SKOR.id – Pimpinan tim Ferrari, Fred Vasseur menyatakan cost cap yang saat ini ditetapkan F1 makin menyulitkan tim untuk mengejar ketertinggalan dari Red Bull Racing.
Red Bull Racing saat ini tengah berada di trek positif meraih gelar juara dunia (kategori pembalap) untuk kali ketiga secara beruntun via Max Verstappen.
Hingga seri ke-12 F1 2023, Max Verstappen sudah mengumpulkan 314 poin yang membuatnya kokoh berada di puncak klasemen.
Juara dunia F1 musim 2021 dan 2022 itu unggul 125 poin atas rekan setimnya, Sergio Perez, yang duduk di peringkat kedua.
Sejauh ini, Red Bull Racing memang tampil begitu dominan. Tak ada satu pun sesi balapan, termasuk sprint, yang gagal mereka menangi pada musim ini.
Dominasi Verstappen dan Perez itu tak lepas dari kecepatan mobil RB19 yang sulit ditandingi oleh para rival, termasuk Ferrari.
Pimpinan tim Ferrari, Fred Vasseur, pun menilai kompetisi F1 2023 yang berlangsung "jomplang" secara tak langsung ada kaitanmya dengan kebijakan cost cap.
Menurut Fred Vasseur, cost cap 135 juta dolar AS (setara Rp2,05 triliun) untuk setiap tim pada tahun ini tak cukup untuk mengejar Red Bull Racing yang juga terus berkembang.
“Semua orang meningkat tetapi realitas peraturan dan kesenjangan biaya membuat kami meningkat lebih sedikit daripada di masa lalu,” katanya.
“Selama empat atau lima seri terakhir, Ferrari unggul sekali dalam kualifikasi, begitu juga dengan McLaren dan Mercedes.”
"Namun, kami selalu di belakang Red Bull Racing (saat balapan) dan mereka masih memiliki jarak yang sangat jauh (dibanding rival),” Vasseur melanjutkan.
Pada sisi lain, Vasseur juga tak ingin timnya terlalu memikirkan dominasi Red Bull Racing yang terjadi pada dua musim terakhir.
Menurutnya, Ferrari seharusnya lebih berfokus pada pengembangan tim sendiri daripada melihat pesaing dalam mencari peningkatan.
“Untuk mengejar ketinggalan, bukan berarti Anda memikirkan Red Bull Racing dan mengatakan dengan baik 'apa yang harus kita lakukan?'” katanya.
“Kamu harus bekerja pada dirimu sendiri. Artinya kami berkembang, kami berkembang ke segala arah, kami mencoba meningkatkan aero, suspensi, dan apa pun yang bisa kami lakukan.”
Sementara itu, Ferrari sendiri masih menempati posisi keempat di klasemen konstruktor F1 2023 hingga paruh musim.
Tim Kuda Jingkrak yang tahun lalu masih bisa sesekali menyaingi Red Bull Racing kini sudah kalah saing dengan Mercedes maupun Aston Martin yang dapat progres lebih baik.
Pada sisi lain, Charles Leclerc yang musim lalu cukup konsisten menembus zona podium dan meraih tiga kemenangan juga mengalami penurunan performa.
Charles Leclerc saat ini baru tiga kali finis podium di balap utama, sekali finis runner up dalam sesi sprint, dan sama sekali belum mampu meraih kemenangan.
Pembalap Monako tersebut kini duduk di peringkat lima dengan koleksi 99 poin atau unggul tujuh angka saja dari rekan setimnya, Carlos Sainz Jr.