- Kapten Persib Bandung, Supardi Nasir berbagi soal mengontrol asupan makan selama merayakan lebaran.
- Supardi Nasir mengaku tak kuasa menahan godaan makanan yang dihidangkan pada Idulfitri.
- Bagi Supardi Nasir itu tak masalah, yang penting tidak berlebihan dan setelahnya harus "membayar" dengan latihan lebih keras.
SKOR.id – Kapten Persib Bandung, Supardi Nasir tetap berupaya mengontrol asupan makan yang dikonsumsinya selama merayakan lebaran.
Hari raya Idulfitri memang identik dengan makanan-makanan yang berlemak dan bersantan seperti opor ayam, sambal goreng dan lain-lain.
Padahal, sebagai pesepak bola profesional, makanan-makanan semacam itu wajib dijauhi, karena memiliki efek kurang baik terhadap tubuh.
Menurut Supardi Nasir, pemain harus menyadari bahwa tubuh merupakan aset berharga yang harus dijaga.
"Sejauh ini, sebagai pemain profesional, saya tahu apa kebutuhan saya dan apa yang diperlukan oleh badan saya," kata Supardi.
"Semua pemain profesional pasti tahu hal tersebut dan saya juga menyadari hal itu," ia melanjutkan.
Meskipun demikian, bek berusia 38 tahun itu mengakui bahwa asupan makanan pada hari pertama lebaran memang sempat tak terkontrol.
Pemain asal Bangka itu menyebut, ia hanya menyantap makanan-makanan "terlarang" tersebut pada hari pertama lebaran.
Akan tetapi, asupan makan yang masuk ke dalam tubuhnya sudah disesuaikan dengan porsinya. Sehingga, ia tak perlu khawatir jika berat badannya bertambah.
Dan setelah melewati lebaran, pemain yang telah mengantongi lisensi kepelatihan B AFC ini akan kembali menjalani aktivitas latihan secara intensif.
"Karena, saya tahu apa yang harus saya lakukan. Ketika saya makan ini, apa yang harus saya lakukan," ujar Supardi.
"Jadi, saya tidak terlalu khawatir dengan makanan yang saya konsumsi. Yang halal yang baik."
"Tidak semua harus dimakan. Dan untuk menjaga tubuh, jangan terlalu banyak makan makanan, hari pertama saja saya makan banyak," ia menjelaskan.
Selain itu, Supardi turut menyampaikan makna Idulfitri sebagai hari kemenangan bagi dirinya.
Menurutnya, Idulfitri dianggap sebagai hari kemenangan karena umat muslim berhasil melewati Ramadan sebagai bulan penuh ujian dan tempaan.
"Makna lebaran bagi saya pribadi tentunya adalah hari besar bagi umat muslin," ujar mantan pemain Sriwijaya FC itu.
"Hari kemenangan untuk orang-orang yang telah menjalani penempaan di bulan Ramadan. Tentunya ini adalah hari yang sangat bermakna bagi seorang musim," ia melanjutkan.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Persib Lainnya:
Dapat Instruksi dari Panglima TNI, Gelandang Persib Pilih Tak Keluar Bandung
Program Latihan Mandiri Berjalan Lancar, Victor Igbonefo Tegaskan Kesiapan Persib untuk Liga 1