SKOR.id - Bek Manchester United, Raphael Varane, mengakui bahwa gegar otak yang dideritanya telah memengaruhi performa dan kariernya sebagai pemain profesional.
Pemain berusia 30 tahun ini mengingatkan kepada para pemain tentang bahaya dari gegar otak yang disebabkan oleh seringnya pemain menyundul bola.
"Anak saya yang berusia tujuh tahun bermain bola dan saya memintanya untuk tidak menanduk (menyundul) bola, itu sangat penting," kata Raphael Varane, dalam wawancara dengan media Prancis, L'Equipe, Selasa (2/4/2024) ini.
"Bahkan jika menanduk bola itu tidak memberikan efek langsung, kita tahu bahwa efeknya akan terjadi dalam jangka panjang," dia menegaskan.
Pemain yang pernah bermain di Real Madrid dari 2011 hingga 2021 ini mengakui bahwa dirinya mengalami gegar otak dalam sebuah pertandingan, yang berdampak langsung pada kesehatan dan mentalnya.
"Di Manchester United sendiri, kami disarankan untuk tidak melakukan lebih dari 10 sundulan per sesi latihan," kata Raphael Varane lagi yang bergabung ke Man United pada 2021-2022 lalu.
Masalah gegar otak ringan yang dideritanya ini pula salah satu yang membuatnya mengambil keputusan untuk pensiun dari Timnas Prancis setelah 10 tahun lamanya dia bermain untuk Les Bleus.
"Saya tidak tahu apakah saya akan hidup sampai usia 100 tahun, namun saya tahu bahwa ini (gegar otak) telah merusak tubuh saya. Bahaya gegar otak harus harus diwaspadai lebih serius dan disampaikan kepada pemain serta para pemain muda," katanya lagi.
Terkait gegar otak ini yang menyebabkan trauma, Raphael Varane menyatakan bahwa setidaknya ada dua pertandingan di mana dirinya mengalami efek dari gegar otak ini yang membuatnya seperti hilang kesadaran atau ingatan.
"Jika melihat kembali pertandingan terburuk dalam karier saya, setidaknya ada dua pertandingan di mana saya mengalami gegar otak beberapa hari sebelumnya. Yaitu saat melawan Jerman di perempat final Piala Dunia 2014 dan saat masih di Real Madrid melawan Manchester City di 16 besar Liga Champions 2020," kata Raphael Varane.
Ketika itu, dirinya seperti tidak sadarkan diri. "Jika seseorang berbicara kepada saya pada saat itu, saya bahkan tidak tahu apakah saya bisa menjawabnya. Saya tidak ingat pertandingan itu," kata Raphael Varane.
Sedangkan gegar otak yang dialaminya terjadi di Piala Dunia 2014, ketika Prancis menghadapi Nigeria. "Dalam 10 tahun saya tidak pernah ingin membicarakan momen ketika saya mengalami gegar otak di laga tersebut," kata Raphael Varane.
Dia menambahkan bahwa opemain seringkali tidak menyadari, atau bahkan menyadari tapi seperti meremehkan tentang gegar otak ini.
"Seringkali, sebagai pemain, kita tidak memahaminya, kita bahkan tidak berpikir untuk melakukan tes. Oleh karena itu , mengenali gegar otak dan mengobatinya merupakan bagian yang sangat penting. Ini adalah masalah kesehatan yang nyata, bahkan bisa sangat penting," dia menambahkan.
Dalam kariernya, Raphael Varane telah meraih berbagai gelar baik di level klub maupun dengan timnas.
Bersama Real Madrid, dia menjadi pemain penting ketika klub raksasa Spanyol ini meraih tiga gelar La Liga dan empat gelar Liga Champions.
Sedangkan bersama Timnas Prancis, Raphael Varane meraih juara Piala Dunia pada 2018 dan Liga Negara Eropa 2020-2021.
Sementara di Man United, Raphael Varane meraih gelar Piala Liga Inggris pada 2022-2023.