalti, termasuk ketika bola mengenai tangan Armel Bella-Kotchap.
“Dengan inkonsistensi ini, pemain tidak tahu lagi apa itu kebijakan. Itu jelas handball,” kata Erik ten Hag lagi.