Belajar dari Kasus Dele Alli, Kenali 3 Gejala Trauma pada Anak

Kunta Bayu Waskita

Editor: Kunta Bayu Waskita

Ilustrasi anak kecil ketakutan (Jovi Arnanda/Skor.id).
Trauma masa kecil bisa berdampak negatif bagi perkembangan anak ketika dewasa (Jovi Arnanda/Skor.id).

SKOR.id – Gelandang Everton Dele Alli baru saja menyelesaikan masa rehabilitasi selama enam minggu akibat kecanduan obat tidur dan masalah kesehatan mental.

Rupanya pemain 27 tahun ini melakukan itu semua karena faktor pengalaman traumatisnya pada masa kecil.

Ia mengaku mengalami pelecehan seksual ketika berusia enam tahun. Hal itu diungkapkannya dalam wawancara dengan mantan pemain timnas Inggris, Gary Neville.

Gelandang Everton, Dele Alli. (Dede Mauladi/Skor.id)
Gelandang Everton, Dele Alli. (Dede Mauladi/Skor.id)

Dele Alli mengungkapkan pelecehan yang dia alami saat masih kecil sebelum dia diadopsi pada usia 12 tahun.

Mantan pemain Tottenham Hotspur ini mengatakan bahwa dirinya "disiksa" ketika berusia enam tahun, mulai merokok pada usia tujuh tahun, dan berurusan dengan obat-obatan pada usia delapan tahun.

Benar-benar kehidupan yang sangat keras bagi seorang anak kecil yang seharusnya lebih banyak bermain dan bergembira bersama teman-temannya.

Trauma pada anak memang dapat membekas dalam waktu yang lama, bahkan hingga seumur hidupnya. 

Agar tidak terbawa hingga anak dewasa, peran orangtua dalam mendeteksi dan mengatasi trauma yang terjadi sangat penting dilakukan.

Salah satu cara yang bisa dilakukan agar perasaan trauma yang terjadi bisa lebih baik adalah dengan mengatasi gejalanya. 

Dengan demikian, anak dapat menghadapi perasaan takut yang dialami dan kembali seperti sedia kala.

Maka itu, penting untuk mengenali gejala trauma pada anak agar segera mendapatkan penanganan. Dikutip dari Halodoc, gejala-gejalanya adalah sebagai berikut: 

1. Mengalami PTSD yang Menimbulkan Pikiran Kematian

Post Traumatic Stress Disorder atau PTSD juga termasuk gangguan trauma yang membahayakan. 

Salah satu gejala yang dapat dialami oleh pengidap PTSD adalah berpikiran untuk mendapatkan kematian, bahkan terobsesi akan hal tersebut.

Cara mengatasi masalah ini adalah dengan mendorong anak mengungkapkan perasaannya secara terbuka. Biarkan anak paham bahwa yang dirasakannya adalah hal yang normal.

Meski begitu, tidak semua remaja nyaman bercerita dengan orangtuanya. 

Cobalah mencari sosok lain yang dirasa nyaman untuk berbicara dengan anak. Sehingga, si anak dapat mengungkapkan apa yang selama ini dirasakannya.

2. Reaksi terhadap Trauma

Trauma rentan kambuh pada seseorang yang mengalaminya, terlebih jika berdekatan dengan pemicunya. Konsekuensi saat trauma terlalu sering kambuh dapat membahayakan.

Ingatlah jika anak bereaksi terhadap trauma dengan cara berbeda, bahkan perasaannya bisa pasang-surut. 

Maka dari itu, jangan mendikte anak terkait segala hal yang dipikirkan atau dirasakannya.

Selain itu, sebaiknya orangtua tahu berbagai hal yang jadi penyebab terjadinya trauma. 

Hindari sebisa mungkin penyebab tersebut agar kondisi ini tidak memicu kambuhnya trauma, atau dapatkan penanganan medis segera.

3. Perasaan Sedih yang Mendalam

Trauma dapat menimbulkan perasaan sedih yang bisa disebabkan oleh kehilangan seseorang atau sesuatu yang berharga. 

Saat anak terlihat baik-baik saja, belum tentu perasaan sedihnya terlihat di kemudian hari. Bahkan perasaan sedih bisa tidak terlihat dalam 3-6 bulan setelahnya.

Orangtua perlu membiarkannya berduka untuk sementara atas perasaan kehilangan tersebut. 

Berilah anak waktu untuk mengatasi perasaan sedihnya tersebut. Namun, batasi waktunya agar hal tersebut tidak berlarut-larut.

Setelah itu, dorong anak agar melakukan aktivitas yang disukai, tetapi tetap harus dikontrol dengan baik agar tidak berlebihan. 

Bisa juga untuk mengajarkan anak latihan pernapasan sederhana agar tubuh lebih rileks dan perasaan sedih bisa memudar.

Perlu dipahami juga jika reaksi dari trauma yang terjadi sudah mengganggu anak untuk beraktivitas. 

Atau, apabila gejalanya sudah makin buruk dari hari ke hari, ada baiknya untuk mendapatkan bantuan dari psikolog atau psikiater.

Jangan pernah menunda bantuan dari ahli medis agar anak dapat mengatasi perasaan trauma dan kembali normal. 

Bisa jadi anak membutuhkan terapi atau konsumsi obat-obatan agar bisa menjadi lebih baik.

