• Gelandang AS Roma, Henrikh Mkhitaryan, mengungkapkan bahwa Youri Djorkaeff adalah sumber inspirasinya.
• Gara-gara eks penyerang berkebangsaan Prancis itu, Inter Milan dipandang Mkhitartan sebagai salah satu tim terhebat di Italia.
• Saat ini pemain pinjaman Arsenal tersebut mengaku suka dengan sepak bola dan kehidupan di Roma.

SKOR.id – Bukan AS Roma, Henrikh Mkhitaryan justru menilai Inter Milan sebagai salah satu tim terbaik di Italia.

Pernyataan gelandang pinjaman Arsenal tersebut sungguh mengejutkan karena ia sekarang berseragam I Giallorossi.

Kendati demikian, suporter tidak perlu khawatir ia akan membelot ke Appiano Gentile. Sebagai sosok yang menjunjung profesionalisme, kesetiannya pada Roma tak perlu diragukan.

Pengakuan terhadap kehebatan I Nerazzurri berhubungan dengan idolanya, Youri Djorkaeff.

“Saya mengidolakan Djorkaeff. Dia idola saya di Piala Dunia Prancis 1998. Saya mendukungnya karena dia keturunan Armenia dan bermain untuk satu dari tim terbaik di Italia, Inter,” katanya di kanal resmi Lega Seri A.

“Saya berterima kasih kepadanya, dia menginspirasi saya jadi pesepak bola.”

Mkhitaryan kini makin betah tinggal di ibu kota Italia. Pelatih Paulo Fonseca dan rekan setim mempercayainya.

Tak heran kalau pemain tengah berusia 31 tahun itu berharap dipermanenkan manajemen I Lupi.

Kapten tim nasional Armenia itu berjanji bakal tampil penuh motivasi untuk AS Roma dalam laga sisa musim ini.

“Saya gembira bisa kembali lagi, saya dalam kondisi prima dan tak sabar lagi memainkan pertandingan-pertandingan berikutnya. Saya ingin menutup musim dengan baik. Saya suka sepak bola dan kehidupan di sini,” ia menuturkan.

“Sayangnya, saya tidak mencetak banyak gol, tapi prioritas saya, tim menang karena saya ingin melihat Roma di atas klasemen pada akhir musim. Mencetak gol dan membuat assist selalu menggembirakan.”

Henrikh Mkhitaryan enggan kembali ke Arsenal yang telah menutup kesempatannya untuk main secara rutin.

“Saya ingin main selama mungkin, periode sepak bola saya akan habis 6-7 tahun dan saya ingin menikmati setiap menit di lapangan,” katanya.

Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Virgil van Dijk tak mau ambil pusing dengan komentar orang lain. Yang terpenting baginya membuktikan kapasitas di lapangan. Sejak kedatangannya ke Anfield pada musim panas 2018, rasio kemenangan Liverpool meningkat tajam. Sebelumnya, dari 91 laga, tim tersebut hanya mendapat 48 sukses, seri 27 kali dan kalah 16 kali. Ketika Van Dijk bergabung, dari 82 pertandingan, Liverpool mencatatkan 65 kemenangan. 12 imbang dan takluk 5 kali. Rata-rata kebobolan susut 50 persen dari 1,2 perlaga. Sementara torehan clean sheet meningkat dari 29 ke 41. #vandijk #Liverpool #LigaInggris #ligaprimer #liverpudlian #klopp

A post shared by Skor Indonesia (@skorindonesia) on Jun 20, 2020 at 10:27pm PDT

Berita AS Roma Lainnya:

Belum Satu Tahun Bekerja, Direktur Olahraga AS Roma Diskors

Wawancara Paulo Fonseca: Sevilla akan Menemui AS Roma yang Berambisi Menang