- Hafthor Bjornsson resmi menjadi orang pertama yang melakukan angkatan 501 kg pada Minggu (3/5/2020) sore.
- Ia memerankan tokoh Gregor “The Mountain” Clegane dalam serial HBO, Game of Thornes.
- Kini, pria Islandia itu ingin menantang pemilik rekor lama, Eddie Hall, untuk melakukan pertarungan tinju.
SKOR.id – Hafthor Bjornsson resmi menjadi orang pertama dalam sejarah yang mencatat rekor angkatan deadlift 501 kg di ruang gym rumahnya pada Minggu (3/5/2020) lalu.
Hafthor Bjornsson, pemeran tokoh Gregor "The Mountain" Clegane dalam serial HBO, Game of Thrones, memecahkan rekor sebelumnya yang dibuat Eddie Hall asal Inggris.
Dan, aktor bertinggi badan 2,06 m dengan bobot 205 kg itu berhasil melakukannya di depan sekerumunan kecil penonton dikarenakan aturan jarak sosial Covid-19.
Thor – begitu Hafthor Bjornsson dikenal luas – mengumumkan upaya pemecahan rekornya itu pada dunia melalui platform media yang berbeda.
Ketika ia memecahkan rekor Hall itu, tercatat lebih dari 330 ribu orang turut menyaksikan upayanya itu secara streaming melalui akun RogueSport di kanal YouTube.
Berita Entertainment Lainnya: Pacaran dengan Aktris Bollywood, Mathias Boe Sempat Dianggap Bodyguard
Dua angkatan pertama Bjornsson sore itu adalah 420 kg dan 465 kg, yang ia lewati dengan sedikit drama.
Setelah istirahat 15 menit, Bjornsson melangkah maju untuk momen yang paling dinantikan banyak orang dan faktanya memang tidak mengecewakan.
Pria Islandia itu mengerahkan seluruh tenaganya untuk melakukan angkatan 501 kg yang langsung disambut sorakan pendukung saat wasit mengesahkan angkatannya.
Terbayarlah darah, keringat dan air mata, rutinitas latihan yang ketat, dan diet kompleks yang dijalani Bjornsson selama persiapannya untuk pemecahan rekor ini.
“Saya tidur sekitar delapan jam sebelum bangun sekitar jam 8 pagi,” ujar duta besar untuk REIGN Total Body Fuel, minuman energi untuk kebugaran, pada Daily Star.
"Lalu saya akan membuat sarapan. Setiap harinya saya menyantap enam bungkus beras 200 gram, serta beberapa ayam di dalamnya.”
Bjornsson menjelaskan, ia akan makan kedua kalinya hari itu, lagi dengan nasi dengan daging cincang, steak iga, atau steak lainnya. Ia akan makan sekali lagi sebelum berlatih.
“Setelah itu saya akan meminum sekaleng REIGN untuk latihan saya sehingga saya bisa mendapatkan kafein yang saya butuhkan untuk sesi latihan saya,” tuturnya.
Berita Entertainment Lainnya: Atlet Terseksi di Dunia Lega Bisa Kembali Berlari di Trek
Pada dasarnya, Bjornsson mengaku selalu makan yang sama sepanjang hari.
“Saya akan menambahkan bayam dan wortel untuk diet saya, memakannya sekitar enam kali sehari. Sangat sederhana tetapi sangat efektif,” kata Bjornsson.
Bjornsson menambahkan, “Anda harus terobsesi dan konsisten dengan semua yang Anda lakukan. Dari rutinitas tidur hingga rutinitas diet Anda.”
Orang selalu bertanya-tanya apa rahasia Bjornsson menjadi pria terkuat di dunia.
“Tak ada rahasia nyata: ini hanya tentang bagaimana Anda latihan dan konsisten."
Hall mencatatkan rekor deadlift sebelumnya pada 2016 setelah melakukan angkatan 500 kg.
Pria 32 tahun itu kemudian membintangi sebuah acara TV pada 2019 yang berjudul The Strongest Man in History.
Tantangan Duel
Yang menarik, setelah pencapaiannya yang monumental itu, Bjornsson langsung mengontak rekan kompetitornya tersebut.
Dia menawarkan pertandingan tinju di atas ring untuk menyelesaikan rivalitas online yang telah berlangsung dalam beberapa bulan terakhir.
Rupanya Bjornsson ingin membungkam mulut Hall yang telah memanas-manasinya sejak beberapa waktu lalu.
Berbicara setelah pengangkatannya, Bjornsson, 31, mengatakan: "CoreSports baru saja menawarkan saya kontrak tujuh tahun, saya sudah menandatanganinya.”
"Eddie Hall sudah berminggu-minggu membuka mulutnya. Saya tahu dia telah diberi kontrak sama. Jadi, Eddie, saya baru merobohkan rekormu. Dan, sekarang saya siap menjatuhkan Anda di atas ring! Apakah Anda siap?"
Hall tidak butuh waktu lama untuk merespons, dengan cepat menerima tawaran dari Hafthor Bjornsson tersebut.
"1.000 persen saya akan tanda tangan kontrak itu," kata Hall yang orang Inggris itu dalam sebuah video di Facebook.
Ternyata, Hall menyimpan dendam lantaran Hafthor Bjornsson menyebutnya curang di ajang World's Strongest Man 2017.
Tiga tahun lalu di Botswana, Hall memenangi turnamen itu, diikuti Hafthor Bjornsson di tempat kedua, dan juara bertahan Brian Shaw dari Amerika Serikat urutan ketiga.
"Saya tidak bisa melupakannya. Orang mungkin melupakannya, tetapi Anda tidak pernah meminta maaf,” ujar Hall.
"Anda pikir Anda yang harusnya menang tahun itu, terlepas dari dapat trofi atau tidak, dan Anda membiarkan orang tahu itu."