Nah, itulah tiga gejala trauma pada anak yang harus diwaspadai oleh orangtua dan cara penanganannya. Jika anak Anda mengalaminya, segera minta bantuan dari ahli medis.

Source: halodoc

RELATED STORIES

Bercanda soal Virus Corona, Dele Alli Minta Maaf

Bercanda soal Virus Corona, Dele Alli Minta Maaf

Pemain depan Tottenham Hotspur, Dele Alli, meminta maaf setelah bercanda dengan memakai isu penyebaran virus Corona.

Dele Alli Dapat Sanksi dari FA karena Candaan Virus Corona

Dele Alli Dapat Sanksi dari FA karena Candaan Virus Corona

Alli mendapatkan sanksi larangan bertanding sebanyak satu kali dan denda 50 ribu pounds dari FA.

Bikin Jose Mourinho Murka, Dele Alli Makin Dekat ke Pintu Keluar Tottenham

Bikin Jose Mourinho Murka, Dele Alli Makin Dekat ke Pintu Keluar Tottenham

Pelatih Tottenham Hotspur, Jose Mourinho terang-terangan memperlihatkan kegusarannya atas ulah Dele Alli dalam kemenangan atas Stoke City.

Kisah Pilu Dele Alli: Trauma Masa Kecil hingga Kecanduan Obat Tidur

Dele Alli mengungkapkan masalah kesehatan mental yang dialaminya saat diwawancarai Gary Neville.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

tim voli putra u-21 indo

Other Sports

Timnas Voli Putra U-21 Indonesia Gagal ke Babak 16 Besar Kejuaraan Dunia 2025

Selanjutnya, Timnas Voli Putra U-21 Indonesia akan melakoni perempat final playoff peringkat 17-24 melawan Puerto Riko.

Teguh Kurniawan | 26 Aug, 16:58

Cover IBL All Indonesian 2025. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Basketball

Jungkalkan Juara Bertahan, Dewa United Tantang Satria Muda di Final IBL All Indonesian 2025

Duel Satria Muda Pertamina Bandung kontra Dewa United Banten bakal tersaji di final IBL All Indonesian 2025.

Teguh Kurniawan | 26 Aug, 16:11

Muhamad Fahmi Hasan, Ketua Panpel NCFS 2025. (Foto: Dok. NCFS 2025/Grafis: Skor.id)

National

Riset Sepak Bola di NCFS 2025 Makin Variatif, Bakal Direkomendasikan ke PSSI

NCFS 2025 sukses digelar di ITB, Bandung, pada 25-26 Agustus 2025.

Rais Adnan | 26 Aug, 15:42

ibl all indonesian 2025

Basketball

IBL All Indonesian 2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen IBL All Indonesian 2025 yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Teguh Kurniawan | 26 Aug, 15:30

Anthony Sinisuka Ginting, pebulu tangkis Indonesia

Badminton

Kiprah Anthony Ginting di Kejuaraan Dunia BWF 2025 Berakhir, Ini Masalah yang Dihadapi

Ginting akhirnya kalah tipis dengan skor 18-21, 21-19, dan 23-25 dari Toma Junior Popov.

Gangga Basudewa | 26 Aug, 14:54

Woodball, salah satu cabang yang dikembangkan di Indonesia. (Jovi Arnanda/Skor.id)

Other Sports

Prestasi Woodball Indonesia Melonjak di Gelaran AICE 7th Indonesia Open 2025

Tim Woodball Indonesia sukses mencetak sejarah pada gelaran 13th Asian Cup Woodball Championship 2025.

Sumargo Pangestu | 26 Aug, 14:14

Liga 1

Achmad Maulana Syarif Akhiri Musim Super League Lebih Cepat

Achmad Maulana Syarif mengalami insiden nahas itu ketika Arema FC menjamu Bhayangkara Presisi Lampung FC.

Gangga Basudewa | 26 Aug, 13:46

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie. (Andreas Jovi Arnanda/Skor.id)

Badminton

Jonatan Christie Perhatikan Faktor Non Teknis di Kejuaraan Dunia BWF 2025

Jonatan Christie, membuka perjalanannya di Kejuaraan Dunia BWF 2025 dengan kemenangan atas wakil Jerman.

Gangga Basudewa | 26 Aug, 11:23

IESF World Esports Championship. (Jovi Arnanda/Skor.id)

Esports

Timnas MLBB Putra Indonesia Melangkah Mulus di Penyisihan Grup IESF Regional Qualifier

Timnas MLBB Putra Indonesia mengantongi dua kemenangan dari dua laga awal IESF Regional Qualifier.

Gangga Basudewa | 26 Aug, 11:05

Timnas putri U-16 Indonesia vs Timnas putri U-16 Australia (Indonesia vs Australia) di semifinal Piala AFF Wanita U-16 2025 atau ASEAN U-16 Girls Championship 2025 pada 27 Agustus 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Timnas Indonesia

Prediksi dan Link Live Streaming Timnas Putri U-16 Indonesia vs Australia di Piala AFF Wanita U-16 2025

Semifinal ASEAN U-16 Girls Championship 2025 mempertemukan Indonesia vs Australia di Stadion Manahan, Rabu (27/8/2025) malam.

Taufani Rahmanda | 26 Aug, 10:31

Load More Articles