- Brwa Nouri, pemain asing Bali United, curhat di media sosial Instagram soal keresahan yang ia rasakan.
- Brwa Nouri kecewa dengan penundaan Liga 1 2020 yang mulanya akan digulirkan pada 1 Oktober.
- Menurut Brwa Nouri, hal ini membuat citra sepak bola nasional menjadi buruk dan Indonesia tak menjadi tempat yang menarik buat pemain asing.
SKOR.id - Gelandang Bali United, Brwa Nouri, menumpahkan kekecewaannya karena gelaran Liga 1 2020 mengalami penundaan.
Brwa Nouri, gelandang Bali United, telah kembali ke Indonesia dari kampung halamannya di Swedia pada Juli lalu.
Nouri bersama para pemain Bali United dikumpulkan lebih awal dari tim lain untuk persiapan Piala AFC 2020.
Mulanya Bali United dijadwalkan melanjutkan kiprah di Piala AFC pada September lalu, namun akhirnya turnamen tersebut dibatalkan karena pandemi Covid-19 yang belum stabil.
Meski Piala AFC 2020 tak jadi digelar, Bali United terus melakukan persiapan untuk lanjutan Liga 1 2020 yang direncanakan kick-off pada 1 Oktober.
Namun, dua hari menjelang waktu yang ditetapkan, PSSI dan PT LIB resmi mengumumkan hajatan Liga 1 2020 ditunda karena tak ada izin keramaian.
Brwa Nouri pun tak bisa menahan diri. Ia mengungkapkan kekecewaannya melalui unggahan di Instagram.
Dengan mengunggah foto dirinya berseragam Bali United, pemain berdarah Irak-Swedia ini menyesali penundaan kompetisi yang membuat nasib para pesepak bola menjadi tak jelas.
"Pandemi berdampak besar bagi saya dan rekan pesepak bola lainnya. Liga tak jadi digelar seperti yang dijanjikan. Seolah-olah selalu ada berita yang berbeda setiap hari soal waktu mulainya Liga 1 2020," tulis Nouri dalam caption unggahannya.
"Apa yang saya pahami sekarang adalah ini semua tentang situasi yang terjadi. Pandemi menjadi hal yang dijadikan alasan. Ini menyedihkan! Memalukan!" Nouri melanjutkan.
Mantan gelandang FK Ostersunds itu juga menilai penundaan ini berdampak buruk bagi citra sepak bola Indonesia di mata dunia.
Sebagai pemain asing, Nouri merasa tak dihargai oleh stakeholder Liga 1 2020 yang seenaknya mengubah jadwal tanpa memberi kepastian.
"Ini membuat Indonesia buruk di mata dunia. Apakah ini caranya membuat sepak bola Indonesia berkembang?" ujar Nouri.
"Apakah Anda pikir saya dan rekan-rekan pesepak bola merasa dihargai? Apakah Anda peduli dengan kami? Ataukah Anda hanya akan selalu menjawab 'inilah Indonesia'?" katanya.
Nouri berani mengatakan, setelah krisis akibat pandemi ini berlalu, Indonesia akan kehilangan daya tarik dari segi sepak bola.
Belajar dari kejadian ini, Nouri menilai pesepak bola, khususnya pemain asing, akan ragu-ragu untuk datang ke Indonesia.
"Satu hal yang pasti dengan penanganan krisis seperti ini: Indonesia tak akan menjadi tempat yang menarik buat pesepak bola, juga bukan tempat yang aman untuk bekerja," tulis pemain dengan harga pasar termahal di Liga 1 2020 versi Transfermarkt itu.
"Saya sebagai pemain asing kerap bercerita kepada kawan dan keluarga tentang pengalaman indah bermain di negara lain, tapi saya tak bisa melakukan itu saat ini. Apakah itu reputasi yang Anda mau?" ujarnya.
Nouri juga menilai tak sepantasnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) menjadi alasan penundaan Liga 1 2020.
Ketidakbecusan mengelelola kompetisilah yang membuat Nouri berani berbicara lantang dan melontarkan kritik seperti ini.
"Sementara negara lain telah menyelesaikan liga dan memulai musim baru dengan kondisi Covid-19 yang lebih buruk daripada di sini, tapi kita di Indonesia masih tetap dengan status yang sama," pemain 33 tahun itu menambahkan.
Berita Bali United Lainnya:
Stefano Cugurra Benarkan Alasan Utama Paulo Sergio Tinggalkan Bali United
Paulo Sergio Resmi Mundur dari Bali United
Rayakan Ulang Tahun di Bali United, Hariono Yakin Liga 1 2020 Bisa Bergulir