- PT LIB menerapkan skema protokol kesehatan ketat kepada kontestan Liga 1 2020, rapid test menjelang laga dan PCR swab test dua pekan sekali.
- Manager Persita Tangerang, Nyoman Suryanthara berharap biaya rapid test dan PCR swab test ditanggung PT LIB atau PSSI.
- Sekretaris Umum Persiraja Banda Aceh, Rahmat Djailani mengaku biaya rapid test dan PCR swab test akan membuat kas tim membengkak.
SKOR.id - PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah menerangkan skema protokol kesehatan pada lanjutan Liga 1 2020 yang akan digulirkan kembali pada 1 Oktober mendatang.
Klub Liga 1 2020 diwajibkan untuk melakukan PCR swab test dua minggu sekali dan rapid test setiap menjelang pertandingan.
Tes ini berlaku untuk seluruh pemain, pelatih, atau ofisial tim yang terlibat dalam kompetisi.
Manager Persita Tangerang, Nyoman Suryanthara mengaku keberatan jika biaya PCR swab test dan rapid test ditanggung oleh masing-masing klub.
Artinya, Suryanthara berharap PT LIB selaku operator kompetisi bisa menanggung semua biaya tersebut.
"Tentu kalau kami bicara secara biaya sangat besar sekali. Bagi kami dengan keadaan seperti ini, maka itu sulit," kata Suryanthara kepada Skor.id, Minggu (19/7/2020).
"Kami berharap kalau memang seandainya harus diputar kembali liga segala sesuatu mengenai kesehatan itu baik PSSI atau PT LIB bisa memberikan cover semuanya."
"Karena swab test itu tidak semudah yang kami bayangkan, itu kan ranahnya ada di rumah sakit daerah masing-masing."
"Kami juga belum mengetahui teknisnya apakah para tim medis datang ke tempat kami atau kami yang ke rumah sakit," Suryanthara menjelaskan.
Hal senada diungkapkan oleh Sekretaris Umum (Sekum) Persiraja Banda Aceh, Rahmat Djailani.
Rahmat mengaku pengeluaran Persiraja akan lebih banyak keluar untuk biaya PCR swab test dan rapid test.
"Sudah pasti banyak, kami belum mengkalkulasikan biaya rapid test dan swab test itu," tutur Rahmat saat dihubungi Skor.id, Sabtu (18/7/2020).
"Tetapi bayangan kami, pengeluaran akan membengkak. Bayangkan saja, setiap dua kali dalam sebulan kami harus swab test, kemdian H-1 melakukan rapid test."
"Semua klub minta seperti itu. Bahwa hal seperti itu langsung ditunjuk provider-nya siapa dari PT LIB dan kami tinggal menjalankan saja."
"Jadi usul teman-teman langsung saja ditunjuk provider-nya siapa, kami hanya tinggal melaksanakan," Rahmat menambahkan.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Liga 1 Lainnya:
Liga 1 Segera Lanjut, Gelandang Persita Punya Mimpi Dipanggil Timnas Indonesia
Liga 1 Tanpa Penonton, Persebaya Minta Kompensasi Rp7,2 Miliar
Daftar Stadion yang Jadi Markas Klub dalam Lanjutan Liga 1 2020