- Pada era Perserikatan dan Liga Indonesia awal, Persib persiapan di daerah Subang karena Ateng Wahyudi.
- Ketua Umum Persib saat itu, Ateng Wahyudi, yang selalu mengarahkan tim berlatih di Subang setiap musimnya.
- Alasan Ateng Wahyudi karena Subang merupakan tanah pertama di Jawa tempat mendaratkan sepak bola.
SKOR.id - Kota Subang kerap menjadi lokasi training center (TC) Persib era Perserikatan. Kota yang terkenal dengan buah nanas itu tentu saja ada alasan-alasan tertentu.
Salah satu alasan yang paling umum yakni, suhu udaranya yang panas. Namun, siapa sangka di balik itu ada sosok yang berperan besar.
Ia adalah almarhum Ateng Wahyudi. Ateng, meruapakan mantan Ketua Umum Persib. Ia selalu pilih Kota Subang sebagai tempat latihan fisik Maung Bandung.
Berita Persib Lainnya: Liga 1 Putri Suram, Iwan Bastian Khawatir Pemain Persib Putri ke Futsal
“Pak Ateng mengatakan, jika pemain digenjot di hawa yang panas maka akan kuat fisiknya jika bermain di kota yang panas maupun yang dingin," kata Asep Sumantri.
"Kalau istilah sekarang, aklimatisasi cuaca sebelum berkompetisi. Akhirnya kan hasilnya sangat luar biasa,” mantan pemain Persib ini menambahkan.
Ateng kala itu memiliki alasan dan kisah kenapa Persib harus selalu berangkat ke Subang sebelum turun di komperisi perserikatan era 90-an.
Menurut Ateng, bahwa sejarah sepak bola datangnya dari Inggris dan dibawa ke Indonesia pertama kalinya ke Kota Subang bukan ke Bandung.
“Pada zaman dulu, sepak bola pertama kali di Jabar adanya di Kota Subang, yang dibawa oleh orang-orang Inggris itu,"ucap Ateng sebelum meninggal.
"Kenapa di Subang? Karena daerah itu adalah perkebunan yang dulu memang menjadi persinggahan orang Inggris," Ateng menjelaskan.
Menurutnya, di sanalah lapangan Persikas Subang berkembang sepak bola. Lapangannya yang rata dan hawanya panas.
Jadi,karena alasan itulah, dalam persiapannya Persib harus melaksanakannya di daerah Subang. Suhu udaranya yang panas kata Ateng memang tidak enak.
"Tapi, akan berguna karena yang akan dihadapi Persib nantinya adalah lawan-lawan yang memang berada di hawa panas," ia berargumen.
"Persiapan di Bandung, Cikole, Pusdikpom, kurang manfaatnya. Subang lapangannya rata tapi panas memang, namun banyak sekali manfaatnya," Ateng menuturkan.
Karena itu, siapa saja dan dari mana saja manajemen yang mengelola Persib, selalu disarankan mendahulukan lapangan di daerah Subang.
"Karena Subang cocok sebagai tempat persiapan Persib, karena Subang memiliki sejarah. Saya dulu memakai pola ini dan ada hasilnya," kata Ateng.
Dengan melakukan persiapan di Subang, Ateng melanjutkan, fisik para pemain, mental para pemain akan terlatih, dan tidak manja-manja.
Asep pun membenarkan apa yang disarankan Ateng saat itu. Faktanya, memang para pemain Persib era dulu fisiknya bagus dan kebersamaannya kuat.
“Artinya, di Subang itu bukan saja untuk memperkuat fisik di suhu udara yang panas, dalam bahasa kerennya sekarang adalah untuk membangun chemistry,” ucap Asep.
Sementara itu, saat Persib ditangani Indra Tohir dan selalu menuruti saran Ateng, jadwal latihan dilakukan sebanyak dua kali dalam sehari pagi dan sore.
“Jika pagi hari latihan dari pagi hingga tengah hari, lalu dilanjutkan sore pukul tiga, bagaimana gak kuat-kuat fisik pemain saat itu,” Asep menambahkan.
Hasilnya luar biasa. Selama Persib di bawah kepemimpinan Ateng Wahyudi, Persib yang hanya diperkuat pemain lokal tidak kalah dengan tim yang dihuni pemain asing.
“Apalagi lapangannya di sana tidak pernah kesusahan. Selam di sana dulu, tidak satu lapangan saja yang digunakan untuk latihan,” Asep mengisahkan.
Bagi Asep, momen seperti itu hanya tinggal kenangan. Saat ini, yang namanya TC bukan masalah suhu udara dan sebagainya yang menjadi pertimbangan pelatih.
Berita Persib Lainnya: Derbi dan Gol Persib yang Membuat Jajang Sukmara Dikenang Bobotoh
Namun, lebih dari itu, pelatih lebih melihat kepada lapangannya dulu karena untuk saat sekarang lapangan memang sulit.
“Lapangan Persikas Subang saja sekarang tidak seperti dulu, malah sekarang sudah sangat sedikit lapangan di Subang,” Asep mengisahkan.