- Kurnia Meiga menyebut satu sosok penyerang yang paling berbahaya ada dalam diro Boaz Solossa.
- Penyerang yang ditakuti Kurnia Meiga itu adalah bomber timnas Indonesia sekaligus kapten Persipura Jayapura, Boaz Salossa.
- Menurut Kurnia Meiga, Boaz Solossa adalah penyerang berbahaya yang memiliki naluri membunuh di kotak penalti.
SKOR.id - Mantan penjaga gawang Arema FC, Kurnia Meiga, telah memberikan isyarat untuk kembali turun gelanggang dan menyebut nama Boaz Solossa.
Setelah sempat hilang dari peredaran, Kurnia Meiga akhir-akhir kini kembali muncul ke permukaan.
Meskipun belum juga aktif bermain, kiper kelahiran Jakarta itu beberapa kali mulai memberi sinyal akan kembali merumput.
Baca Juga: Beri Isyarat Kembali Bermain, Kurnia Meiga Siapkan Kejutan
Sementara itu, hilangnya jejak pemain berusia 29 tahun itu selama beberapa tahun terakhir juga masih belum jelas.
Ada Klub Berhutang 6 Miliar, Liga Malaysia Bisa Kurangi Jumlah Pesertahttps://t.co/71Fyo7VHTC— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 10, 2020
Terakhir kali, dia bermain yakni pada laga antara Arema FC melawan tuan rumah Barito Putera di Stadion 17 Mei, Banjarmasin, 23 Agustus 2017.
Meski sudah hampir empat tahun menepi, Meiga belum pernah secara eksplisit menyatakan untuk gantung sepatu.
Kini, dia telah kembali menyapa publik dan beberapa kali muncul dalam sesi wawancara di lintas platform.
Dalam sesi bincang-bincang di kanal youtube milik Hanif Sjahbandi dan Rendy Juliansyah, Meiga membagikan cerita-cerita semasa ia masih bermain.
Baca Juga: Kurnia Meiga Masih Pegang Rekor Menit Bermain Tertinggi Arema FC
Pada perbincangan itu, Meiga menyebut satu sosok penyerang paling berbahaya selama ia mengawal gawang tim Singo Edan.
Penyerang yang paling menakutkan bagi pemain terbaik Liga Indonesia 2009-2010 itu ialah kapten Persipura Jayapura, Boaz Solossa.
"Penyerang tersulit yang saya hadapi mungkin adalah Boaz Solossa," kata Kurnia Meiga dalam sesi bincang-bincang di kanal Youtube Hanif & Rendy Show.
"Kalau striker itu, saya memilih cinta produk lokal saja," ia menambahkan.
Eks-kiper Persijap Jepara ini pun turut memberikan sejumlah penilaian yang membuat Boaz menjadi sosok yang berbahaya di barisan pertahanan lawan.
"Menurut saya, insting bermain Boaz memang di atas rata-rata. Dia punya kecepatan dan naluri membunuh," kata Meiga.
Baca Juga: Mengingat Kembali Kurnia Meiga, Kiper Fenomenal Arema FC dan Timnas
Nama Kurnia Meiga mulai menanjak saat menjadi pilihan utama di skuad Arema saat mereka juara kompetisi musim 2009-2010.
Saat itu, usia Kurnia Meiga masih terbilang hijau. Dia baru menginjak usia 19 tahun.
Namun, ia mampu membuktikan kapasitasnya setelah mencatatkan 24 laga sepanjang kompetisi dan hanya kebobolan 17 kali.
Penampilan itulah yang mengantarkan pemain asal Jakarta itu menyabet gelar sebagai pemain terbaik Indonesia Super League 2009-2010.