- Pemain Boston Celtics, Jaylen Brown, memikirkan kakeknya yang tinggal sendiri di Atlanta saat pandemi Covid-19 mulai meluas.
- Ia meminta sang kakek untuk pindah ke rumahnya di Boston dengan dalih membantunya berlatih fisik selama karantina.
- Willie Brown mengaku pernah jadi mitra sparring bintang tinju, Muhammad Ali, Joe Frazier, dan Sonny Liston.
SKOR.id – Ketika pandemi virus corona (Covid-19) mulai menyebar ke seluruh negeri, Maret lalu, Jaylen Brown memikirkan sang kakek, Willie Brown, yang tinggal sendiri di Atlanta, Georgia.
Shooting guard Boston Celtics itu berpikir harus membawa sang kakek ke Boston, tempat di mana ia tinggal bersama ibu dan saudaranya.
Tapi, Willie Brown enggan meninggalkan apa yang dia anggap sebagai tempat berlindung yang aman, meskipun mungkin sebaliknya.
Berita NBA Lainnya: NBA Didesak Segera Rilis Pedoman untuk Kelanjutan Musim 2019-2020
Jaylen Brown tak memberitahu sang kakek bahwa keinginan sebenarnya adalah menghindarkan dari ancaman virus corona.
Alhasil, Jaylen Brown mengatakan kepada kakeknya bahwa dia menginginkan pria tersebut di Boston karena membutuhkan bantuannya.
Pebasket 23 tahun itu mengaku sedang membutuhkan pelatih fisik, dan dia tidak bisa memikirkan siapa pun kecuali sang kakek.
"Dan, kakek senang mendengarnya," kata Jaylen melalui telepon. "Saya merasa, (latihan tinju) itu yang membuatnya tetap semangat."
Willie Brown, yang berusia 79 tahun pada Agustus mendatang, pernah ditugaskan sebagai Marinir saat perang Vietnam pada 1963.
Setelah itu, dia bekerja sebagai sopir truk, yang dianggapnya sebagai batu lompatan menuju tinju, olahraga favoritnya.
Dia bermimpi menjadi petinju profesional tapi khawatir tidak bisa menjadikan itu sebagai profesi yang menghasilkan nafkah.
Jadi, ketika melintasi Midwest dan Pantai Timur Amerika dengan mengendarai truk, Willie Brown menawarkan jasa sebagai mitra sparring.
Seiring waktu, dia berhasil membesarkan reputasinya sebagai lawan yang andal untuk latihan para petinju besar jelang laga-laga besar.
Lewat kisah yang diceritakan cucunya, Willie mengungkapkan pernah bertarung melawan Muhammad Ali, Joe Frazier, dan Sonny Liston.
"Saya selalu tahu di mana letak semua sasana. Waktu itu, tidak butuh banyak usaha untuk tahu siapa bintangnya sambil terus berkendara ke kota lain."
Suatu kali, sekitar tahun 1970-an, Willie mengaku pernah berlatih tinju dengan Joe Frazier di Philadelphia.
“Dia memukul saya dengan hook kiri ke tubuh bawah saya, dan saya terkapar di kamar hotel saya selama tiga hari."
Quenton Marselles Brown, sang putra, mewujudkan mimpi ayahnya dengan menjadi petinju kelas berat profesional, dengan rekor 33-18-1.
Termasuk duelnya melawan mantan juara, Tommy Morrison dan Trevor Berbick.
Anak lelaki Marselles, Jaylen, yang menjadi bintang terbesar di keluarga mereka, direkrut oleh Boston Celtics dalam NBA Draft 2016.
Karena fasilitas olahraga dan lapangan basket di seluruh negeri, ditutup, para pemain NBA harus menemukan cara-cara kreatif untuk mengasah skill dan kebugaran.
Disitulah peran Willie dibutuhkan, yang kini tinggal di Boston bersama Jaylen, ibunya Mechalle, dan saudara lelakinya, Quenton.
"Kami mengatakan kami membutuhkannya untuk membantu saya bersiap kembali menghadapi musim ini hingga dia nyaman tinggal di sini," kata Jaylen.
"Kakek juga sangat menyukai setiap latihan yang kami lakukan bersama. Kami berlatih keras dan berkali-kali! Ini menyenangkan."
Willie memang menganggap tugasnya itu dengan sangat serius. Setiap pagi, dia akan menggedor pintu kamar Jaylen untuk siap-siap latihan.
Seiring hari-hari berlalu, Willie memang sedikit melunak soal waktu mulai, tetapi tidak dengan sesi latihan yang diprogramnya.
Willie akan mengangkat bantalan tinju - boxing pads - di depan mukanya, saat Jaylen melatih pukulan dengan tangan bersarung tinju.
Dia juga menyuruh Jaylen lompat tali atau membawa beban seberat 5 pon - sekitar 2,5 kg - saat berlari mondar-mandir di jalanan depan rumah.
Jaylen Brown’s 78-year old grandpa once sparred with Muhammad Ali, and now he’s training Jaylen in quarantine. (Manning the stopwatch here as Jaylen goes full Rocky down his street in Boston lol)
Full story: https://t.co/GDFwjkgtvU pic.twitter.com/CO9Y46oFY6— Adam Himmelsbach (@AdamHimmelsbach) May 19, 2020
Mereka melakukan latihan resistensi-band, bodyweight, dan core erxercise, hingga Jaylen pun mengakui sangat puas dengan hasil latihannya.
"Ini kondisi terbaik saya selama hidup," ujar pemuda Afro-Amerika yang ditunjuk sebagai Wakil Presiden Asosiasi Pemain Bola Basket Nasional Amerika pada usia 22 tahun.
"Kakek membuat saya melakukan banyak hal yang belum pernah saya lakukan sebelumnya," kata Jaylen.
"Cara latihannya gaya lama, semua yang dia lakukan semacam kilasan balik masa lalu. Tapi, itu bagus. Kakek tak pernah stagnan, terus bergerak."
Willie atau Paw-paw, demikian Jaylen memanggilnya, pun terkesan dengan perkembangan "muridnya" itu.
"Sungguh indah," kata Willie. "Saya pun tak bisa percaya. Jaylen berlatih sangat profesional. Itu ada dalam darahnya, Anda tahu? Dia melakukan hal-hal luar biasa.”
Yang jelas Willie tak sekadar meneriakkan perintah pada Jaylen, melainkan ikut latihan ketika bisa. Kadang, Jaylen bertukar peran sebagai motivator dan penggemar terbesar sang kakek.
Willie berkata sambil tertawa bahwa Jaylen berpikir dia yang bergerak lebih cepat di antara keduanya.
“Mungkin ketika kaki kiri saya terasa sedikit lebih baik, saya akan tunjukkan bahwa apa yang dia pikir itu sangat keliru,” ucap Willie, lalu berkedip.
Ibunda Jaylen pun ikut merasa senang melihat interaksi putranya dengan si kakek.
"Ini cara luar biasa bagi mereka untuk saling membantu dan mengeratkan ikatan di antara mereka, dan saya pikir Willie pun sangat bahagia," kata Mechalle.
"Siapa saja yang semakin tua, mereka suka merasa masih dilibatkan.”
Mechalle senang putranya, Jaylen, melakukan semua ini, ingin Willie menjadi bagian lain dari kehidupan profesionalnya.
“Dan melihat senyum Willie di wajahnya ketika dia membantu Jaylen, sungguh tidak ternilai,” Mechalle menuturkan.
“Kami tidak menginginkan karantina ini, tetapi kadang-kadang hal-hal seperti ini yang menarik keluarga Anda untuk berkumpul bersama."